media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 19 Februari 2014

Home > > Curi Sebatang Kayu Sono, Lasdi Tewas Ditembak Oknum PolhutMob

Curi Sebatang Kayu Sono, Lasdi Tewas Ditembak Oknum PolhutMob

 Sebatang kayu sono membuat Lasdi ditembak oknum Polhutmob

NGAWI™ Sebatang kayu Sono inilah yang mengakhiri hidup Lasdi (50), warga Dusun Kedungceleng, Desa Sumberbening, Bringin-Ngawi, Selasa(18/02) sekitar pukul 17.00 WIB. Pasalnya, saat itu korban kepergok mencuri kayu tersebut dan diduga tanpa prosedur yang jelas, Oknum PolhutMob Mengarahkan tembakan tepat dipunggung hingga korban tewas ditempat.

Diketahui bapak paruh baya ini tewas dilokasi kejadian setelah punggung bagian kananya tertembus peluru tajam di wilayah hutan masuk Desa Bangeran, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro. Untuk sementara informasi dari lapangan menyebutkan aksi coboy ini dilakukan oleh oknum Polhutmob dari Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Saradan berinisial S.

Saat itu korban berusaha lari setelah kepergok oknum Polhutmob yang sedang melakukan patroli. Tanpa melalui prosedur penangkapan terlebih dahulu, oknum petugas tersebut langsung mengarahkan tembakan tepat mengenai punggung korban.

mayat Lasdi baru bisa dievakuasi dua jam kemudian dan mayatnya langsung dibawa Kemudian RSUD dr Soeroto Ngawi untuk menjalani outopsi

“Perbuatan Polhutmob itu sangat tidak manusiawi yang tidak sebanding dengan barang curianya, maka atas kejadian tersebut pihak keluarga menuntut keadilan hukum,” terang Markidin salah satu kerabat korban.

Menurutnya, saat peristiwa terjadi mendasar dari lokasi kejadian korban tidak melakukan perlawanan dan hanya berusaha lari dari kejaran oknum yang dimaksudkan. Namun patut disayangkan petugas keamanan hutan ini begitu mudahnya melepaskan tembakan ke arah korban.

Sementara Yasmi istri korban terlihat shock atas kematian suaminya yang selama ini sebagai tulang punggung keluarga. Apalagi dua anak korban masih duduk dibangku sekolah yakni SMK dan SD.

“Kalau sudah begini siapa yang menanggung biaya pendidikan anak korban, padahal Mariyana putri kedua korban baru duduk di kelas satu SMK sedangkan yang bungsu atas nama Darmani masih duduk kelas empat SD,” kupas Markidin.

Namun, sampai berita ini diturunkan belum ada pernyataan resmi dari Polres Ngawi mengenai siapa pelaku penembakan sebenarnya apakah benar dilakukan oleh oknum Polhutmob KPH Saradan yang dimaksud sesuai kabar yang beredar.(pr)

Berita Terkait



1 comments:

Anonim mengatakan...

Rakyat kecil terus yang selalu jadi korban..mereka cuma mencari sesuap nasi..bukan sekarung duit, coba koruptor milyaran rupiah di tembak mati.

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda