media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Minggu, 29 Mei 2016

Home > > Diduga Ada Kejanggalan, Ujian Perangkat Desa Rencana Digelar Ulang

Diduga Ada Kejanggalan, Ujian Perangkat Desa Rencana Digelar Ulang

Ujian perngkat desa semen paron ngawi terancam di gelar ulang

SINAR NGAWI™ Semen-Dianggap ada kejanggalan soal serta kesalahan format masuk praktek komputer, ujian perangkat Desa Semen, Kecamatan Paron, Ngawi guna mengisi kekosongan jabatan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan, Pemerintahan dan Umum, membuat sebagian besar peserta ujian menggeruduk panitia di Balai Desa Semen guna mengklarifikasi dan bertanggung jawab atas ujian yang dilaksanakan sehari sebelumnya itu.

“Memang ada kesalahan format masuk pada komputer dan masalah penilaian ujian komputer selain itu ada huruf miring pada naskah soal ujian,” terang Sumarno, salah satu peserta ujian perangkat desa setempat.

Menurutnya, ujian yang dia ikuti ada beberapa kejanggalan terutama pada format yang dimasukan ke materi ujian praktek komputer.

Demikian juga pada semua naskah soal ujian yang patut dicurigai adanya semacam kode huruf yang tercetak miring.

Terkait hal ini Aminu Ketua Ujian Perangkat Desa Semen mengatakan, dirinya secara pribadi hanya sebagai pelaksana dan mengenai lain-lainya sama sekali tidak tahu.

“Kalau saya selaku ketua hanya pelaksana dan lain-lainya tidak tahu,” singkat Aminu.

Terpisah, Suyanto Kepala Desa (Kades) Semen membenarkan, terkait pelaksanaan ujian perangkat desa diwilayahnya memang terindikasi yang disinyalir ada kesalahan di komputer.

Tetapi mengenai huruf miring pada naskah soal ujian selaku Kades dirinya tidak tahu persis karena tidak diharuskan terlalu masuk jauh ke ranah kepanitiaan.

“Solusi terbaik menurut saya mengang lebih baik dilakukan ujian ulang,” tandas dia.

Sementara, Suradji Ketua BPD Desa Semen angkat bicara menurutnya, sesuai kapasitas lembaganya memang berperan sebagai pengawas pelaksanaan ujian.

Namun demikian mengenai tudingan adanya kesalahan di materi ujian komputer maupun di naskah soal ujian menurutnya tidak ada indikasi kesengajaan yang dilakukan oleh panitia.

Seperti huruf miring pada naskah soal ujian kata Suradji tidak lebih adanya kesalahan print out naskah.

“Ini tidak ada indikasi dari panitia dan semua tuntutan peserta tadi kita penuhi dengan melakukan revisi terhadap panitia bukan membentuk panitia yang baru, dan sekaligus menggandeng dari unsur akademisi dalam ujian ulang mendatang” ungkap Suradji.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda