media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Senin, 25 November 2013

Home > > Dalam Sepekan Dua Penderita HIV AIDS Ngawi Meninggal Dunia

Dalam Sepekan Dua Penderita HIV AIDS Ngawi Meninggal Dunia

Hati Aids sedunia

NGAWI™ Belum juga sepekan dua penderita HIV AIDS asal Kabupaten Ngawi meregang nyawa akibat penyakit yang cukup mematikan ini. Sebelumnya KM (29) warga Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi Kota meninggal, serta selang sehari berikutnya disusul SL (27) seorang ibu muda yang berada di wilayah Puskesmas Teguhan, Kecamatan Paron, Ngawi.

“Saat korban diketahui mengindap HIV AIDS kondisinya sudah parah dan korban meninggal kemarin dirumahnya,” terang Marsanto, Kasi Pencegahan Penyakit Dinkes Kabupaten Ngawi, Senin (24/11).

Kupasnya, SL terdekteksi penyakit yang membahayakan tersebut sejak dua bulan lalu saat menjalani perawatan di RSUD dr Soedhono Madiun.

Sementara menurut salah satu tetangga korban yang enggan disebut namanya, dirinya merasa terpukul setelah mendengar kabar kalau kematian SL akibat HIV AIDS.

“Memang sebelumnya pihak tetangga dekat yang ada disekitar sini pada tidak tahu, namun setelah kondisinya cukup parah baru diberi kabar oleh perangkat desa,” jelasnya.

Setelah korban meninggal beberapa kerabat dekat maupun tetangganya merasa ketakutan apa yang terjadi pada SL.

Alasanya, hingga saat ini belum ada yang tahu cara pemulasaraan jenasah terlebih minimnya pengetahuan tentang penyakit HIV AIDS.

Untuk mencegah terjadinya sesuatu dikemudian hari para tetangga korban langsung membawa jenasah SL untuk mendapatkan perawatan jenasah di RSUD dr Soeroto Ngawi.

“Ya yang namanya orang awam pasti takut terhadap HIV AIDS makanya kemarin itu agar bisa dimandikan hingga dikafani jenasah dibawa ke rumah sakit di Ngawi sana,”katanya lagi.

Sementara, Endah Pratiwi Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan (P2PL) Dinkes Kabupaten Ngawi menerangkan sekarang ini pembekalan terhadap cara pemulasaraan jenasah korban HIV AIDS sudah dilakukan khususnya ditengah masyarakat.

“Kalau di desa biasanya yang memandikan jenasah itu kan Pak Modin makanya sudah kita beri petunjuk dalam penanganan jenasah,” ungkapnya. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda