media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Kamis, 22 Maret 2012

Home > > Anggaran Miliaran Bansos Rehab Gedung SD disinyalir tak Tepat Sasaran

Anggaran Miliaran Bansos Rehab Gedung SD disinyalir tak Tepat Sasaran

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info NEWS terbaru seputar tentangBudi Oetimin, ketua komisi D DPRD Ngawi diruang kerjanya mengaku kecewa setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Sekolah Dasar (SD) yang menerima bantuan rehabilitasi. Menurut Budi Purwanto proyek pembangunan bantuan sosial anggaranya yang mencapai 16,7 miliar masih jauh yang diharapkan dari perencanaan awal.

Seperti yang baru saja terjadi saat sidak bersama anggotanya ke SDN 1 Jatigembol dan SDN 1 Kedunggalar, Budi Purwanto tidak menemukan kerusakan yang cukup serius dan hanya diperkirakan 45 persen tingkat kerusakanya. Padahal lanjut legislator dari partai berlambang Ka’bah tersebut untuk SDN 1 Jatigembol menerima 135 juta dan SDN 1 Kedunggalar menerima 165 juta.

“Sebetulnya sesuai hasil sidak tadi belum seberapa tingkat kerusakanya dan dana tersebut selayaknya diperuntukan terhadap sekolahan yang berhak mendapatkan sesuai tingkat kerusakanya,” kata Budi Purwanto

Dengan demikian mendasar ada indikasi tidak tepat sasaran terhadap bantuan pembangunan sosial tidak lama lagi selaku wakil rakyat akan memanggil tim survey. “Kita berhak mendengarkan beberapa alasan dari tim survey yang dinilai tidak adanya efektifitas dalam pendistribusian dana yang dimaksud pokoknya kita pantau jangan terjadi permainan,’ terang Budi Purwanto.

Sementara secara total tingkat kerusakan jumlahnya tak kurang dari 354 SD dari 533 SD yang ada di Kabupaten Ngawi yang terbagi untuk rehabilitasi 132 lembaga pendidikan yang terbagi atas 54 ruang perpustakaan, rehab berat untuk RKB sebanyak 160 paket dan rehab sedangnya ada tiga lokasi.

Dana 16, 7 miliar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang jumlahnya dari tahun ke tahun makin ramping alias menurun maka dengan demikian pihak pemerintah pusat dituding janji belaka.(pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda