media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Jumat, 21 November 2014

Home > > Debit Air Bengawan Solo Meningkat, Proyek Jembatan Ngancar Terancam Molor

Debit Air Bengawan Solo Meningkat, Proyek Jembatan Ngancar Terancam Molor

berita terkait tender lelang LPSE Ngawi Jembatan Ngancar

NGAWI™ Mega proyek jembatan Ngancar-Ngale yang membentang di atas Bengawan Solo yang menghubungkan 2 wilayah kecamatan antara Pitu dan Paron, pekerjaanya terancam molor. Hal ini akibat musim penghujan sehingga debit air bengawan Solo mulai meningkat. Dan akibatnya, pengerjaan pancangan tengah jembatan terhambat sehingga progres yang seharusnya mencapai 50%, kini baru sekitar 36 %.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan jembatan ngancar Dinas PU Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan (DPU BMCK) Wignyo saat dikonfirmasi tidak menampik jika pembangunan jembatan ngancar terancam molor.

Menurutnya, factor penyebab molornya pekerjaan dikarenakan air sungai naik dan menghambat pekerjaan pondasi jembatan. “Kalau bicara bakal terjadi molornya pekerjaan terutama pada pengecoran pondasi jelas akan terjadi apalagi saat ini hujan mulai turun otomatis debit air Bengawan Solo bertambah,” ujar Wignyo, Jum’at (21/11).

Meski demikian untuk tahap I pekerjaan pondasi yang menelan biaya Rp 5,6 miliar bersumber Bantuan Keuangan (BK) Propinsi Jawa Timur 2014 yang dikerjakan PT Jati Sono hematnya tetap berjalan sebagaimana sesuai tahapan. Karena masih menunggu air surut, kata Wignyo, untuk saat ini pekerjaan pondasi yang berjumlah 5 titik tersebut di prioritaskan pada pondasi bagian pinggir.

Dijelaskan Wignyo, untuk pekerjaan pondasi ini meliputi lima titik dengan perincian pekerjaan abutment, pilar tepi kanan dan kiri, pilar tengah kanan dan kiri, pekerjaan ini sendiri dimulai sejak 18 Agustus 2014 dan harus selesai 30 Januari 2015.

“Kalau mengacu pada target, harusnya saat ini sudah mencapai sekitar 40 hingga 50 persen. Kendalanya karena cuaca itu saja tidak ada kendala tehknis, kalau airnya segera surut ya secepatnya bisa dikerjakan. Kalau tidak segera surut kemungkinan akan membuat pilihan lain agar bisa dikerjakan,” jelasnya.

Ditambahkan, pembangunan jemabatan Ngancar ini sendiri dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama senilai Rp 5,6 milliar bersumber Bantuan Keuangan (BK) tahun 2014. Sedangkan tahap kedua tahun 2015 mendatang rencananya akan ditambah sebesar Rp 18 milliar bersumber dari Bantuan Keuangan (BK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) tahun anggaran 2015.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro



Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda