media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Minggu, 15 September 2013

Home > > Pengrajin Emping Melinjo Selourik Masih Bertahan

Pengrajin Emping Melinjo Selourik Masih Bertahan

Cara Membuat Emping MelinjoNGAWI™ Kusni (40) pengrajin emping melinjo asal Desa Selourik, Kecamatan Ngrambe, mengaku hasil produksinya berupa emping Melinjo makin diterima konsumen. Untuk pemasarannya sendiri Kusni mengaku masih berkutat pada pesanan konsumen dan pasar tradisional disekitar wilayahnya.

“Kalau bulan seperti ini misalkan habis lebaran pasti pesanan dari konsumen baik masyarakat secara langsung maupun pedagang di pasar memang lumayan meningkat, hal tersebut tidak lepas dari banyaknya orang yang mempunyai hajatan,” terang Kusni, Minggu (15/9).

Kusni didampingi istrinya Purwati (33) membeberkan, prospek usahanya yang sudah digeluti hampir 7 tahun terakhir ini menunjukan nilai plus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

Apalagi, harga emping melinjo kering setiap kilogramnya menyentuh angka Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu. Kalau dipersentasekan dengan modal menyangkut harga bahan baku berupa buah melinjo masih untung yakni Rp 5 ribu sampai Rp 7.500 ribu setiap kilogramnya.

“Kalau bicara untung saya kira bolehlah tapi berlaku saat ini karena bahan bakunya sangat mudah kita dapat dipasar meski perbandingan 4 kilogram buah melinjo kalau dibuat menjadi 1 kilogram emping itupun tidak mengerahkan tenaga kerja karena yang bikin saya dan keluarga,” urainya lagi.

Yang cukup dibanggakan Kusni dibanding emping melinjo bikinan pengrajin lainya terutama pada ketebalan emping buatanya kalau daerah lain mungkin lebih tipis.

Keuntungannya adalah emping dengan sisi yang lebih tebal akan mempermudah proses pemberian varian rasa dan ketahanan emping agar tidak mudah pecah.

Dijelaskanya, dalam satu hari penuh dirinya mampu memproduksi emping melinjo antara 3 kilogram hingga 4 kilogram itupun tergantung pada cuaca.

“Disaat musim kayak gini ya bisalah memproduksi sampai diatas dua kilogram tetapi pas musim penghujan paling-paling cuma satu kilogram,” kata Kusni.

Proses pembuatan emping melinjo terlebih dahulu dengan mengupas kulit melinjo yang berwarna merah satu persatu, sehingga menyisakan biji melinjo yang berwarna coklat.

Proses selanjutnya adalah menjemur biji melinjo hingga mengering dan diteruskan pada proses penggorengan di atas wajan berisi pasir agar mempermudah proses pengelupasan cangkang biji melinjo.

“Penggorengan biji melinjo lumayan susah, kalau kematangan cangkang akan susah dipecahkan dan sebaliknya kalau kurang matang juga susah terutama menumbuk isi bijinya,” pungkasnya.(pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda