media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Sabtu, 19 Februari 2022

Home > > Kenaikan Migor Disusul Dengan Meroketnya Harga Kedelai Dipasaran

Kenaikan Migor Disusul Dengan Meroketnya Harga Kedelai Dipasaran

Harga tahu di Ngawi

SN-Media™ Ngawi-Kenaikan harga minyak goreng (migor) ternyata disusul dengan naiknya harga kedelai dipasaran, yang membuat pelaku usaha tahu dan tempe harus menerapkan strategi pemasaran dengan mengurangi ukuran produksinya.

Sukari (57), pengusaha tahu di Kedungputri kecamatan Paron Ngawi mengatakan bahwa akibat harga kedelai yang terus meroket, maka untuk menyelamatkan usahanya dengan mengurangi ukuran tahu menjadi lebih kecil dari biasanya. 

“Saat ini yang dilakukannya adalah mengikuti harga pasaran dikarenakan penentu harga tahu di pasaran adalah pedagang tahu, bukan produsen,” kata dia. 

Untuk usaha pembuatan tahu masih menurut Sukari, dalam sekali operasional membutuhkan bahan sekitar 1 ton kedelai, dengan harga kedelai saat ini sudah mencapai Rp 11 ribu perkilogramnya. 

Jika harga kedelai terus naik, dirinya was-was hal ini akan berpengaruh terhadap permintaan pasar yang menurun, sehingga keuntungan dipastikan juga semakin menurun, maka kemungkinan yang dilakukan Sukari adalah merumahkan sebagian karyawannya, guna menutup biaya produksi.

Sehingga diharapkan pemerintah dapat kembali menstabilkan harga kedelai, sebagai bahan dasar tahu dan tempe, yang mana keduanya merupakan makanan sumber protein yang terjangkau semua lapisan masyarakat.  

Pewarta: TiM
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda