SN-Media™ BPSMP Sangiran bersama tim pengelolam museum Trinil yang berada di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar Ngawi, melakukan kajian konsep tata pamer koleksi fosil purba yang lebih informatif, atraktif sekaligus edukatif.
Zainal fanani, Kabid Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi mengatakan bahwa, bersama dari pihak BPSMP Sangiran, sedikitnya telah dilakukan 4 tahapan kajian pengelolaan meliputi kajian konservasi, inventarisasi serta kajian tata pamer koleksi.Disebutkan, strategi tata pamer sangat penting mengingat, beberapa koleksi fosil purba seperti gading gajah yang menjadi masterpiece (maskot) yang selalu menjadi perhatian pengunjung perlu penyajian dengan teknis tata pamer yang mengedepankan konsep informatif dan atraktif.
Zainal menambahkan, pengelolaan museum Trinil, sesuai dengan regulasi mendasar UU no 11 tahun 2010, yaitu Pemerintah berkewajiban melakukan pencarian benda, bangunan, struktur, dan/atau, lokasi yang diduga sebagai cagar budaya dan pencarian cagar budaya bisa dilakukan oleh setiap orang dengan penggalian, penyelaman, dan/atau pengangkatan di darat dan air.
Tambahnya, kegiatan serupa akan terus dilakukan secara berkesinambungan, dengan mendatangkan pihak BPSMP Sangiran guna meningkatkan SDM dari tim pengelola museum Trinil Ngawi.
Pewarta: tim-Red
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda