media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 07 Januari 2015

Home > > Panglima TNI Fasilitasi Tabur Bunga Di Lokasi Jatuhnya Air Asia QZ8501

Panglima TNI Fasilitasi Tabur Bunga Di Lokasi Jatuhnya Air Asia QZ8501

kronologi jatuhnya pesawat air asia QZ8501

NGAWI™ Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengunjungi Posko Crisis Center Air Asia QZ8501 di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, (5/1). Ia menyampaikan bela sungkawanya kepada keluarga korban dan meminta agar mempercayakan pencarian korban kepada TNI dalam mengevakuasi korban. Panglima TNI juga menyatakan siap memfasilitasi keluarga korban guna tabur bunga di wilayah jatuhnya pesawat.

"Saya sampaikan kepada keluarga korban, apabila mau, maka Panglima TNI menyiapkan akomodasi pesawat Hercules C130 dan pesawat CN295 dari Surabaya ke Pangkalan Bun. Dari Pangkalan Bun akan kita angkut dengan kapal perang, KRI, kita bawa ke lokasi yang menjadi titik perhatian pencarian untuk tabur bunga," kata Moeldoko.

Tawaran yang diberikan kepada keluarga korban secara cuma-cuma alias gratis itu, menurutnya, bisa mengurangi rasa cemas, kesedihan atau rasa kehilangan. Semua tawaran itu dilakukan Panglima TNI agar keluarga korban mengetahui tingkat kesulitan, terutama faktor cuaca yang tidak bisa diprediksi. Sebab cuaca selalu berubah secara ekstrem detik demi detik.

Jenderal Bintang 4 itu juga menjamin bahwa jajarannya tidak akan menyerah dalam kondisi dan rintangan apapun untuk mencari jenazah korban. Apalagi sejumlah negara sahabat membantu Indonesia dalam misi SAR Air Asia ini. Jenderal TNI Moeldoko juga mengaku telah mengerahkan seluruh kekuatan TNI untuk berupaya menemukan seluruh penumpang, awak maupun pesawat Air Asia.

Sementara itu upaya pencarian korban kecelakaan pesawat Airbus 320-200 rute Surabaya-Singapura itu terus berjalan meski diganggu cuaca buruk dan gelombang setinggi hingga empat meter.

Dalam konferensi pers bersama Panglima TNI di Pos Disaster Victim Identification (DVI) di Mapolda Jawa Timur, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat Indonesia atas keterlambatan Tim Disaster Victim Investigation (DVI) dalam mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501.

"Kami butuh waktu untuk identifikasi. Kalau misalnya sidik jarinya masih utuh, identifikasi dalam hitungan menit bisa dilakukan, tapi jika sudah tinggal kerangka maka identifikasi dilakukan dengan catatan gigi dan kita sudah temukan 60 catatan gigi penumpang," kata Sutarman.
Dikirim: Pen084
Editor: Kuncoro



Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda