media online pemberitaan kabupaten ngawi
media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Minggu, 31 Maret 2013

PAUDNI Diknas Ngawi Terkesan Umbar Bocah Teguhan

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Bila lembaga pendidikan dibawah Ditjen PUDNI lainnya selalu Membol-membol rutin terima dana bantuan, maka tak demikian dengan Taman Kanak-Kanak(TK) Nawa Kartika, Dsn Teguhan, Ds Teguhan Paron Ngawi. Generasi penerus bangsa ini terkesan ditelantarkan oleh pihak Diknas Setempat. Terbukti, 10 tahun sudah Proposal bantuan selalu tak terealisasi.

Akibatnya perlengkapan, sarana dan prasarana sekolah masih jauh yang diharapkan oleh para anak didik. Seperti yang dirasakan TK Nawa Kartika di Dusun Teguhan, Desa Teguhan, Kecamatan Paron.

Pihak pengelola TK setempat berharap pemerintah memberikan perhatian sehingga bangunan fisik tidak semakin merana. Seperti yang disampaikan Budiono pendiri TK Nawa Kartika setempat kepada media kemarin, (27/3).

Menurutnya sejak TK yang dirintis sejak tahun 2003 lalu hingga sekarang sama sekali belum terjamah bantuan dari pemerintah padahal dirinya sudah mengajukan dua kali proposal bantuan kepada Dinas Pendidikan Ngawi namun hingga kini sama sekali tidak digubris.

“Padahal TK ini sudah saya daftarkan registrasinya akan tetapi pemerintah belum mengulurkan bantuan keuangan sejak berdiri sepuluh tahun lalu,” terang Budiono.

Dirinya menuturkan untuk sementara operasional TK yang dibinanya hanya mengandalkan bantuan swadaya dari wali murid ditambah dari kantongnya sendiri. Selain itu untuk melengkapi sarana pendidikan dirinya rela menggadaikan SK PNS yang dimiliki ke Bank hanya demi membangun gedung untuk menampung sekitar 30 murid yang ada.

“Kalau jumlah murid yang ada disini rata-rata setiap tahunya ada 30 anak dan itupun kita kelola semaksimal mungkin sesuai kemampuan kita,” ungkap Budiono.
Bahkan dirinya menyebut sesuai Permendiknas No.36 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Pendidikan Nasional, TK masuk di dalam PAUD.

Direktorat PAUDNI seharusnya TK yang dikelola mendapatkan bantuan yang digelontorkan oleh pemerintah melalui pos APBN senilai Rp 3 miliar lebih. “Tapi nyatanya dasar atau aturan sesuai Permendiknas tersebut belum dapat kita nikmati hingga sekarang ini,” ulasnya.

Sementara Kabid PAUDNI Diknas Ngawi, Dra Retno Wahyu W, dirinya mengaku sudah melakukan semua program terkait TK maupun PAUD dengan melakukan pendataan untuk diajukan ke pemerintah pusat.

Namun pihaknya ketika ditanya mengenai program bantuan tahun 2013 ini belum bisa memberikan jawaban yang memuaskan. Alasannya, pihak pemerintah disaat memberikan bantuan semacam block grand dilakukan secara mendadak tanpa adanya tahapan atau ajuan yang dikehendaki.

“Selama ini khususnya tahun 2013 kami belum tahu apakah ada bantuan atau tidak,” terang Dra Retno Wahyu W. Hanya saja dirinya selaku Kabid PAUDNI memberikan data rekapitulasi PAUD di wilayah Kabupaten Ngawi.

Sesuai pembeberanya jumlah dibawah naungan PAUDNI Kabupaten Ngawi ada 1.280 lembaga terdiri kelompok bermain ada 400 lembaga, TK tercatat 481 lembaga, Pos PAUD atau taman posyandu ada 373 lembaga, TPA terhitung ada 11 lembaga dan SPS selain PAUD ada 15 lembaga. (pr)

Sabtu, 30 Maret 2013

Hanya Keruk Bathi, GOR Ngawi Kian ngGak Karu-Karuan

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Gelanggang olahraga (GOR) Ngawi, disinyalir tak lebih dari bentuk boneka proyek yang keberadaannya justru dimanfaatkan oleh beberapa kalangan guna mengeruk keuntungan semata tanpa memikirrkan peruntukan GOR itu sendiri. Hasilnya…! mega proyek dengan biaya lebih dari Rp 10 milliar saat ini kondisinya kian memprihatinkan.

saat awak media melakukan pengamatan dari dekat ada beberapa bangunan yang mulai keropos bahkan taman sebagai ruang hijau tidak luput dari kerusakan. Padahal keberadaan GOR tersebut saat ini masih tahap perawatan oleh pihak rekanan atau belum diserahterimakan ke Pemkab Ngawi.

Menurut Mukson Hariyadi koordinator LSM Bhirawa Ngawi carut marutnya pembangunan GOR tidak lepas pada pengerjaan bangunan itu sendiri. Ungkapnya, pada awal proyek mulai dibangun tidak lebih dari 12 rekanan atau pemborong ikut andil didalamnya dengan demikian akan mempengaruhi mutu bangunan yang nantinya juga diprediksi diragukan kwalitasnya.

“Jelas keberadaan GOR itu diragukan kwalitasnya kalau pengerjaaanya dilakukan oleh beberapa pemborong, karena masing-masing pemborong sendiri juga ingin cari untung,” terang Mukson Hariyadi, kemarin (27/3).

Imbuhnya lagi, pembangunan GOR sendiri seharusnya diperhitungkan sejak awal kalau tidak mau disorot public. Apalagi pihak PU BMCK Ngawi jangan hanya beralasan menyusutnya budget dari Rp 23 miliar menjadi Rp 11,5 miliar.

“Wah kalau pihak PU BMCK hanya berpijak ada penyusutan anggaran saya kira kurang pas,” papar Mukson Hariyadi.

Kemudian terkait adanya indikasi amburadulnya mega proyek GOR seperti yang dikutip dari nara sumber yang mewanti-wanti namanya untuk tidak dikorankan menyebut pembangunan gelanggang olahraga tersebut berbau kongkalikong antara pemborong, Pemkab Ngawi dan pengawas terutama BPK.

“Saya dengar ada BPK yang telah memeriksa keberadaan GOR beberapa waktu kemarin, tapi hasil temuanya kok tidak ada masyarakat yang tahu ya atau BPK sendiri sudah ditutup mulutnya,” tegas nara sumber.

Sementara sesuai hasil penelusuran dilapangan dengan tarik ulurnya pendanaan tersebut membuat konsep pembangunan GOR sendiri terpaksa harus dirubah menjadi satu indoor yang sebelumnya double indoor.

Carut marutnya pendanaan dari Kemenpora tersebut menurut Bambang Hariyono CES, Kepala PU Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi, tidak lepas adanya konflik di internal Kemenpora sendiri.

“Karena kita memang sudah koordinasi dengan Kemenpora dan pihaknya sudah sanggup, dan sebelum dana itu terealisasi gunung api di Kemenpora jebluk,” jelas Bambang Hariyono CES, beberapa hari kemarin.

Sehingga akibat adanya konflik ini menjadi factor utama tersendatnya realisasi dana pembangunan GOR.

Bambang Hariyono CES secara rinci tidak menyebutkan hanya saja dirinya menuturkan Pemkab Ngawi sendiri siap untuk menalangi bilamana dana yang tinggal separuh tersebut dalam realisasinya tersendat lagi.(pr)

Jumat, 29 Maret 2013

Akibat Gendakan Lewat SMS, Istri Polisikan Suami

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Dijerat atas tindak kekerasan dalam rumah tangga, Suwartono (30) warga Dsn.Pondok Rt02/Rw02 Ds.Macanan,Kec.Jogorogo terpaksa menjalani penyidikan di Unit PPA Mapolres Ngawi. Dari keterangan yang diperoleh, Pelaku diduga sempat mencekik leher istrinya, Nirwana (33), lantaran mendapati SMS mesra di HP sang suami, (28/3).

Kejadian berawal ketika saat itu sekitar jam 16.45 Wib disaat pelaku (Suwartono,red) sedang tidur pulas dikamar.

Karena merasa curiga dengan tingkah laku suaminya akhir-akhir ini, korban (Nirwana,red) sengaja mengambil HP yang dipegang pelaku di tangan kirinya saat tertidur pulas.

Benar saja. Setelah satu persatu SMS dibuka, ternyata ada tulisan kata-kata mesra dengan nama perempuan.

Entah mengapa, tiba-tiba nama siwanita yang tertera di hp suaminya malah menelpon balik.

Sontak, iapun langsung memberikan hp tersebut kesuami yang juga terjaga lantaran dering Hp.

Lantaran tak enak hati, korban segera bergegas menuju dapur, guna memandikan anaknya.

Tak selang lama kemudian sang pelaku menyusul ke dapur hingga terjadi cekcok yang saat itu pula disinyalir kekerasan sang suami terhadap istri terjadi.

Tak terima dengan perlakuan suaminya, korban pun melapor ke Polsek Jogorogo,yang selanjutnya kini ditangani oleh Unit PPA Polres.

Sementara, Kapolres Ngawi AKBP Eddy Djunaedi,S.I.K melalui Kasubbag Hummas Polres AKP Lilik.S membenarkan atas kejadian tersebut.

”pelaku saat ini masih dalam penyidikan UNIT PPA,bila terbukti melakukan kekerasan tersebut kita akan proses sesuai hokum yang berlaku.” kata AKP Lilik.S.

Tambahnya pula bahwa menurut laporan korban dirinya saat cekcok tersebut akan ditinju oleh pelaku namun tidak jadi dilakukan karena kerah baju pelaku ditarik korban.

Namun dalam saat bersamaan, korban sempat di cekik lehernya dari belakang kemudian didorong hingga jatuh tertelungkupyang mengakibatkan luka di bagian kaki serta beberapa tubuh yang lain. (pr)

Kamis, 28 Maret 2013

Wedokan Warung Dawung Jogorogo Digaruk Polisi

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |JOGOROGO™ Diendus sebagai tempat lokalisasi terselubung, keberadaan beberapa warung masuk wilayah desa Dawung, kecamatan Jogorogo jadi incaran petugas. Benar saja, Satuan Satreskrim Polres Ngawi dalam penggrebegan behasil mengamankan 4 PSK beserta mucikarinya,(27/03).

Akhirnya empat PSK tersebut diketahui berinisial SA (25) asal Dadapan, Kendal, M (40) warga Bulukerto, Wonogiri, SY (30) asal Begal, Kedunggalar dan SK (45) warga Jrubong, Ngawi.

Sedangkan satu orang perempuan yang diduga sebagai mucikari berinisial SR (45) warga Ngrayudan, Kendal dan seorang pria hidung belang yang lagi apes nasibnya yakni J (40) asal Pangkur, Ngawi, yang saat penggrebegan sedang asyik bersama wanita kencanannya.

“Tempat mangkal mereka memang berkedong warung makan dan pada penangkapan tadi tim kita juga berhasil menangkap basah saat satu perempuan melayani tamunya didalam kamar,” terang AKP Budi Santoso, Kasatreskrim Polres Ngawi.

Jelasnya, warung terselubung tersebut diketahui oleh beberapa anggotanya saat melakukan operasi penyakit masyarakat di wilayah Kecamatan Jogorogo dan langsung melakukan penggerebekan sekitar pukul 13.00 WIB.

“Dan mereka pada umumnya menjajakan dirinya diwarung itu lebih dari satu bulan apalagi warung yang digunakan tempat mangkal memang berada dipinggiran desa setempat,” tandas AKP Budi Santoso.

Dari keterangan PSK sendiri saat diinterogasi di Polres Ngawi mereka mematok harga tarif kencan diantara Rp 50 ribu sampai Rp 75 ribu.

Tambah AKP Budi Santoso, jajaranya juga menyita barang bukti berupa dua bantal, satu guling dan sprei berikut uang hasil transaksi dengan hidung belang senilai Rp 50 ribu.

Urainya lagi, jajaran Satreskrim akan terus melakukan operasi serupa ke sejumlah titik yang diduga dijadikan tempat prostitusi.

Sementara salah satu PSK yang mewanti-wanti namanya tidak dipublikasikan mengaku sudah praktek sejak satu bulan terakhir. “Terpaksa saya jual diri hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dirumah,” terang PSK.(pr)

Rabu, 27 Maret 2013

Bupati Ngawi Ringankan Puluhan Penyandang Disabilitas

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Guna ringankan beban Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Bupati Ngawi bagikan 44 kursi roda gratis bagi penyandang disabilitas, bertempat di kantor Dinsosnakertrans. Bantuan terlaksana berkat adanya MoU antara lembaga sosial kemanusiaan United Cerebral Palsy (UCP) Jogyakarta dengan Pemkab Ngawi,(26/3).

Dijelaskan Kanang (panggilan akrab Bupati Ngawi-red) bantuan yang diserahkan ini sebagai tanggung jawabnya untuk mendongkrak mental bagi penyandang disabilitas itu sendiri.

“Jangan sampai mereka ini minder terhadap sosial kehidupanya makanya kita terus membinanya,” terang Kanang.

Menurutnya, penyandang cacat disabilitas sangat perlu ada pembinaan yang komperhenship jangan sampai bakat serta potensi yang dimiliki kandas hanya keterbelakangan fisik semata.

Kanang juga berpesan nantinya bantuan yang diserahkan terhadap penyandang disabilitas yang tersebar di 12 kecamatan akan dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang skill yang dimiliki masing-masing orang.

“Memang kita mengakui sekarang ini masih ada penyandang disabilitas hanya mengurung diri dirumah dan cenderung malu terhadap lingkunganya, jadi kedepanya mereka harus kita perhatikan terus dan harus saling bagi informasi dengan kita,” urai Kanang.

Dengan demikian pihaknya terus memantau kinerja Dinsosnakertrans Ngawi untuk lebih turun kebawah menggali keluhan yang dialami bagi penyandang disabilitas.

Langkah tersebut hemat Kanang, akan memberikan ruang informasi apa yang sekiranya cocok dengan potensi bakat yang dimiliki bagi si penyandang disabilitas.

Pesanya, dalam waktu dekat secara umum penyandang PMKS akan diberikan pola pelatihan kerja yang melibatkan para pembimbing berbasis lifeskill.

Sementara Sunarto Kadinsosnakertrans Ngawi ditempat yang sama menuturkan sesuai amanah Bupati selaku leanding sector pihaknya akan lebih intens melakukan komunikasi terhadap para PMKS sebagai bentuk rehabilitasi dan pemberdayaan sosial.

“Pastinya mereka akan kita siapkan menyongsong masa depanya dan kita akan terus memacu dan meningkatkan kwalitas setiap pribadi mereka,” kata Sunarto.(pr)

Selasa, 26 Maret 2013

Pelajar SDN Watualang Tewas Tenggelam Di Bengawan Solo

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Baru selang sepekan, setelah jasad Gilang Setiawan (14) pelajar kelas 2 SMPN 5 Ngawi warga kandangan yang tenggelam di sungai diketemukan, kini giliran Riyan (10), pelajar SDN Watualang 2 dikabarkan tenggelam kemarin (25/03), dialiran sungai Benganwan Solo. Jasad korban baru ditemukan hari ini oleh team SAR BPBD setempat,(26/03).

Dari sumber yang didapat, Korban diketahui sempat asyik bermain dipinggiran Bengawan Solo, bersama 3 rekannya yakni Fajar, Wiwit dan wahyu.

Seperti diungkapkan Fajar rekan korban yang sama–sama mengenyam pendidikan di SDN watualang 2 kelas 5 ini, menjelaskan bahwa dirinya sempat melarang korban terlalu dekat dengan arus sungai.

Benar saja, korban yang telah menginjakkan kakinya di arus sungai tiba-tiba terpeleset. Kondisi sungai yang sedang berarus deras langsung menenggelamkan tubuh korban.

”Riyan (Korban-Red) nekat ke tengah sungai yang sebelumnya sudah di peringatkan tiba-tiba hilang dari permukaan sungai timbul tenggelam terseret arus yang deras.” Ungkap Fajar kepada petugas.

Usai kejadian, warga dan keluarga korban, hari itu juga serta dibantu petugas tim SAR dikerahkan Guna mencari keberadaan korban namun tak membuahkan hasil.

Hingga larut malampun jasad anak dari pasangan SOrman Dan Sami juga belum diketemukan. Baru jelang siang hari ini korban berhasil dievakuasi dialiran bengawan solo yang melintasi tepat masuk Desa Ngunengan Kecamatan Pitu Ngawi.

Kapolsek Ngawi Kota AKP Slamet Suyanto saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut dan menghimbau kepada warga Ngawi untuk lebih waspada serta memberikan perhatian ekstra kepada buah hatinya agar peristiwa ini tak terulang kembali.(KUN)

Senin, 25 Maret 2013

Dasar Otak Dengkul. Kakek Renta Cabuli Gadis Bawah Umur

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ MI (75), warga Dusun Patalan, Kendal Ngawi tega mencabuli gadis bawah umur. Peristiwa terbongkar, Sebut saja Bunga (13), ketika pulang rumah sambil menunjukkan uang 50 ribu kepada neneknya sembari menenteng celana dalam yang basah lantaran sperma. Tak pelak, sang kakekpun kini mendekam Di bui Mapolres setempat.

Peristiwa ini sebenarnya terjadi Pada 6 Maret 2013 lalu. Kam (65), nenek korban sempat mengadukan masalah ini pada Kasun Patalan. Menurut pengakuan nenek korban, laporan ini tak digubris oleh yang dituakan di dusun ini.

Tak menyerah cari keadilan, Nenek korban juga mendatangi kepala desa setempat. Namun setelah sepekan lebih, lagi-lagi juga tak membuahkan hasil.

Masih menurut pengakuan nenek koran, bahwa dirinya juga sempat mendapat tekanan, walau tak rinci dari siapa tekanan itu datang.

Kasat reskrim polres Ngawi, AKP Budi Santoso saat dikonfirmasi media membenarkan kejadian ini.

Pihaknya langsung datang ke lokasi kejadian untuk mengamankan tersangka yang pada saat kejadian sempat melarikan diri ke dalam perkarangan belakang rumah.

"tersangka sudah berhasil kita amankan dan langsung kita lakukan penahanan, serta kita proses untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya tersebut.” Terang dia.

Kini kasus ini ditangani oleh unit PPA polres Ngawi, lantaran korban masih dibawah umur.

Sementara, pihak berwajib telah menyiapkan pasal jeratan hukum, mendasar Undang-undang perlindungan anak dengan acaman 15 tahun Penjara.(kun)

Minggu, 24 Maret 2013

Mahasiswi Asal Gentong Nekat Ngutil Di Indomart

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |PARON™ Lagi-lagi alasan himpitan ekonomi. Seorang ibu muda, sebut saja AW (34) yang juga berstatus Mahasisiwi, warga Dusun Sidorejo Desa Gentong Kecamatan paron ini nekat ngutil 1 bok Susu SGM serta sebungkus wafer Delfi di Supermarket Indomart dibilangan Desa Gentong. Pelaku tak dapat mengelak lantaran aksinya terekam CCTV.

Kejadian berawal saat petugas kasir sudah merasa curiga atas gerak-gerik pelaku. Benar saja, setelah melakukan transaksi, hanya sebungkus pampers bayi yang di tujukkannya.

<
Sempat terjadi perang mulut antara pelaku dan bagian kasir. Pelakupun terus mengelak meski ditunjukkan rekaman CCTV, serta diminta mengeluarkan isi tas bawaannya.

Jengkel ulah pelaku, si-kasirpun terpaksa memenggil pihak berwajib.

Sementara Kapolsek Paron, Sukisman membenarkan kejadian ini. Pelaku akhirnya tak dapat mengelak dihadapan petugas.

“Setelah mendapatkan laporan dari petugas supermarket, anggota kami langsung meluncur ke lokasi. Dan setelah melewati penggeledahan, terbukti pelaku menguntil.” kata kapolsek Paron.

Dari penngakuan pelaku, dapat diinformasikan bahwa, ibu muda beranak satu ini mengaku baru melakukan pertama kali melakukan tidak pidana ini.

"Keterangan yang kami dapat, pelaku terpaksa melakukan karena tak cukup uang untuk membelikan susu anaknya." Jelas Kapolsek Paron.

Apapun dalihnya, kini mahisiswi cantik ini harus berurusan dengan pihak berwajib.

Polisipun telah mempersiapkan jeratan hukum yaitu pasal pencurian 362 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama lebih dari 5 tahun.(kun)

Sabtu, 23 Maret 2013

Wong Baderan Digarong Tepat Siang Bolong

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Waidi, warga Baderan kecamatan Geneng Ngawi, hanya bisa pasrah. Meski tengah hari, uang tunai 50 jutapun raib di garong tepat dihalaman parkir Kantor Pajak Pratama setempat. Dirinya tak menyangka bila 2 orang yang sedari tadi dilihatnya wira-wiri membuntutinya ternyata adalah pelaku perampokan.(23/03).

Bermula saat korban mengambil uang tunai di ATM BRI. Korban mengaku memang sempat melihat gelagat 2 orang yang terus memperhatikan dirinya. "Saya tak nyangka kalau mereka akan merampok saya." Jelas Waidi.

Usai ambil uang tunai 50 Juta Rupiah, korban bersama istrinya langsung mengendarai sepeda motor supra nopol AE 2421 KY, menuju kantor pajak Pratama dibilangan jalan A. Yani. "Saya hendak membayar pajak." Tutur Korban.

Benar saja.Korbanpun baru beberapa detik memarkir kendaraannya. Pelaku yang diduga mengendarai sepeda motor Scorpio warna biru Silver serta mobil jenis Avansa langsung memepet korban.

Lantaran kejadian yang begitu cepat, korban tak sempat berbuat banyak hingga uang puluhan juta rupiahpun dengan mudah digondol sang rampok.

Sementara pihak Mapolres Ngawi membenarkan kejadian ini. "Kami mensinyalir, pelaku lebih dari dua orang." Ungkap Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan semua jajaran Polres guna mengungkap identitas pelaku." Tambah Dia.

Ditambahkannya pula, masyarakat juga diharab waspada dalam segala transaksi, apalagi dalam bentuk uang yang berjumlah banyak.

Masih menurut pihak berwajib, Kepolisian sebenarnya siap membantu masyarakat dalam bentuk pengawalan dalam transaksi tunai. "kami senantiasa siap menjadi pengaman anda bila di perlukan agar kiranya tidak terjadi hal yang demikian” Pungkas dia. (kun)

Jumat, 22 Maret 2013

Dinas PU Menampik Isu Terkait Tak Dikerjakannya Lapangan Tenis

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ lagi-lagi isu tak sedap kembali mengguncang keberadaan GOR Kab. Ngawi. Yang terbaru menyeruak kepermukaan. Disinyalir keberadaan lapangan tenis ditinggal keberadaannya dalam pengerjaannya. Sontak! pihak PUBMCK sebagi Leading Sektor, lewat Kepala Dinasnya yang juga rumornya bakal diperpanjang lagi inipun langsung membantahnya.

Konon katanya lapangan tenis justru sebagai penopang utamanya atas cairnya dana dari Kemenpora guna memuluskan pembangunan GOR ini.

"jadi begini, gedung utama yang sekarang ada itu, memang peruntukannya untuk lapangan tenis." Sergah Bambang Hariyono CES, Kepala PUBMCK setempat ketika diklarifikasi ditempat tinggalnya.

Meski begiu, beberapa pihak masih ngeyel bahwa gedung utama itu bukanlah merupakan lapangan tenis. Kaarena mendasar konsepnya serta menilik keadaan dilapangan, lebih menyerupai lapangan basket.

"Memang sedikit kurang pas. Tapi dari segi apapun lapangan itu bisa untuk dijadikan olahraga tenis." Bantah dia lagi.

Ditambahkannya, bahwa konsep awal pembangunan gedung utama itu ada dua. Masih menurut Bambang CES, hal itu lantaran lagi umpyeknya Kemenpora terkait beberapa sandungan hukum. "Jadi tidak mungkin kita membangun geduang utama dua sekaligus, karena dana yang terealisasi menyusut jauh" Jlentrehnya.

Alasannyanya, semula dana yang dianggarkan adalah sekitar tiga puluh miliar, namun yang terealisasi hanya 4 miliar untuk gedung utama tersebut. "Jadi ya hanya satu gedung utama itu saja, tapi lapangan indoor tersebut saya kira bisa untuk lapangan tenis." Kilahnya kemudian.

"jelasnya pada draf awal lelang, bangunan induk itu adalah peruntukan lapangan tenis." Kata dia.

Dijelaskannya pula diatahun anggaran ini (2013-red), bakal dianggarkan lagi untuk keberadaan lapangan tenis dari PAPBD. "itupun masih diperhitungkan waktunya, karena lantai dasar menggunakan beton yang kita tahu umurnya harus 21 hari. kalau ini tak cukup yang terpaksa dikerjakan pada tahun 2014." Pungkasnya. (kun)

Kamis, 21 Maret 2013

Amankan Pemilu Legislatif, KPUD Gandeng Kejaksaan

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Setelah sempat melakukan sosialisasi lokasi tempat pelaksanaan kampanye, jadwal pelaksanaan, analisa jumlah massa yang hadir, rute perjalanan massa, baik saat berangkat dan pulang, serta pelaksana dan petugas kampanye, kini KPUD Kab. Ngawi menggandeng Kejaksaan Negeri setempat guna kelancaran tugas pokoknya.

Buka tanpa alasan, antisipasi permasalahan hukum yang mungkin timbul terkait bilamana ada gugatan maka dirasa perlu menggandeng kejaksaan Negeri Ngawi.

Bertempat di Aula Kejaksaan (20/03), usai penandatanganan kontrak kerjasama antara KPUD dan pihak Kejaksaan,

penyelenggara pemilihan umum dalam hal ini KPUD Ngawi gandeng Kejaksaan Negeri setempat guna memBackup dan mengatasi segalapermasalahan hukum bilamana ditemui KPUD disaat menjalankan tugasnya. Kasmin, SH, Kajari Ngawi memaparkan bahwa hal ini sudah sesuai dengan aturan.

"Kewenangan kami sebatas membantu permasalahan perdata dan atau tata usaha negara." Urainya sambil menambahkan, Kejaksaan Sesuai Undang-Undang wajib membantu pelaksanaan tugas kinerja badan umum milik negara. " Dan KPU adalah salahsatunya." Pungkas dia.

Sementara, beberapa titik kampanye yang rawan konflik sudah menjadi pembahasan. Seperti gedung EKa Kapti, stadion ketonggo dan alun-alun merdeka, masih dilakukan pengkajian guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Beberapa waktu lalu, Surat Ashari, ketua KPUD NGawi sempat menjelaskan tiga lokasi tersebut memang selalu menimbulkan perdebatan antar parpol.

Meski denikian, pihaknya hingga hari ini masih mengkaji dan melakukan koordinasi dengan Pemda setempat.

Dirasa perlu, lantaran apakah ketiga tempat yang menjadi lahan pemerintah daerah itu, di ijinkan atau tidak guna kegiatan kampanye mendatang. Dan hingga berita ini diturunkan belum ada kepastian dari kedua belah pihak. (kun)

Rabu, 20 Maret 2013

Penghuni Lapas Ngamuk, Dua Sipir Luka-Luka

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Puluhan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (lapas) klas 2B Kabupaten Ngawi tiba-tiba Ngamuk beringas. Aksi yang di duga dilakukan oleh tahanan penghuni blok kasus narkoba, terjadi sekitar pukul 09.30 Wib. Para tahanan ini juga merusak kantor serta fasilitas di dalam lapas tersebut. Akibat 2 sipir lapas, Sunarno seta Dariyanto mengalami luka-luka,(20/3).

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) klas 2B Kabupaten Ngawi Imam Sutoto saat dikonfirmasi, mengatakan, “kita belum begitu tau ini kesalahan atau hanya miss komunikasi saja, kalau memang petugas yang salah ya akan kita tindak lanjuti dan akan kita berikan sanksi, menurut saya petugas disini wajar-wajar saja memperlakukan penghuni karena memang itu tugas mereka ssetiap hari, “ Ujarnya.

Sementra saksi, Aris Setiawan yang kebetulan tengah membesuk temannya memaparkan bahwa peristiwa ini terjadi begitu saja.

“dari ruang tahanan terdengar suara gaduh, kemudian ada dua sipir lari dari ruangan tersebut, ternyata ada tahanan yang mengamuk, kemudian memukuli dua sipir sampai luka-luka, dan disusul puluhan napi dengan membawa pentungan sekenanya." Ungkapnya.

Sunarno, petugas jaga yang mengalami luka juga mengaku terkejut. “saya mau membela temen saya yang dipukuli sama penghuni, tiba-tiba jumlah mereka lebih banyak kemudian kami berdua lari, kira-kira ya ada puluhan napi yang menyerang saya dan teman saya, saya nggak tahu mereka memukuli karena apa, kepala saya terkena genting yang dilempar oleh penghuni, “ Paparnya.

Aksi penyerangan yang disinyalir dilakukan para tahanan kasus narkoba ini terjadi saat petugas jaga melakukan pengecekan. Entah apa penyebabnya, mereka serang dan dua petugas dianiaya menggunakan balok kayu dan besi pentungan.

petugas lapas langsung lari dan meminta pertolongan.Seketika itu puluhan tahanan menuju ruang jaga dan merusak fasilitas kantor didalam lapas tersebut, kaca jendela dan pintu kantor lapas pecah akibat aksi penyerangan ini, aksi penyerangan ini diduga dipicu karena sejumlah tahanan kesal terhadap petugas yang tidak adil dalam memperlakukan sesama tahanan.

Petugas dari tim identifikasi polres ngawi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan barang bukti.

Dari hasil olah tkp petugas mengamankan barang bukti berupa balok kayu besi yang diduga dipakai untukmelakukan penyerangan, untuk mengantisipasi aksi penyerangan susulan sedikitnya 100 personil polisi disiagakan di lapas.(ks).

Selasa, 19 Maret 2013

Mutasi Jabatan Sempat Jadi Ajang Bahan Tertawaan Tamu Undangan

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Mutasi besar-besaran kembali terjadi dilingkup Pemkab Ngawi. Sedikitnya 324 pejabat teras menerima jabatan baru dan 4 diantaranya diberhentikan. Pelaksanaan mutasi di Pendopo Widya Graha Pemkab Ngawi, meski entah apa maksutnya, sempat diwarnai ajang tertawaan ketika dibacakan adanya jabatan UPT Alun-Alun, (19/03).

Dapat dikabarkan, bahwa, dari 324 pejabat teras ini baik yang dipromosikan maupun dimutasi terdiri jabatan struktural 3 orang eselon II, 39 orang eselon III dan ditambah 97 orang eselon IV.

Tidak hanya pejabat struktural yang dimutasi, sebanyak 185 pejabat fungsional lingkup Dinas Pendidikan Ngawi ikut terkena rotasi menempati tugas baru.

Ir Budi Sulistyono selaku Bupati Ngawi kepada media menjelaskan mutasi ini sudah sesuai dengan prosedural organisasi bukan atas diskriminasi terhadap jabatan tertentu.

Dan pejabat yang mengisi pergeseran ini sudah disesuaikan dengan golongan kepegawaian yang mereka miliki atas dasar refresh saja tanpa ada tedensi maupun tekanan kerja dari gerbong pemerintahan yang di pimpinnya.

Bahkan pihaknya menolak akan tuduhan mutasi ini syarat dengan permainan politik uang serta adanya isu perempuan idaman ikut mewarnai mutasi jabatan struktural maupun fungsional. Desas-desusnya langkah iming-iming tersebut tidak lepas agar mendapatkan jabatan yang diinginkan oleh orang yang bersangkutan.

“Jelas isu itu tidak benar dan kata siapa kalau ada permainan kotor seperti itu, mutasi ini murni untuk lebih mengefektifkan program kita jangan sampai berhenti ditengah jalan menuju tahun spetakuler yang penuh program kerakyatan,” bantahnya.

Sebagai Bupati Ngawi, Kanang panggilan akrabnya siap memberikan sanksi tegas bila bisa menunjukkan bawahanya yang berbuat kotor demi menempati jabatan tanpa adanya profesionalitas.

“Mutasi ini hanya penyegaran saja dan perihal isu tentang suap – menyuap uang untuk memperoleh jabatan itu tidak benar tunjukkan ke saya biar saya pecat,” tegas Kanang yang suka blak-blakan ini.

Dalam sambutannya Kanang, juga menyentil masih membutuhkan tenaga kesehatan yang tidak sedikit dan juga pendidik. Urainya, untuk lingkup pendidikan kekurangan 634 guru dan akan memanfaatkan tenaga honorer dan juga K1 yang sudah mendapat SK.

Lanjutnya, sedangkan tenaga kesehatan untuk saat ini Pemkab Ngawi yang masih membutuhkan 124 tenaga perawat dan 62 bidan untuk di tempatkan di desa-desa. Dari sekian pejabat yang menerima mutasi pada hari ini menyelipkan 4 orang yang di berhentikan dari jabatannya.

Mereka adalah 1 dari pejabat eselon 3 menempati jabatan setingkat kepala seksi (kasi) tidak dapat melanjutkan kerja karena sering sakit dan 3 kepala sekolah 1 diantaranya diberhentikan karena bermasalah. (pr)

Senin, 18 Maret 2013

Kedanan Janda, Perangkat Desa Digerebek Warga

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Ulah salah satu perangkat desa ini tidak patut ditiru oleh warganya, sebut saja SLI (57) salah satu perangkat Desa Tanjungsari, Kecamatan Jogorogo terpaksa diadili oleh puluhan warga di Balai Desa Sirigan, Kecamatan Paron. Meski masih beristri sah, Bapak Paruh baya inipun sanggup menikahi janda pasangan selingkuhannya,(18/3).

Peristiwa sendiri bermula ketika SLI pada dua minggu sebelumnya digerebek oleh puluhan warga saat berindehoi dengan SKH (28) yang berstatus janda asal Desa Sirigan.

Penggerebekan sendiri setelah warga merasa gerah dengan ulah SLI selama ini yang tidak punya etika saat bertandang kerumah janda tersebut. Apalagi menurut Sumali (35) warga setempat seringkali memergoki SLI bertamu kerumah SKH sampai larut malam.

“Sebenarnya hubungan kedua pasangan terlarang ini sepengetahuan saya sudah terjadi dua taun lalu namun sampai sekarang kok belum ada kejelasan makanya ketika menginap dirumah si perempuanya itu kita gerebek ramai-ramai,” terang Sumali.

Pada saat penggerebekan itu terang Sumali, pelaku mengakui kalau punya hubungan gelap dengan SKH yang selama ini menjadi pasangan mesranya.

Anehnya, SLI yang masih punya istri sah ini ternyata sanggup menikahi pasangan selingkuhanya secara resmi dalam waktu tiga bulan terhitung dari waktu penggerebekan mendasar surat pernyataan tertulis bermaterai.

Selain itu SLI sanggup membayar 10 dump truk atau uang senilai Rp 1,5 juta sebagai sangsi adat yang dibuat warga setempat. “Sebetulnya denda itu sebagai hukuman moral dan sangsi adat agar dia tidak mengulangi perbuatan lagi,” urai Sumali.

Yang sangat disayangkan Sumali mendasar pengakuan SLI yang mengaku telah menikah secara siri akan tetapi tidak diperkuat saksi yang ada.

“Makanya kita tetap menuntut sebagai warga disini agar perangkat desa itu menikahi SKH secara resmi menurut aturan negara bukan nikah siri,” pungkas Sumali. (pr)

Minggu, 17 Maret 2013

Prosotan Di Bibir Sungai, Satu Pelajar SMP Diduga Tewas Tenggelam

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Naas menimpa Gilang Setiawan (14) pelajar kelas 2 SMPN 5 Ngawi (Insert). Setelah asyik bermain prosotan di bibir Bengawan Madiun bersama 5 kawannya tiba-tiba hilang terseret arus kali Madiun sekitar pukul 12.00 Wib (17/3). Korban adalah warga Dusun Kandangan I, Desa Kandangan, Kecamatan Ngawi Kota.

Korban merupakan putra tunggal dari pasangan Suyatno (45) dan Suparmi (40) dan diketahui tenggelam setelah bermain di Kali Madiun yang tidak jauh dari rumahnya bersama ke lima rekan sebayanya yakni Feri, Tatak, Fendi, Fagis dan Gunarto.

Menurut Feri salah satu rekan korban, saat itu korban setelah minum es disalah satu warung terus mengajak rekan-rekanya bermain di Kali Madiun padahal Gilang Setiawan sendiri diketahui tidak bisa berenang.

“Setelah sampai didekat Kali Madiun saya dan Gilang masih dipinggiran Kali sambil bermain HP dan tidak berselang lama dia mengajak ikut berenang seperti teman lainya, saat itulah Gilang menceburkan diri langsung tenggelam tidak kelihatan lagi,” terang Feri dengan wajah sedih ketika dikonfirmasi media dirumahnya.

Jelasnya lagi, ketika Gilang tidak nongol dipermukaan air dirinya bersama Tatak berusaha menyelamatkanya namun celaka keberadaan tubuh korban tidak diketahui lagi. Usaha pencarian korban kata Feri terus saja dilakukan bersama Tatak dengan menyelam ke dasar sungai akan tetapi tetap saja tubuh korban tidak ditemukan.

“Sampai-sampai Tatak sendiri juga ikut terseret arus untungnya saya dan teman lainya menyelamatkan dia meskipun kondisinya pingsan,” tambah Feri. Kemudian Tatak oleh warga sekiar TKP langsung dilarikan ke RS Widodo Ngawi untuk mendapatkan perawatan medis.

Kemudian warga sekitar lokasi kejadian langsung mencari keberadaan korban dengan menyisiri bantaran Kali Madiun dengan perahu tradisional.

Tidak berselang lama tim SAR dari BPBD Kabupaten Ngawi langsung diterjunkan dilokasi dengan satu unit perahu karet namun sampai berita ini diturunkan jasad Gilang Setiawan masih belum ditemukan.

Sementara Eko Heru Tjahjono Kepala BPBD Kabupaten Ngawi yang memimpin usaha pencarian terhadap korban mengatakan timnya masih melakukan upaya pencarian disekitar lokasi kejadian yang dibantu warga sekitar.

“Hingga petang ini tim kita masih menyisir disekitar lokasi dari bawah ke atas tetapi belum menemukan tubuh korban karena kondisi arus Kali Madiun memang lumayan deras,” tegas Eko Heru Tjahjono.

Dia menambahkan, pencarian tetap akan dilakukan terus meskipun waktu malam apalagi saat bersamaan kondisi sekitar lokasi cuaca lagi hujan. (pr/kn)

Sabtu, 16 Maret 2013

Alasan Tata Kota, Satpol PP Ngawi Siap Gasak PKL

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Seperti halnya yang dilakukan Satuan Polisi Pamong praja (Satpol PP) Kabupaten Ngawi bisa dikatakan terlalu memaksakan kebijakanya dengan bersiap-siap melakukan penertiban terhadap lapak PKL Sarwo Roso yang menempati di Jalan Imam Bonjol atau sebelah barat Alun-alun Merdeka Ngawi.

Upaya penertiban oleh satuan trantib ini setelah pihaknya mengeluarkan surat peringatan pertama tertanggal 14 Februari 2013 dan selang dua minggu berikutnya muncul lagi surat peringatan kedua tertanggal 1 Maret 2013 yang ditujukan terhadap PKL.

Kedua surat peringatan ini pada poinya kepada sejumlah PKL yang menyewa kios Sarwo Roso diharapkan menghentikan usahanya.

Dalam surat peringatan tersebut dicatumkam beberapa alasan seperti pemilik kios Sarwo Roso telah melanggar PP No.6 Th.2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

Perda No.5Th.2006 tentang rencana umum tata ruang kota, Perda No.4 Th.2011 tentang Restribusi Izin Gangguan (HO).

Perda No.3 Th.2003 tentang Restribusi Izin Mendirikan Bangunan dan surat dari Tak’mir Masjid Baiturrahman Ngawi tentang pernyataan keberatan atau tidak menyetujui berdirinya kios Sarwo Roso yang berlokasi didekat tempat ibadah.

Dengan munculnya dua kali surat peringatan dari Satpol PP Pemkab Ngawi itu langsung disambut geram dari para PKL sendiri. Sumadi salah satu pedagang yang menyewa kios Sarwo Roso menganggap tindakan Satpol PP dengan mengirim surat peringatan dianggap salah alamat.

“Saya kan hanya menyewa kios Sarwo Roso yang dibangun diatas tanah pemiliknya, jadi kalau dagangan saya mau ditertibkan apa salahnya selain itu tanah ini bukan milik pemerintah daerah tapi milik perseorangan,” ungkap Sumadi, Sabtu (16/3).

Jelasnya, selaku pedagang dirinya menyesalkan sikap Satpol PP yang hanya sepihak melakukan penertiban tanpa melihat dampak dari kebijakanya.

“Kalau hanya beralasan demi keindahan tata kota kayaknya kebijakan itu perlu dipikir ulang, sedangkan saya selaku masyarakat yang mengais rejeki disini dirampas haknya apakah itu kebijakan yang manusiawi dan bagaimana nasib dari keenam anak saya nantinya,” beber Sumadi.

Sementara Bambang Sulistiono pemilik kios Sarwo Roso dalam surat bantahanya tertanggal 16 Februari 2013 menyayangkan adanya surat peringatan tanpa disertai dalih yang jelas.

Sesuai suratnya, kios Sarwo Roso dibangun diatas tanah miliknya sendiri sehingga tidak ada alasan dengan pelarangan usaha tersebut.

Dengan demikian Bambang Sulistiono masih dalam suratnya juga mengharapkan perlindungan kepada dinas terkait dan bukan sebaliknya. (pr)

Jumat, 15 Maret 2013

Jalin Kekompakan, TNI-POLRI Gelar Olahraga Bersama

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Peristiwa Oku Sumatera selatan beberapa waktu lalu sempat membuat berbagai pihak prihatin. Sementara, guna membentuk rasa kebersamaan, jajaran Polres Ngawi bersama Kodim 0805 menggelar aksi damai sebagai wujud kekompakan diantara mereka dengan olahraga bareng dipelataran Pendopo Wdya Graha Kabupaten Ngawi, (15/3).

Tidak ketinggalan Satpol PP Pemkab Ngawi juga terlibat didalam aksi damai tersebut yang menjadi bagian institusi penegakan ketertiban masyarakat.

Diungkapkan oleh Kapolres Ngawi, AKBP Edy Junedy kepada media menjelaskan kegiatan ini sebagai bentuk dan wujud positif bahwa TNI dan Polri didaerah Ngawi tidak akan terpengaruh dengan kejadian di Polres Oku tersebut.

Menurutnya, kejadian bentrok dua kesatuan ini sangat merugikan rakyat secara keseluruhan sehingga dengan demikian pengalaman tersebut menjadi bahan evaluasi tersendiri.

“Bahwa kita yang berada di luar Sumatera Selatan tidak mempermaslahkan kejadian bentrok di sana dan yang ada disini kami bisa menjaga kebersamaan kendati berbeda kesatuan dan contoh damai semacam ini kita perlihatkan ke masyarakat,” kata AKBP Eddy Junaedy.

Urainya lagi, kegiatan olahraga yang dilakukan tidak lebih dari cara mempererat TNI dan Polri sebagai alat membela kedaulatan NKRI.

” Kegiatan ini hanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saja, dan kegiatan pertemuan antar kesatuan akan terus berlanjut tidak hanya pada hari ini saja” jelasnya.

Kemudian kegiatan sebagai bagian aksi damai dilanjutkan dengan jalan bareng diseputaran Alun-alun Merdeka Ngawi antara anggota Kodim 0805, Polres Ngawi dan Satpol PP Pemkab Ngawi.

Terlihat keceriaan dalam rasa kebersamaan yang dilakukan antar dua kesatuan ini tidak ketinggalan Kapolres Ngawi dan Komandan Kodim 0805 ikut ambil bagian secara langsung dan kekompakan serta keramahan dua petinggi kesatuan setingkat daerah ini terjadi.(pr)

Kamis, 14 Maret 2013

Imbas Harga Bawang Naik, Pedagang Hanya Mampu Jual 10Kg

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Imbas kenaikan Harga Bawang, khususnya di pasar besar Ngawi makin dirasakan oleh para pedagang. Sepekan sudah lapak dagangannya tak banyak pembeli. Tragisnya, sebelum hal ini terjadi, pedagang mampu menjual se-kwintal dari berbagai jenis bawang. Dan kini hanya mampu menjual 10 Kilogram saja Perharinya.

Menurut Wati (40) salah satu pedagang sayur mayur pasar besar Ngawi akibat kenaikan harga bawang tersebut semenjak seminggu ini penjualanya menurun drastis hingga 60 persen.

Dia menjelaskan, sekarang harga bawang putih menembus Rp 50 ribu per kilogram padahal sebelumnya harga berkisar antara Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu.

Sedangkan untuk harga bawang merah juga tidak mau kalah ikut meroket naik dari Rp 10 rb perkilogram namun saat ini tembus harga Rp 40 ribu.

“Kenaikan yang kita rasakan baru satu minggu ini yang berakibat menurunya jumlah pembeli, yang biasanya saya mampu menjual satu kwintal bawang berbagai jenis setiap harinya akan tetapi sekarang hanya 10 sampai 20 kilogram saja,” ujar Wati, Kamis (14/3).

Kenaikan harga bawang tersebut menurut Wati dipicu kelangkaan stok dari pihak distributor yang selama ini selalu mengatakan pasokan dari petani berkurang. Padahal tegas Wati, bawang yang didatangkan itu bermerk Royal Phoenix Garlic hasil impor dari China.

“Memang sangat aneh kalau dibahas, padahal selama ini bawang yang kita datangkan merupakan produk China bukan hasil pertanian dalam negeri,” gerutu Wati.

Sebagai pedagang yang sudah beroperasi puluhan tahun di pasar besar Ngawi, dirinya menganggap kelangkaan dua komoditas hortikultura bawang putih maupun merah dipicu oleh para spekulan yang nakal.

“Jangan-jangan dari sananya sudah ada permainan atau mungkin memang ada unsur kesengajaan penimbunan terhadap bawang putih maupun bawang merah,” tukasnya.

Sehingga saat ini Wati mengaku hanya bisa membeli antara satu sampai dua kwintal bawang dari distributor yang ada di Mojokerto Jawa Timur.

Padahal sewaktu harga normal dirinya mampu menyetok 1 ton bawang yang akan habis dalam kurun waktu satu bulan.

Kegelisahan para pedagang di pasar besar Ngawi akan kenaikan harga bawang tersebut langsung direspon Mukshon Hariyadi,SH salah satu anggota LSM Bhirawa wilayah Ngawi.

Kupasnya, kenaikan kedua komoditas hortikultura yang berlipat tersebut adanya dugaan para spekulan yang menahan pasokan bawang di dalam negeri dan mengambil keuntungan dari kenaikan harganya.

Selain itu Mukshon menilai tidak lepas banyak importir bodong yang memperjualbelikan kuota impor.

“Seharusnya pihak pemerintah segera turun tangan terkait kendala yang makin mencekik rakyat jangan pangku tangan saja, dan guna mengantisipasi kelonjakan harga bawang pemerintah segera membuat program jangka panjang agar nantinya pemerintah tidak kecolongan oleh spekulan yang sengaja mempermainkan harga,” pungkas Mukshon Hariyadi,SH. (pr)

Rabu, 13 Maret 2013

Jajaran SKPD Makin Ejakulasi Dini Dalam Penetrasi Munsrenbang

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NgAWI™ Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tak lebih hanya tradisi tahunan belaka. Program dalam rangka menjaring aspirasi masyarakat guna peningkatan pembangunan dalam segala sektor di Kab Ngawi ternyata sebuah agenda pepesan kosong yang membungkus program lama yang diangkat kembali ke permukaan, Jum’at (8/3).

Kenyataan dari Musrenbang yang melibatkan jajaran SKPD dan perangkat desa tersebut langsung disikapi oleh Dwi Rianto Jatmiko, Ketua DPRD Kabupaten Ngawi.

Bebernya, hasil dari musyawarah perencanaan pembangunan ini masih tercium pemaparan program-program yang sebetulnya sudah berjalan.

Pihak SKPD serta perangkat desa terkesan tidak ada improvisasi program pembangunan ke depan dan dinilai enggan berpikir melahirkan program yang digagas Bupati Ngawi selama ini.

“Maka bisa dikatakan percuma hasil dari Musrenbang itu dan terkesan copas (copy paste-red) dari program kerja sebelumnya sehingga tidak adanya visi dan misi dari Bupati Ngawi sekarang ini,” kata Dwi Rianto Jatmiko.

Paparnya lagi, padahal agenda Musrenbang digelar secara maraton mulai dari tingkat kecamatan untuk menyesuaikan tahun anggaran baru. Selaku wakil rakyat, Antok panggilan akrab dari Dwi Rianto Jatmiko menilai sesuai kenyataan dilapangan program yang dibawa perencana pembangunan masih bersifat monoton.

“Musrenbang yang harusnya membawa dan mampu mengakomodir seluruh aspirasi masyarakat serta menghasilkan perencanaan program pembangunan untuk tahun 2014 dinilai kurang tajam melalui skala prioritas,” ujarnya.

Selain itu Antok menegaskan bahwa Musrenbang dimulai setelah munculnya konsep otonomi daerah. Maka muncul tuntutan agar konsep pembangunan tidak lagi menggunakan paradigma top down seperti era orde baru melainkan konsep bottom up. Sebagai Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Antok menilai perlu melibatkan langsung masyarakat terutama dari kalangan akdemisi.

Tidak hanya berhenti pada soal hasil Musrenbang, Antok juga mempertanyakan mengenai pengawalan hasil Musrenbang yang belum optimal maksimal.

Akibatnya, masyarakat tidak bisa memantau usulan mana yang dijawab atau mana yang sudah tereliminasi.

Padahal ungkap Antok, Musrenbang merupakan agenda tahunan dalam menyusun perencanaan pembangunan di masing-masing kecamatan, sekaligus memformat skala prioritas pada setiap kecamatan untuk dibawa nantinya pada Musrenbang tingkat kabupaten, provinsi, dan tingkat nasional.

Tegasnya bila keadaan ini akan terus berlanjut antara pemerintah daerah dan masyarakat akan berjalan sendiri – sendiri tidak ada progam pemerintah yang berlandaskan dari visi dan misi Bupati Ngawi. (pr)

Selasa, 12 Maret 2013

Antisipasi Slintutan, Eks Bengkok Dilelang Terbuka

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |PARON™ Kerap kali, ketika melelang eks bengkok tanah desa, identik adanya main mata antar panitia lelang dengan peserta. Namun lain yang terjadi di Desa Teguhan, Kec. Paron. Pihak desa setempat langsung melaksanakan proses lelang tanah eks bengkok secara terbuka yang diikuti semua elemen masyarakat yang berlangsung di Balai Desa Teguhan, (12/3).

Sesuai keterangan ketua panitia lelang Subroto,Spd, lelang yang dilakukan didesanya dilakukan setiap tahun ini dilakukan secara transparan dan tidak adanya kecurangan menyangkut harga tanah eks bengkok serta mekanismenya mengacu persetujuan BPD dan kepala desa.

“Saya kira kalau di desa kami ini lelang eks bengkok sudah biasa dilaksanakan setiap tahunya secara terbuka dan tidak ada tendensi negative antara panitia dan peserta lelang sendiri,” terang Subroto,Spd.

Bebernya, jumlah lahan eks bengkok yang dilelang seluas 4 hektar semuanya lahan persawahan dan proses lelang sendiri menyisakan 1 hektar lahan sawah.

Sebagai ketua panitia lelang Subroto.Spd menjelaskan, dari hasil lelang yang dilakukanya bakal terkumpul uang senilai Rp 63 juta lebih dari 3 hektar lahan eks bengkok yang ada di Desa Teguhan.

“Kalau sisanya akan menyusul proses lelang kedua, dan perlu diketahui pelaksanaan hasil lelang nantinya akan kita serahkan ke pemerintahan desa dan dimasukan ke APBDes sebagai bagian dari kas desa,” tambahnya.

Keterbukaan dari sistem birokrasi Desa Teguhan ini mendapat apresiasi dari Mukshon Hariyadi,SH yang merupakan salah satu pengamat hukum pemerintahan.

Terang Mukshon panggilan akrabnya yang juga advokasi ini, tranparansi pengelolaan kas desa menjadi catatan penting bagi tataran birokrasi pada umumnya terlebih desa menjadi bagian dari pemerintahan terbawah.

“Sebetulnya keterbukaan yang dilakukan di salah satu desa itu terutama soal lelang eks bengkok menjadi bahan acuan positif bagi pemerintahan daerah terutama Kabupaten Ngawi,” kata Mukshon Hariyadi,SH.

Tegasnya lagi, persoalan lelang sebenarnya sangat orgen disikapi bersama karena bersinggungan langsung dengan hajat hidup masyarakat secara luas. Dia mencotohkan, dari desas desus soal lelang proyek selama ini tingkat daerah selalu saja tercium gelagat permainan.

“Seperti yang berhasil dirilis mendasar temuan rekan dari salah satu media bahwa lelang sangat rentan kongkalikong seperti perlengkapan administrasi saja sudah terindikasi dimanipulasi kalau tidak salah menyangkut SKT dan SKA,” jlentrehnya.

Sebagai orang hukum, Mukshon menilai proses lelang di tingkat daerah perlu adanya regulasi yang jelas jangan sampai anggaran rakyat cuma tersedot untuk kepentingan kelompok tertentu saja.

“Dari contoh di Desa Teguhan tersebut kalau mereka (pemerintah daerah-red) mau jujur menjadikan kilas balik dari pembenahan semua lini menyangkut sistem lelang,” pungkasnya.(pr)

Senin, 11 Maret 2013

Team Dokter Tak siap Darah, Pasien Jampersal Meninggal Berserta Bayinya

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Tragis apa yang dialami Siswo Handoyo, warga Sidomakmur, Ketanggi Ngawi. Semula, sang istri menjalani bedah Caecar sebagai pasien Jumpersal, yang bayinyapun dinyatakan meninggal oleh pihak RSUD dr Soeroto. Kesedihan makin bertambah saat tak selang berapa lama istrinyapun turut meninggal meski sempat dirujuk ke Madiun.

Peristiwa bermula saat Novi Isnaini (30) dirujuk ke RSUD Dr Soedono Madiun sekitar pukul 18.30 WIB, Sabtu petang (9/3), setelah sebelumnya menjalani operasi pengangkatan bayi dari rahimnya atau operasi caesar di RSU Dr Soeroto Ngawi.

Menurut keterangan Siswo Handoyo suami pasien, istrinya meninggal lantaran kehabisan darah akibat kurangnya persiapan yang dilakukan tim dokter ketika operasi caesar dilakukan.

Sesuai kronologinya yang diungkap Siswo Handoyo pada malam sebelumnya kandungan istrinya tersebut mengalami pendarahan dan diperiksa oleh Dokter Farida hasilnya melalui pemeriksaan USG bahwa janin yang dikandungnya selama 6 bulan ini sudah meninggal.

Malam itu juga pasien langsung dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk mendapatkan perawatan selanjutnya di poliklinik khusus kandungan. Dan keesokan harinya sekitar pukul 10.00 WIB Siswo Handoyo dimintai persetujuan akan dilakukan operasi pengangkatan janin serta rahim, tidak berselang lama operasipun dilakukan oleh tim dokter diruang bedah.

“Menjelang operasi dilakukan Dokter Indah menyarankan agar kantong rahim harus diangkat namun Dokter Farida menyarankan jangan dulu dengan alasan anak saya baru satu, dan waktu pelaksanaan operasi sendiri tidak ada persiapan darah golongan AB sesuai darah istri saya apalagi satu hari itu terjadi dua operasi akhirnya,” terang Siswo Handoyo.

Namun setelah operasi caesar selesai pendarahan yang dialami pasien juga belum berhenti apalagi pada waktu bersamaan petugas medis menyatakan ke pihak keluarga bahwa stok darah untuk operasi sendiri sudah habis.

Kontan saja karena belum ada persiapan sama sekali Siswo Handoyo dibuat kalang kabut langsung pergi ke PMI untuk mencarikan darah golongan AB.
Naasnya, proses pengambilan darah golongan AB sendiri ketika sampai di PMI ternyata harus menunggu satu jam lamanya dengan alasan menunggu pemeriksaan darah meskipun golongan darah pesananya sudah ada.

“Pada waktu menunggu mendapatkan darah itu pihak dokter sudah berulangkali menelepon saya agar secepatnya jangan menunggu lama, setelah dapat langsung saya antar tapi kondisi istri saya sudah kritis bahkan kalau boleh dibilang sebetulnya sudah meninggal tetapi dokter menyatakan masih hidup,” urainya lagi.

Selain itu Siswo Handoyo juga mencurigai akibat pemberian obat bius yang berlebihan sekujur tubuh istrinya tersebut melempuh kebiruan. Anehnya, kondisi pasien yang sedemikian kritis tersebut malah tim medis menyarankan agar secepatnya pasien dirujuk ke RSUD Dr Soedono Madiun.

Kata Siswo Handoyo tim medis pada saat itu beralasan peralatan yang ada di RSUD Dr Soeroto Ngawi sangat terbatas dan ketika sampai di Madiun justru pasien meninggal dunia.

Terkait meninggalnya Novi Isnaini pihak RSUD Dr Soeroto Ngawi melalui Dr Pujiono selaku direkturnya angkat bicara, pendarahan yang terjadi tersebut akibat factor komplikasi pada diri pasien apalagi keberadaan janin didalam rahim sudah meninggal sebelumnya.

Selaku pimpinan RSUD Dr Soeroto Ngawi Dr Pujiono mengakui kalau tim dokter melakukan dua operasi terhadap pasien. “Operasi pertama itu untuk mengangkat janin yang meninggal karena kalau tidak diangkat akan membahayakan kondisi ibunya dan terbukti terjadinya pendarahan,” jelasnya.

Kemudian mengenai dilakukanya operasi kedua selaku dokter dirinya membeberkan akibat terjadinya plasenta akreta yakni terjadinya pendarahan yang tidak bisa terdeteksi oleh alat medis.

Sehingga kasus semacam itu lanjut Dr Pujiono harus diangkat rahimnya karena kalau dibiarkan pendarahan akan terus. “Dan prosedur pengangkatan rahim sudah hal yang lumrah dan sudah procedural,” terangnya.

Tambah Dr Pujiono, menyangkut stok darah sewaktu pelaksanaan operasi sebetulnya sudah di amprahkan tetapi melewati prosedur crosmet meskipun demikian sudah adanya antisipasi pemberian cairan semacam darah dan terbukti sudah menolong pasien.

Pungkasnya, permasalahanya pasca operasi ada komplikasi lagi berupa Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) atau faktor pembekuan darah yang jumlahnya menyusut sehingga pendarahan tidak bisa berhenti dan hal itu diluar kemampuan medis. (pr)

Minggu, 10 Maret 2013

Menyeruak Isu Jajanan Mengandung Plastik, Pedagang Banyak Merugi

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Tak jelas ujung pangkalanya, tiba-tiba saja menyeruak kabar terkait kian maraknya jajanan di sekolah-sekolah mengandung bahan plastik. Sontak saja, Antik (Panggilan akrab istri bupati Ngawi) menjadi geram. “Kasihan pedagang. Mereka bisa kena imbas isu ini dan berakibat menurunnya penghasilan mereka yang nyatanya memang sudah pas-pasan pula”. Kata dia.

“Meski begitu, kita juga mewaspadai kalau toh isu tersebut benar adanya makanya tidak ada salahnya memberikan penyuluhan terhadap para pedagang jajanan disekitar sekolahan,” Tambahnya lagi.

Hematnya, Antik yang juga ketua penggerak PKK Kabupaten Ngawi ini mengaku menyayangkan kejadian kalau toh isu penggunaan minyak gorek dicampur plastik tersebut memang menjadi kenyataan.

Kemungkinan pencampuran minyak goreng dengan plastik dilakukan guna mengelabui konsumen dimana selain menarik dipandang mata juga jajanan tersebut bisa awet dan tidak mudah membusuk.

Selain itu Antik menegaskan dampak penggunaan minyak goreng yang di campur plastic akan merusak kesehatan si anak tidak sekarang namun 5 hingga 10 tahun mendatang dengan tidak berfungsinya faal tubuh.

Tegasnya dalam mengantisipasi kenakalan dari para pedagang itu sendiri cukup sulit karena kegiatan ini harus dilakukan pemeriksaan laborat yang cukup lama.
Namun demikian pihaknya akan melakukan kerjasama dengan dinas Kesehatan dan balai BPOM untuk melakukan penyuluhan kepada para pedagang khususnya para pedagang jajanan yang berada di sekolah-sekolah.

” Ibu – ibu PKK akan bekerjasama dengan tim kesehatan untuk melakukan penyuluhan, karena penindakannya ini yang cukup sulit jadi di butuhkan hati nurani dari para pedagang” ungkap istri orang nomer satu di Kabupaten Ngawi ini.

Selain itu dirinya mengharapkan keterbukaan hati dari para pedagang itu sendiri.

Karena kerjasama antar pihak sangat dimungkinkan terutama dari pedagang jajanan, sehingga pedagang dalam hal ini tidak hanya mengejar keuntungan pribadi saja namun kesehatan bagi generasi penerus yang harus di prioritaskan.

Guna mengklarifikasi kebenaran isu tersebut dalam waktu dekat ini Ibu Bupati ini akan melakukan sidak kepada pedagang jajanan di sekolah-sekolah di wilayah Ngawi kota.(pr)

Sabtu, 09 Maret 2013

Marak Anak Didik Titipan, Dewan Minim Aduan

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Indikasi titipan anak pejabat tiap kali Penerimaan Peserta Didik Baru, pastinya selalu tercium. Carut marutnya kebijakan yang diambil pihak sekolah juga kadang turut meperlonggar aksi titip-menitip ini yang konon hingga pakai embel-embel puluhan juta Rupiah untuk sekolah favorit.

Terciumnya aksi yang tidak sepantasnya terjadi ini setelah pengumuman PPDB melalui jalur khusus diubah, yang sebelumnya mengacu ke nilai raport secara mendadak dirubah lagi dengan model test.

Jelas saja perubahan yang tidak dikira sebelumnya membuat kalang kabut dari para orang tua siswa yang sudah terlanjur mendaftarkan putra putrinya dengan jaminan raport asli.

Ternyata mendasar kasak kusuk dari informasi menyebutkan, kasus amburadulnya sistem pendidikan di Kabupaten Ngawi ini sudah menjadi hal yang lumrah dari kalangan orang tua siswa sendiri.

Sehingga muncul isu beredar akan jalur PMDK dan Jalur khusus marak dengan aksi percaloan dengan iming-iming uang pelicin dari siswa dan siswi yang notabene dari kalangan menengah atas.

Langkah main mata dengan pihak sekolah disinyalir terjadi guna siswa bersangkutan dapat masuk ke sekolah favorit tersebut padahal tanpa mengikuti persyaratan sesuai mekanismenya.

Diungkapkan oleh Maryoto Sp selaku ketua Komisi I DPRD Ngawi kepada media akhir-akhir ini menjelaskan gembor-gembor tersebut pada dasarnya sudah tidak menjadi rahasia umum.

Namun sampai saat ini juga pihaknya sebagai fungsi kontrol dalam kebijakan pemkab tidak dapat bergerak karena minim aduan dari masyarakat Ngawi sendiri.

“ Selama tidak ada aduan atau laporan dimeja Komisi I DPRD kami tidak dapat menindaklanjuti,” ungkap legislator dari PKS Ngawi ini, kemarin (6/3).

Dijelaskannya PPDB sekarang ini dipastikan maraknya pencaloan terlebih lagi, calo tersebut bernaung di sekolah-sekolah favorit yang sulit di tembus hanya dengan perjuangan calon siswa itu sendiri.

Maryoto menambahkan bila menerima satu laporan saja dan terdapat bukti yang memberatkan pasti kami tidak segan-segan berjalan sesuai dengan kekuatan hukum yang ada, namun sekali lagi kembali terulang antara korban dan pelaku saat ini sama-sama pandai.

Sehingga bila pemohon lolos dari ujian dan diumumkan di publik, dana pelicin akan di serahkan secara utuh kepada pelaku dari sebelumnya setengah uang di berikan dalam sebuah perjanjian kesepakatan.

Tragisnya, dalam situasi ini siswa maupun siswi yang mempunyai kemampuan berlebih bakal tersisih hanya kalah dari segi materi, belum mengeyam pendidikan di sekolah di inginkan akan tetapi sudah membanyar mahal akan maraknya kasus calo PPDB. (pr)

Jumat, 08 Maret 2013

Bapak Koplak, Tega Ngincipi anak Kandung Hingga Hamil Enam Bulan

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |SINE™ Sungguh tak waras memang kelakuan APD(38), seorang bapak warga warga Desa Tulakan, Kecamatan Sine Ngawi. Bagaimana tidak, Sebut saja IWN (16), yang merupakan putri kandungnya sendiri tega digagahi hingga hamil 6 bulan. Petugaspun meringkusnya dan kini mendekam di sel Mapolres setempat guna penyelidikan lebih lanjut (8/3).

Aksi bejat sang ayah ini terbongkar setelah ibu korban yakni WN (35) mengetahui ada perubahan tubuh putrinya apalagi perutnya makin membuncit.

Kondisi tersebut membuat curiga terlebih putrinya tersebut dirumah hanya tinggal berdua dengan ayahnya ketika WN bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Sidoarjo Jawa Timur.

Ketika terus didesak akhirnya IWN mengaku kalau dirinya hamil lantaran diperkosa ayahnya beberapa kali.

Mendengar jawaban ini sontak WN kaget bukan kepalang hingga pingsan dirumahnya, dan tidak mengira kalau suaminya tega menyetubuhi putrinya hingga hamil.

Perbuatan bejat yang dilakukan APD juga diperkuat kesaksian salah satu bibinya ketika diperiksa di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Ngawi.

Menurutnya selama ditinggal ibunya bekerja di Sidoarjo, IWN hanya tinggal serumah dengan ayahnya.

“Memang akhir-akhir ini anak itu terlihat banyak merenung ketika pulang sekolah, tadinya saya sendiri tidak tahu kalau dia hamil akibat perbuatan ayahnya sendiri,” urainya.

Dirinya juga membenarkan kalau IWN ini tercatat sebagai pelajar kelas satu dari salah satu SMA di Ngawi.

Sementara Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso menjelaskan perlakuan tidak senonoh yang dilakukan APD terhadap putrinya dilakukan sejak kelas lima SD.

“Bahwa ayah ini selalu mengancam tidak akan mau membiayai sekolah jika korban tidak mau melayani hubungan layaknya suami istri,” kata AKP Budi Santoso.

Dan perbuatanya terakhir kali dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2013 sekira pukul 19.00 WIB. Jelasnya, saat itu APD masuk dalam kamar putrinya dan langsung meminta dilayani nafsu bejatnya namun ditolak.

Tidak mau gagal dalam melampiaskan nafsu bejatnya, APD langsung melepas pakaian putrinya satu persatu.

Kemudian AKP Budi Santoso menerangkan akibat perbuatan yang dilakukan APD maka akan dijerat dengan Undang-undang No 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun. (pr)

Rabu, 06 Maret 2013

Ratusan Prajurit Kostrad Latih Kesigapan Dengan Terjun Payung

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Langit Desa Munggut, Padas Ngawi tidak seperti hari biasanya. Ratusan prajurit TNI dari Brigade Infantri Linud 18 Kostrad Malang menggelar terjun payung. Latihan terjun ini selain diikuti para prajurit juga terdiri dari komandanya sehingga menarik perhatian warga sekitar ikut menyaksikan dilokasi pendaratan.

Tidak ketinggalan Danyonif Linud 501 Madiun Mayor Inf Andi Kusworo membawahi ratusan pasukanya terlibat langsung pada penerjunan ini.

Menurut Kas Brigif Linud 18 Malang Letkol Inf Bangun Nawoko saat dilokasi, latihan dengan melibatkan 588 prajurit TNI digelar untuk mengasah kesigapan mengamankan kedaulatan NKRI dan keterampilan para prajurit Kostrad.

Terjun penyegaran dan terjun taktis merupakan latihan rutin bagi prajurit Lintas Udara Kostrad di samping latihan kemiliteran wajib lainnya yang harus dikuasai oleh setiap personel prajurit Linud itu sendiri.

“Latihan terjun taktis yang digelar saat ini merupakan latihan program saja dan mengenai lokasi di Ngawi ini relatif aman tidak mengganggu areal pertanian karena kondisi pendaratan sendiri habis panen,” jelas Letkol Inf Bangun Nawoko, Rabu (6/3).

Sebagai Kas Brigif Linud 18 Letkol Bangun Nawoko menjelaskan, latihan terjun payung merupakan hal yang biasa dilakukan oleh pasukan elit TNI Angkatan Darat ini seperti Kostrad.

Diharapkanya, dengan adanya latihan terjun payung secara taktis tentunya akan memperkuat semangat dan juga kekuatan Kostrad yang selama ini memang menjalankan tugas-tugasnya dalam mengamankan wilayah NKRI dari ancaman musuh.

“Pada penerjunan yang terjadi pada hari ini aman dan tidak ada satupun prajurit TNI dari Kostrad yang mengalami kendala dan perlu diketahui bahwa parasut yang kita gunakan adalah produk dalam negeri,” urainya lagi.

Dengan tidak adanya rintangan pada proses penerjunan sendiri Letkol Inf Bangun Nawoko menegaskan satu bukti bahwa parjurit Kostrad siap diterjukan dimanapun dan kapanpun apabila ada trable spot di wilayah NKRI.

Ratusan penerjun prajurit Kostrad tersebut memakai pesawat jenis Hercules yang diterbangkan dari Skuadron 3 TNI AU Iswahyudi Madiun mulai pukul 06.00 WIB.

Kemudian dalam serangkaian latihan rutin tersebut dilanjutkan bhakti sosial berupa pengobatan massal dan penanaman pohon disekitar lokasi latihan. (pr)

Selasa, 05 Maret 2013

Ditengarai Pemegang SKT/SKA Banyak Tak Tahu Diikutkan Tender

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Mekanisme penetapan pemenang dalam tender konstruksi, di jajaran Pemkab Ngawi Menuai kritik. Hasil olah investigasi pun mengejutkan.Ternyata, panitia lelang ketika mengevaluasi Dokumen Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi, Ditengarai hanya minta copy KTP saja personil inti yang ber-SKT/SKA dari rekanan yang dipanggil.

Seperti yang diungkap narasumber yang mewanti-wanti jangan disebut namanya, memaparkan bahwa mekanisme ini sebenarnya rawan kecurangan. “Kalau boleh jujur, ini tentunya akan mememberi ruang leluasa guna aksi main mata antara calon pemenang lelang dan panitia lelang.” Timpalnya, (5/3).

Indikasi ini tak lepas dari keberadaan Site Engineering maupun pelaksana yang Bersertifikat terampil (SKT), maupun yang Ahli (SKA).

Diendus, pihak panitia lelang ketika memanggil rekanan (CV/PT) calon pemenang ketika Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi terutama masuk foam data personil inti hanya disuruh memperlihatkan copy KTP dan Ijazah saja.

“ini sudah akal-akalan. Seharusnya panitia memanggil yang bersangkutan secara fisik dan harus ber NPWP.” Imbuh narasumber lagi.

Atas hasil keterangan beberapa sumber, penelusuranpun dilanjutkan. Kejanggalanpun sedikit terkuak. Seperti pengakuan SMI (38), warga Ngawi kota.

Dirinya mengaku memiliki SKT untuk sebuah rekanan yang ditengarai pula sering menang tender lokal. “Saya memang ikutan test yang dibiayai oleh rekanan. Tapi saya tidak tahu untuk apa sertifikat itu.” Akunya.

Sementara dari pihak Bagian Administrasi Pembangunan Kabupaten Ngawi, tak dapat diperoleh keterangan banyak.

Dari salah satu stafnya hanya bisa beralasan bahwa dirinya tak berkompeten menjawab permasalahan ini. Yang masih katanya lagi, pihak yang bisa menjelaskan sedang keluar kantor, rapat.

Dugaan carut-marutnya inipun, lekas ditangkap oleh Mukshon Hariyadi sebagai koordinator LSM Bhirawa Ngawi.

“Bila ini betul terjadi, berarti pihak panitia lelang telah melanggar aturan. Kita lihat lelang tender konstruksi di tahun ini, kalau toh modusnya masih sama, maka ini tidak bisa dibiarkan.” Sergah Mukshon.

“Sekali lagi, pemegang SKT maupun SKA di tahun ini harus hadir dan bisa menunjukkan NPWP, meskipun nantinya rekanan lokal hanya segelintir saja yang bisa memenuhi ini, dari ratusan rekanan lainnya.” Pungkasnya pada media. (pr/K-Sn)

Senin, 04 Maret 2013

Nanggap Wayang, PDI Perjuangan Konsisten Emban Amanah Rakyat

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Hakikat suatu perjuangan akan berhasil jika semua elemen rakyat secara sinergi menyuarakan keterpaduan dasar serta prinsip bernegara disesuaikan dengan ideologi bangsa. komitmen inilah yang sudah dibangun berpuluh tahun oleh PDI Perjuangan guna menjaga konsistensi amanah dari rakyat dengan ragam budaya sesuai keanekaragaman suku.

Pesan nasionalis berlandaskan demokrasi inilah yang disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi, Ir.H.Budi Sulistyono disela-sela puncak acara peringatan HUT PDI Perjuangan ke-40 dengan menggelar wayang kulit bersama Ki Dalang Manteb Sudarsono dari Surakarta.

“Dengan bertambahnya usia dari PDI Perjuangan maka terus kita jaga kedekatan dengan rakyat jangan sampai mereka kita khianati, maka kepentingan rakyat sesuatu hal yang mutlak dengan demikian amanah dari rakyat selalu kita utamakan,” tegas Ir.H.Budi Sulistyono, Senin (4/3).

Dijelaskanya lagi, dalam membangun politik berbudaya berjiwa nasionalis harus berani mengedepankan kepentingan rakyat sehingga hadirnya pemimpin tidak lebih dari pelayan rakyat itu sendiri.

Sehingga jati diri pemimpin secara lapang dada menerima masukan ataupun kritikan dari rakyat dengan demikian arah kebijakan sesuai dengan kehendak rakyat mendasar demokrasi kerakyatan.

“Sebagai contoh pada puncak acara malam ini seluruh elemen rakyat Ngawi kita undang untuk melihat pagelaran wayang kulit, karena didalam filosofi cerita wayang kulit banyak hikmah tersendiri bagaimana cara beretika kehidupan berbangsa,” papar ketua DPC PDI Perjuangan yang juga Bupati Ngawi ini.

Sebagai orang nomor satu dari partai banteng bermoncong putih di Kabupaten Ngawi, Mbah Kung panggilan akrab Ir.H.Budi Sulistyono menegaskan lagi pagelaran wayang yang disuguhkan kepada rakyatnya dengan mengambil lakon Kresno Dhuto-Bhismo Gugur bukanlah sekedar tontonan melainkan suatu suguhan nilai luhur budi pekerti yang harus dijalankan bermuara pada keseimbangan kehidupan berbangsa menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Apalagi dirinya sebagai Bupati Ngawi melestarikan kebudayaan Jawa salah satunya wayang kulit sebagai warisan budaya yang adiluhung.

Pada kesempatan yang sama Drs.H.Sirmadji Tjodropragolo Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur yang menghadiri acara tersebut mengatakan, semua perjuangan yang berbasis politik PDI Perjuangan tidak lepas dari kehendak rakyat.

Pada dasarnya para pemimipin yang duduk dikursi eksekutif maupun legislative senantiasa mendengarkan jeritan rakyat sesuai amanah yang disampaikan oleh Megawati Ketua Umum PDI Perjuangan. Drs.H.Sirmadji Tjondropragolo juga menjelaskan, dalam mengemban amanah rakyat jangan sampai terjadi kesenjangan antara rakyat dengan elite politik.

“Pemimpin yang dihasilkan PDI Perjuangan diharapkan mampu mereduksi jarak antara demokrasi prosedural dan demokrasi substansial,” pungkasnya. Pada pagelaran wayang kulit tersebut terlihat juga dihadiri para pimpinan partai dilingkup Kabupaten Ngawi juga semua jajaran Forpinda. (pr/kn)

Minggu, 03 Maret 2013

Pemkab Sengaja Haburkan Anggaran Hampir Tiga Miliar

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Keberadaan gedung resi gudang di Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, yang dibangun 3 tahun lalu, kondisinya mengenaskan. Mangkraknya pembangunan yang menyedot APBN 2011 hampir 3 miliar inipun tak ada yang bertanggungjawab serta tak tersentuh hukum. Sementara Beberapa kalangan menilai ini sebai bentuk hamburkan anggaran saja.

Kenyataan dilapangan, beberapa kaca kantor pecah dan keramik dinding rontok. Terlebih didalam gudang sendiri kosong melompong tanpa ada satupun kegiatan padahal pembangunan gedung yang sedianya dibuat dibuat guna mengembangkan sistem resi gudang komoditi primer.

Sehingga wajar dengan mangkraknya resi gudang mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak, apalagi ada kesan menghambur-hamburkan uang rakyat tanpa ada kejelasan.

Seperti yang dikatakan Gembong Pranowo SH seoarang aktivis dari LSM Bhirawa Ngawi, dirinya menilai sebagai leading sector Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ngawi harus secepatnya memaksimalkan fungsi resi gudang itu sendiri.

“Memangnya dana untuk membangun resi gudang itu uang siapa, itu kan uang rakyat yang tidak sedikit jumlahnya, jadi Disperindag harus mengklarifikasi kenapa kok sampai terjadi mangkrak dan salah siapa kalau demikian terjadi,” kritik Gembong Pranowo SH, Minggu, (3/3).

Ulasnya, dengan amburadulnya kondisi resi gudang serta pemanfaatanya sama sekali tidak efektif bias jadi menghambat penguatan sistem ekonomi berbasis kerakyatan. “Jadi aneh kalau tidak ada yang mau tanggung jawab terkait resi gudang itu,” jlentrehnya lagi.

Memang sesuai penelusuran media pasca pembangunan resi gudang tiga tahun lalu ada ganjalan. PT Pertani dan PT Sumber Bhakti selaku calon pengelola waktu itu menolak dengan alasan keberadaan resi gudang yang masih jauh dari lisensi standar resi gudang.

Padahal pada waktu itu pihak kedua PT sudah melakukan sidak ke lokasi, akan tetapi nyatanya sampai sekarang seolah-olah keberadaan resi gudang tanpa tuan.

Masih ungkap Gembong Pranowo SH, pemerintah sebetulnya sudah berbagai cara untuk meningkatkan taraf perekonomian bagi petani salah satunya dengan sistem resi gudang dimana manfaatnya dapat memperkuat daya tawar-menawar petani serta menciptakan efisiensi di dunia agrobisnis.

“Kalau sudah ada program gagal seperti itu terlebih bersinggungan dengan rakyat secara langsung, pihak DPRD Ngawi harus turun tangan jangan sok tidak tahu seperti itu,” pungkasnya. (pr)

Sabtu, 02 Maret 2013

Klelep Dalam Ember, Balita Dua Tahun Tewas Di Kamar Mandi

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Dini Dwi Hapsari balita perempuan usia 2 tahun tewas kecebur ember berisi air didalam kamar mandi,(3/2), sekitar pukul 14.30 WIB. Meski sempat Dibawa ke RSUD dr Soeroto, namun anak ke dua pasangan Supardi(40) dan Sumini (35), warga dusun Wareng, Desa Beran, Kec. Ngawi Kota ini nyawanya tak terselamatkan.

Menurut Supardi yang berstatus PNS, peristiwa tragis yang menimpa putrinya tersebut diketahui saat dirinya pulang dari SMPN 2 Ngawi.

Saat pulang dari kantor SMPN 2 Ngawi tempat dirinya bekerja, seperti biasanya Supardi selalu menanyakan keberadaan putri tercintanya kepada Sumini.

“Seperti biasanya anak saya ini selalu menyambut didepan pintu rumah ketika saya pulang kerja, karena tidak nongol saya mencoba bertanya pada ibunya (Sumini-red) dan istri saya ini menjawab ada dibelakang,” terang Supardi.

Urainya lagi, karena sampai diruang belakang tidak menemukan keberadaan Dini Dwi Hapsari lantas dirinya menayakan kepada putra pertamanya yakni Dimas (8) yang kebetulan nonton televisi diruangan dekat kamar mandi.

“Dan saya tanya kepada Mase itu (Dimas-red), sambil menunjukan ke arah kamar mandi kemudian saya langsung masuk dan menemukan anak itu dalam posisi kepala dibawah dalam ember,” terangnya lagi.

Seketika itu Supardi langsung menyelamatkan putrinya dengan melarikan ke RSUD Dr Soeroto Ngawi.

Namun nasib berkata lain, Dini Dwi Hapsari menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan pertolongan tim medis beberapa menit kemudian. Sementara itu orang tua korban masih terlihat shock atas peritiwa yang menimpa putrinya.

Kemudian jenasah Dini Dwi Hapsari langsung dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan, ketika sampai dirumah duka kedatangan jenasah disambut dengan tangisan histeris dari kerabat terdekatnya.

Sesuai penjelasan dr Endah Pitarti yang menangani korban saat itu, selaku tim medis sudah berupaya menyelamatkan nyawa korban dengan melakukan resusitasi yakni pemberian nafas bantuan terhadap paru-paru dan merangsang detak jantung.

“Kita sudah melakukan pertolongan semaksimal dan tidak berhasil lalu kita menyampaikan kepada pihak keluarganya bahwa korban tidak bisa diselamatkan,” kata dr Indah Pitarti.

Dan untuk penyebab utama dari kematian Dini Dwi Hapsari, dr Indah Pitarti menyebutkan karena adanya aspirasi atau masuknya cairan kedalam paru-paru. (pr)

Jumat, 01 Maret 2013

Atine Dewan Mangkel Akibat Ulah Diknas Yang Sok Keminter

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Agus Sulistyawan, anggota Komisi II DPRD Ngawi, Atine mangkel dengan ulah Diknas yang sok keminter dalam melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) beberapa hari lalu yang sempat berbuntut kisruh. Usut punya usut, ternyata pihak legislatif sama-sekali tak pernah diajak jagongan dalam masalah ini oleh pihak diknas.

“Jadi wajar kalau terjadi keruwetan pada PPDB kali ini, kami selaku legislative tidak pernah diajak bicara hal itu apalagi diberi surat pemberitahuan mungkin mereka sudah merasa pinter,” tuding Agus Sulistyawan.

Selaku wakil rakyat Agus Sulistyawan menganggap PPDB melalui tiga jalur yakni PMDK, jalur khusus dan jalur regular diindikasikan penuh kecurangan sehingga masyarakat dibuat resah.

Agus Sulistyawan menyebutkan, seperti jalur khusus yang sebelumnya sudah mau akan diumumkan hasilnya terhadap calon siswa tetapi secara mendadak diubah aturanya dengan harus mengikuti test.

“Sekarang masyarakat resah terkait PPDB itu, yang sebelumnya mereka mengharapkan selaku orang tua dapat diterima di suatu sekolah yang dipilih karena ada sesuatu permainan dan hal-hal yang diluar prosedur,” bebernya.

Dan yang paling mencengangkan lagi lanjut Agus Sulistyawan, carut marutnya PPDB tidak lepas adanya indikasi obral nilai raport oleh sekolah sebelumnya guna meloloskan siswa bersangkutan ke sekolah baru maka bisa disebut Diknas tidak konsisten.

“Makanya kita akan melakukan hearing secepatnya dengan Diknas Ngawi untuk menelusuri adanya indikasi manipulasi nilai raport dan lainya,” terangnya lagi. Harapanya, Diknas sendiri terlebih sebagai obyek kebijakanya terhadap SMAN I dan II Ngawi yang sudah terlanjur memberikan surat edaran terhadap perubahan PPDB melalui jalur khusus harus disertai alasan mendasar.

Bukan hanya itu saja Agus Sulistyawan menyinggung peran aktif legislative bagian dari stakeholder harus dilibatkan. Langkah ini diambil hematnya, untuk menekan permasalahan yang merugikan masyarakat terutama calon peserta didik itu sendiri.

“Kalau perlu untuk lebih transparanya lagi PPDB tahun depan lewat test tertulis saja jadi tidak ada semacam kecurangan,” gagas Agus Slistyawan.
Kemudian akibat PPDB yang diduga dipenuhi unsur-unsur permainan yang bermuara tindak kerawanan terhadap pungutan liar membuat geram Drs.Siswanto, Sekda Ngawi.

Kabarnya sebagai orang nomor tiga dijajaran Pemkab Ngawi bakal memanggil Abimanyu (Kadiknas Ngawi-red) mendasar hembusan dari berbagai pihak yang terus menyorot kebobrokan sistem pendidikan dilingkup birokrasi Ngawi. (pr)