media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 22 Januari 2014

Home > > Radji Tak Lagi Kebal Mutasi, Djono Bantah Ada Makelar Jabatan

Radji Tak Lagi Kebal Mutasi, Djono Bantah Ada Makelar Jabatan

mutasi jabatan lingkup Pemkab Ngawi

NGAWI™ Rumor duit hingga makelar jabatan kerap kali warnai mutasi jabatan lingkup Pemkab Ngawi. Pun saat ini ketika mutasi 176 jabatan setingkat eselon II, III dan IV yang digelar di Pendopo Wedya Graha. Djono Kepala BKD setempat menampik hal itu. Sementara Suradji, yang konon kondang kebal mutasi, nyatanya kini hengkang dari kursi Inspektorat, (22/01).


“Mungkin mereka yang menghembuskan kabar adanya suap menyuap terkait posisi jabatan itu hanya orang yang iri saja kok,” bantah Djono.

Bebernya, karena promosi jabatan tidak lepas dari pembahasan internal Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) serta dibawah kewenangan Bupati selaku pejabat Pembina kepegawaian.

“Jadi sebelum menempati jabatan baru sebelumnya sudah melalui proses di Baperjakat yang ditindaklanjuti oleh Bupati Ngawi dengan harapan mereka yang sudah dilantik akan mengetahui tupoksinya sesuai satker (satuan kerja-red) masing-masing,” jelasnya.

Urainya, dari 176 jabatan yang dirolling diantaranya untuk eselon II ada 8 orang pejabat, eselon III ditempati 28 orang pejabat dan eselon IV ada 140 orang orang pejabat baru.

Terlihat dari eselon II setingkat kepala dinas yang harus segera beradaptasi dengan lingkungan kantor barunya antara lain Anwar Rifai yang harus melanjutkan program sepeninggal almarhum Eko Purnomo di Disparyapura.

Dan posisi Anwar sebelumnya di Dinas Pasar ditempati Suradji yang hengkang dari kursi Inspektorat atau Badan Pengawasan (Banwas). Sedangkan kursi Banwas harus diduduki Yulianto Kusprasetyo yang meninggalkan kantor lamanya di Dishubkominfo.

Sementara Anwar Rifai sebagai Kepala Disparyapura Kabupaten Ngawi sesuai komitmenya akan melanjutkan program almarhum Eko Purnomo yang sudah disesuaikan mendasar skala prioritas ditahun 2014 ini.

Terangnya, yang harus direalisasikan ada 3 program besar termasuk revitalisasi Alun-Alun Merdeka Ngawi, pengembangan Museum Trinil dan Benteng Pendem (Van Den Bosch) serta efektifitas penggunaan lokasi eks Kepatihan yang sekarang ini sudah memasuki proses pembebasan lahan oleh Pemkab Ngawi.

“Tentunya apa yang diprogramkan almarhum (Eko Purnomo-red) baik visi maupun misi semuanya mengarah ke tahun spetakuler yang dicanangkan beliau Bapak Bupati Ngawi akan kita lanjutkan tanpa ada satupun pengecualian, dan apabila ada tambahan konsep ataupun modifikasi program lain tentunya kita bicarakan dengan para staf sebelumnya,” pungkas Anwar Rifai.(pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda