SN-Media™ Dipimpin oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) langsung mengurai isu-isu terkini serta pembahasan strategis guna menjaga lavel inflasi dengan menstabilkan kebutuhan bahan pokok.
Untuk kabupaten Ngawi, meski masuk kategori non IHK (Indeks Harga Konsumen), sehingga tidak diperhitungkan angka inflasinya, namun demikian terdapat 11 komoditi yang berpengaruh atau menyokong terjadinya inflasi, diantaranya beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabe besar, cabe rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan minyak goreng.Sri Widodo, Kabag Perekonomian Pemkab Ngawi mengatakan bahwa HLM merupakan sarana penyampaian informasi Strategis tentang Langkah -langkah dalam Penegndalian Inflasi didaerah, termasuk kebijakan non fiskal maupun non moneter.
Jadi, masih menurut Widodo, tugas TPID Ngawi adalah menjaga 11 komoditi penyokong inflasi tersebut, dengan upayakan 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi dan kerjasama antar daerah yang surplus dan minus.
Sebagai langkah konkret yang dilakukan dalam pengendalian inflasi, diantaranya dengan berbagai inovasi terkait ketersedian pasokan dengan program Gema Parut (Gerakan Menanam dan Memanfaatkan Pekarangan Rumah Tangga).
Inovasi yang lain adalah Berkat Warung (bersama-sama mengangkat warga kurang beruntung), dimana ASN yang mampu membantu warga kurang beruntung serta inovasi untuk keterjangkauan harga yaitu dengan mengadakan operasi pasar murah dan warung inflasi yang direncanakan digelar secara periodik setiap bulannya.
Sementra, acara HLM berlangsung di RM. Notosuman Ngawi pada Selasa (27/09), dengan mengundang seluruh anggota TPID level Pimpinan serta seluruh Tim Teknis TPID dan naraumber dari Perwakilan BI (Bank Indonesia) Kediri.
Pewarta: dAm-Tim
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda