media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 11 November 2025

Dampak Cuaca Ekstrem, Hasil Panen Tembakau Ngawi Tak Maksimal

Dampak Cuaca Ekstrem, Hasil Panen Tembakau Ngawi Tak Maksimal

SN-Media™ Ngawi – Cuaca yang tak menentu sejak awal musim tanam berdampak nyata terhadap hasil panen tembakau di Kabupaten Ngawi. Sekalipun belum sampai pada kategori gagal panen, kualitas dan kuantitas hasil panen tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Kondisi tersebut kian terasa bagi para petani yang baru memasuki masa panen akhir Oktober hingga awal November, lantaran intensitas hujan tinggi menyebabkan kadar air dalam daun meningkat. Dampaknya, mutu tembakau menurun dan berimbas langsung terhadap harga jual di pasaran. 

Dwi Rahayu Puspitaningrum, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, mengungkapkan bahwa penurunan produktivitas tahun ini cukup terasa di hampir seluruh wilayah penghasil tembakau di Ngawi. 

“Pada 2024 lalu, produktivitas tembakau kita mencapai rata-rata 1,7 ton per hektar. Namun, tahun 2025 ini hanya berada di kisaran 1,2 hingga 1,3 ton per hektar,” terang Ayu. 

Ia menambahkan, datangnya musim hujan yang lebih awal menjadi faktor utama menurunnya hasil tersebut. Menurutnya, curah hujan yang tinggi membuat proses pengeringan tembakau terganggu, sehingga memengaruhi kualitas akhir daun. 

Harga di pasaran pun ikut menurun, terutama untuk hasil panen yang terjadi pada awal hingga pertengahan Oktober. “Harga tembakau akhir panen hanya sekitar Rp45 ribu per kilogram, sedangkan yang panen lebih awal dengan kualitas bagus bisa mencapai Rp55 ribu per kilogram,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Ayu menjelaskan, luas tanam tembakau di Ngawi pada 2025 tercatat mencapai 1.456 hektar. Angka tersebut masih di bawah target Pemerintah Kabupaten Ngawi yang semula ditetapkan sebesar 2.000 hektar. 

Menurutnya, kondisi iklim dan pergeseran pola tanam menjadi penyebab capaian itu belum maksimal. Meski demikian, Ayu menegaskan bahwa kondisi ini tidak termasuk gagal panen. Hanya saja, perlu ada langkah antisipatif agar petani mampu menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca ekstrem yang kini makin sering terjadi. 

 “Perlu ada sinergi antara petani, penyuluh, dan pemerintah daerah dalam penerapan teknologi adaptif dan pola tanam yang lebih sesuai kondisi iklim,” tandasnya.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: dAm
Editor : Asy
Foto/iLst : Ilustrasi
*** : ----
Copyright : SNM


Senin, 10 November 2025

Upacara Hari Pahlawan di Ngawi, Bupati Ony Sampaikan Pesan Amanat Menteri Sosial RI

Upacara Hari Pahlawan di Ngawi, Bupati Ony Sampaikan Pesan Amanat Menteri Sosial RI

SN-Media™ Ngawi – Upacara peringatan Hari Pahlawan tahun 2025 berlangsung khidmat di halaman Pendopo Wedya Graha. Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, bertindak sebagai inspektur upacara dengan mengusung tema “Pahlawan Teladan Ku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.” Senin (10/11/2025).

Dalam upacara tersebut, Bupati Ony membacakan naskah amanat resmi Menteri Sosial Republik Indonesia yang menegaskan bahwa semangat para pahlawan harus menjadi inspirasi dalam menghadapi tantangan bangsa saat ini. Amanat itu juga menyoroti pentingnya meneladani keteladanan para pahlawan dalam memperkuat persatuan dan semangat kebangsaan. 

“Perjuangan para pahlawan tidak hanya dilakukan di medan pertempuran, tetapi juga dalam setiap langkah pengabdian bagi bangsa dan negara. Tugas kita hari ini adalah melanjutkan perjuangan mereka dengan berkarya nyata untuk kemajuan Indonesia,” ucap Bupati Ony membacakan amanat Menteri Sosial RI. 

Ia melanjutkan, semangat pantang menyerah dan jiwa rela berkorban yang diwariskan para pahlawan harus senantiasa hidup dalam diri setiap warga negara. “Nilai kepahlawanan hendaknya kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, hingga dunia kerja,” lanjutnya. 

Upacara berlangsung tertib dan khidmat, diikuti jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Ngawi, unsur TNI dan Polri, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan pelajar dan mahasiswa. Kegiatan dilanjutkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) dengan tabur bunga dan doa bersama mengenang jasa para pahlawan. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News 

Pewarta: Asr
Editor : Asy
Foto/iLst : Dok Pemkab Ngawi
*** : ----
Copyright : SNM


Minggu, 09 November 2025

Lapas Kelas IIB Ngawi Gelar Panen Perdana Pepaya di SAE Benteng Van Den Bosch

Lapas Kelas IIB Ngawi Gelar Panen Perdana Pepaya di SAE Benteng Van Den Bosch

SN-Media™ Ngawi – Lapas Kelas IIB Ngawi menorehkan capaian baru melalui panen perdana buah pepaya di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) kawasan Benteng Van Den Bosch, pada Jumat (07/11/2025). Kegiatan ini menjadi bukti nyata hasil pembinaan berbasis kemandirian yang dijalankan di lingkungan pemasyarakatan.

Hasil panen kali ini mencapai 57 kilogram pepaya segar. Buah yang dipetik langsung oleh warga binaan itu menjadi simbol keberhasilan mereka dalam mengembangkan kemampuan bercocok tanam secara mandiri. Selain bernilai ekonomi, kegiatan pertanian ini juga menjadi sarana pembinaan produktif yang memberi pengalaman kerja nyata dan membentuk etos kerja positif bagi warga binaan. 

Kepala Lapas Ngawi, Iwan Setiawan, menyampaikan apresiasi atas dedikasi warga binaan serta petugas pendamping yang telah berperan aktif sejak awal proses penanaman hingga panen. 

“Panen ini bukan hanya tentang hasil, melainkan tentang menanam semangat dan kemandirian. Kami ingin membentuk karakter warga binaan agar siap berkontribusi positif ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya. 

Iwan menambahkan, program pertanian di SAE Benteng Van Den Bosch merupakan bagian dari pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang menitikberatkan pada pemberdayaan warga binaan dan dukungan terhadap ketahanan pangan nasional. Menurutnya, kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana pembinaan dapat berjalan seiring dengan kontribusi terhadap sektor pangan. 

 “Selama tujuh bulan, warga binaan belajar menanam, merawat, hingga akhirnya memanen pepaya. Dari proses itu lahir keterampilan, tanggung jawab, dan rasa percaya diri yang kelak bermanfaat setelah mereka bebas nanti,” tambahnya. 

Melalui kegiatan ini, Lapas Ngawi terus berkomitmen mengembangkan program pembinaan berbasis pertanian di kawasan SAE. Diharapkan, hasil panen berikutnya tidak hanya memenuhi kebutuhan internal, namun juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: Asri
Editor : Asy
Foto/iLst : Dok Humas
*** : ----
Copyright : SNM


Sabtu, 08 November 2025

HKN 2025, Paramitra Gandeng Puskesmas Ngawi Gelar Screening Mata Gratis di Desa Dero

HKN 2025, Paramitra Gandeng Puskesmas Ngawi Gelar Screening Mata Gratis di Desa Dero

SN-Media™ Ngawi – Rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) mulai semarak di Kabupaten Ngawi. Salah satu kegiatan digelar di lapangan Desa Dero, Kecamatan Bringin, dengan mengadakan jalan sehat, pasar murah, dan layanan cek kesehatan gratis bagi masyarakat, Sabtu (8/11/2025).

Kegiatan tersebut disambut antusias warga dari berbagai desa sekitar. Sejak pagi, lapangan Dero dipenuhi peserta yang mengikuti jalan sehat sambil menikmati suasana kebersamaan. Setelahnya, warga berbondong menuju stan-stan pemeriksaan kesehatan dan anjungan pasar murah yang disiapkan panitia. Peringatan HKN tahun ini mendapat dukungan penuh dari seluruh Puskesmas se-Kabupaten Ngawi serta berbagai instansi lintas sektor. 

Salah satunya Yayasan Paramitra yang turut berpartisipasi lewat program I-SEE (System for Effective Eye Care) yang kini tengah dijalankan di wilayah Ngawi. Program I-SEE bertujuan meningkatkan sistem layanan kesehatan mata yang lebih baik dan inklusif, terutama bagi penyandang disabilitas visual. Dalam kegiatan HKN kali ini, Yayasan Paramitra membuka layanan pemeriksaan mata gratis yang langsung menarik perhatian pengunjung. 

“Sebelumnya kalau ada cek kesehatan gratis biasanya hanya tensi, kolesterol, atau asam urat. Kali ini ada pemeriksaan mata, jadi saya ikut periksa,” tutur Supardi, salah satu peserta yang hadir. 

Menurut Jayanti, koordinator wilayah Yayasan Paramitra Ngawi, pemeriksaan mata penting dilakukan secara rutin agar gangguan penglihatan bisa terdeteksi sejak dini. Ia menekankan, gejala gangguan visual kerap diabaikan masyarakat, padahal dapat memengaruhi aktivitas harian secara signifikan. 

“Banyak orang menganggap penglihatan kabur itu hal biasa, padahal jika dibiarkan bisa berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup,” ujarnya menambahkan. 

Hingga menjelang siang, tercatat lebih dari 50 warga telah memanfaatkan layanan pemeriksaan mata gratis tersebut. Hasilnya, sebagian besar peserta mengalami gangguan penglihatan ringan seperti mata berbayang, kabur, atau kurang jelas saat melihat jarak jauh. 

Petugas screening juga memberikan edukasi lanjutan agar masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana optalmologi lengkap. Peringatan HKN di Dero tak hanya menjadi ajang olahraga dan hiburan, namun juga momentum penting dalam menumbuhkan kesadaran menjaga kesehatan mata dan tubuh secara menyeluruh.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: Red
Editor : Asy
Foto/iLst : Dok
*** : ----
Copyright : SNM


Jumat, 07 November 2025

Cuaca Ekstrem Meningkat, BPBD Ngawi Fokuskan Mitigasi di Titik Rawan Bencana

Cuaca Ekstrem Meningkat, BPBD Ngawi Fokuskan Mitigasi di Titik Rawan Bencana

SN-Media™ Ngawi – Cuaca di wilayah Kabupaten Ngawi akhir-akhir ini terbilang tidak menentu. Intensitas hujan meningkat dan sering kali disertai angin kencang maupun petir. Kondisi ini menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi untuk memperkuat langkah mitigasi bencana hidrometrologi.

Partoyo, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi, menyampaikan bahwa curah hujan yang tinggi disertai angin kencang sangat berpotensi menyebabkan pohon tumbang dan genangan air di beberapa titik. 

“Cuaca belakangan ini cenderung ekstrem. Karenanya, kami terus memperkuat upaya mitigasi agar risiko bencana bisa ditekan,” ujarnya. 

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Ngawi melakukan koordinasi lintas instansi, di antaranya dengan Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, TNI/Polri, serta relawan. Upaya mitigasi yang dilakukan berupa pemangkasan dahan pohon atau pruningisasi di sepanjang jalur raya Kendung hingga Kwadungan, dan ke depan akan dilanjutkan ke wilayah Geneng serta kecamatan lainnya secara bertahap. 

Selain angin kencang, lanjut Partoyo, bencana hidrometrologi lain yang perlu diwaspadai adalah puting beliung, terutama di wilayah Mantingan, Widodaren, Karanganyar, Pitu, dan Ngawi kota. Sementara daerah dataran tinggi di selatan seperti Sine, Ngrambe, dan Jogorogo berpotensi mengalami tanah longsor akibat curah hujan yang terus meningkat. 

“Untuk banjir musiman, biasanya terjadi di sepanjang aliran Bengawan Solo, mulai dari Mantingan hingga Ngawi kota, serta di aliran Bengawan Madiun, khususnya di wilayah Kwadungan,” terangnya. 

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat terjadi hujan deras disertai angin kencang. Warga diminta tidak beraktivitas di luar rumah dan segera memangkas pohon yang berpotensi tumbang di sekitar lingkungan. 

Saat ini, sekitar 26 organisasi relawan di bawah koordinasi BPBD Ngawi aktif dalam kegiatan mitigasi dan penanganan darurat. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, BPBD Ngawi menegaskan pentingnya mitigasi berbasis kesiapsiagaan masyarakat agar dampak bencana dapat diminimalkan dan keselamatan warga tetap terjaga.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News 

Pewarta: dAm
Editor : Asy
Foto/iLst : SNm
*** : ----
Copyright : SNM


Kamis, 06 November 2025

Benchmarking ke Sukabumi, Ngawi Petakan Arah Baru Ketahanan Pangan Daerah

Benchmarking ke Sukabumi, Ngawi Petakan Arah Baru Ketahanan Pangan Daerah

SN-Media™ Ngawi – Kunjungan kerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi ke DKP3 Kota Sukabumi menghasilkan sejumlah poin pembelajaran yang akan menjadi penguatan program penanganan kerawanan pangan dan percepatan penurunan stunting di Ngawi.

Kegiatan yang diikuti jajaran pimpinan dan bidang teknis kedua dinas tersebut berlangsung dalam format dialog interaktif, memuat paparan capaian, kendala, hingga pendekatan lintas sektor yang telah dijalankan masing-masing daerah. DKPP Ngawi memperoleh gambaran praktik yang telah diterapkan Sukabumi, terutama terkait pengelolaan data FSVA, kolaborasi bantuan pangan berbasis corporate social responsibility (CSR), serta model pemberdayaan masyarakat rentan. 

Kepala DKPP Ngawi, Supardi, memaparkan latar ketahanan pangan daerah. Jumlah penduduk Ngawi tahun 2025 mencapai 910.168 jiwa dengan luas wilayah 1.298,58 kilometer persegi, di mana 40 persen berupa lahan sawah. Produksi padi tahun 2024 tercatat 762.287 ton Gabah Kering Giling, menjadikan Ngawi salah satu kontributor utama beras Jawa Timur. 

“Produksi pangan kita kuat, tetapi tantangan berikutnya adalah memastikan akses, distribusi, dan pemanfaatan pangan lebih merata. Itu sebabnya kunjungan ini penting, karena praktik baik harus dibawa pulang, bukan sekadar diketahui,” ujar Supardi dalam sesi diskusi. 

Pada kesempatan yang sama, Kabid Keamanan dan Diversifikasi Pangan DKPP Ngawi, Denny Apriyanto, menyebut nilai Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Ngawi 2024 berada di angka 87,53 dan masuk kategori sangat tahan. Prevalensi stunting menurun menjadi 11,4 persen, namun masih membutuhkan intervensi lanjutan untuk mencapai target nasional. 

Pun dari pihak tuan rumah, Kabid Ketahanan Pangan Sukabumi, Yani Fitriani, menjelaskan sejumlah intervensi strategis, mulai pemetaan desa rawan pangan berbasis FSVA, Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), kolaborasi CSR untuk pemenuhan gizi kelompok rentan, hingga kampanye Gemarikan untuk meningkatkan konsumsi protein ikan. 

Ia menyebut prevalensi stunting di Sukabumi turun dari 26,9 persen tahun 2024 menjadi 19,7 persen tahun 2025. Forum tersebut menghasilkan tiga poin tindak lanjut yang siap ditindaklanjuti DKPP Ngawi, yakni penguatan pemberdayaan masyarakat rentan berbasis data prioritas FSVA, penyusunan mekanisme intervensi yang lebih inovatif dan produktif, serta penguatan kolaborasi lintas sektor dengan mengarusutamakan kearifan lokal dalam desain program pangan dan gizi. 

Rumusan hasil kunjungan ini akan dipadukan dengan rencana kerja tahun berjalan, sekaligus menjadi pertimbangan penyusunan proposal program baru untuk penguatan ketahanan pangan daerah di tahun mendatang.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: Tim
Editor : Asy
Foto/iLst : Dok DKPP Ngawi
*** : ----
Copyright : SNM


Rabu, 05 November 2025

Komisi I DPRD Bahas Polemik Seleksi Perangkat Desa Tirak Kecamatan Kwadungan

Komisi I DPRD Bahas Polemik Seleksi Perangkat Desa Tirak Kecamatan Kwadungan

SN-Media™ Ngawi – Komisi I DPRD Kabupaten Ngawi menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Bagian Hukum, serta Camat Kwadungan guna menelusuri polemik seleksi perangkat Desa Tirak, Kecamatan Kwadungan, yang menuai sorotan publik usai pelaksanaan rekrutmen pada 26 Oktober 2025 lalu.

Ketua Komisi I DPRD Ngawi, Anas Hamidi, memimpin langsung rapat tersebut didampingi Wakil Ketua Heru Kusnindar. Hadir untuk memberikan penjelasan, Kepala DPMD Ngawi Budi Santoso, Plt Kepala Bagian Hukum Suyanto, dan Camat Kwadungan Didik Hartanto. RDP difokuskan pada klarifikasi alur seleksi, dasar hukum, serta sejumlah temuan yang berkembang di masyarakat. 

 “Kami baru selesai melakukan RDP membahas persoalan pengisian formasi perangkat Desa Tirak. Banyak informasi yang masuk, mulai dari proses pendaftaran, tahapan ujian, hingga penetapan peserta terpilih. Semua harus diperjelas agar tidak menimbulkan tafsir yang berbeda,” ujar Anas usai rapat, Selasa (04/11/2025). 

Seleksi perangkat desa tersebut membuka tiga formasi, yakni sekretaris desa, kepala urusan kesejahteraan, dan kepala urusan pemerintahan. Dari ketiga formasi, posisi sekretaris desa menjadi sorotan karena dinilai menimbulkan ketegangan di tingkat warga. 

Polemik bermula setelah peserta yang terpilih sebagai sekretaris desa disebut memiliki hubungan keluarga dengan kepala desa setempat, ditambah adanya riwayat hukum tertentu yang masih menjadi pembahasan dan belum terverifikasi secara terbuka. Selain itu, penggunaan dokumen administrasi yang berbeda antara peserta, termasuk SKCK, turut menjadi pemicu kecurigaan masyarakat. 

Seiring dengan berkembangnya isu, sejumlah pihak menyoroti rujukan regulasi yang digunakan, terutama Peraturan Bupati Ngawi Nomor 9 Tahun 2018 dan Nomor 103 Tahun 2022, yang dinilai belum secara jelas mengatur beberapa aspek seleksi, termasuk persyaratan tertentu bagi calon peserta. 

“Setelah mendengar paparan dari semua pihak, kami meminta camat segera mengeluarkan rekomendasi yang tidak memperkeruh suasana, mengingat potensi sengketa tetap terbuka. Harapannya, keputusan nantinya bisa diterima masyarakat dan meredakan ketegangan,” tegas Anas. 

Ia juga menilai, celah aturan masih perlu diperkuat agar tidak menimbulkan perdebatan serupa di kemudian hari, terutama terkait syarat kelayakan calon perangkat desa. 

“Masalahnya ada pada ketegasan regulasi, khususnya soal riwayat hukum calon peserta. Kalau di daerah lain sudah diatur jelas, di Ngawi masih bertumpu pada Perbup,” pungkasnya.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News 

Pewarta: AM Mustofa
Editor : Asy
Foto/iLst : Screen
*** : ----
Copyright : SNM


Selasa, 04 November 2025

Susut Drastis, Rencana DBHCHT Ngawi 2026 Harus Lebih Terukur dan Transparan

Susut Drastis, Rencana DBHCHT Ngawi 2026 Harus Lebih Terukur dan Transparan

SN-Media™ Ngawi – Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Ngawi menggelar rapat koordinasi penyusunan rencana kegiatan dan penganggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2026, menyusul turunnya pagu anggaran daerah yang cukup signifikan dibanding alokasi tahun sebelumnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Mokh Sodiq Triwidiyanto, menegaskan bahwa pengelolaan DBHCHT tidak boleh berhenti pada pemenuhan laporan, namun harus berwujud manfaat yang dirasakan langsung masyarakat. 

“Pengelolaan DBHCHT harus menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat, bukan sebatas memenuhi prosedur penyerapan anggaran,” tegas Sekda Sodiq. 

Ia mengingatkan bahwa setiap anggaran yang digelontorkan memiliki beban pertanggungjawaban yang ketat. “Setiap rupiah wajib dipertanggungjawabkan lengkap dan terukur, sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku,” lanjutnya. 

Rakor berlangsung dua hari, 30 hingga 31 Oktober 2025, dan diikuti Inspektorat, Badan Keuangan, Bappeda, serta perangkat daerah pengelola DBHCHT. Acara dibuka oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Totok Sudaryanto, yang menekankan pentingnya penyelarasan langkah antarperangkat daerah sejak tahap awal. 

“Rakor ini kita jadikan ruang penyamaan arah, supaya penyusunan program DBHCHT tidak jalan sendiri-sendiri dan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” jelas Totok. 

Ia menambahkan bahwa kondisi alokasi yang menurun menuntut penyusunan rencana lebih selektif. “Dengan anggaran yang menurun, kita dituntut lebih teliti menyusun prioritas, memastikan setiap kegiatan punya dampak terukur,” tambahnya. 

Pada hari pertama, peserta menerima materi teknis dari Inspektorat, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Ngawi, serta Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur. Hari kedua dilanjutkan dengan desk penyusunan RKP DBHCHT 2026 agar sinkron dengan ketentuan pusat dan provinsi. 

Dasar pelaksanaan kegiatan mengacu pada PMK Nomor 72 Tahun 2024 tentang penggunaan, pemantauan, dan evaluasi DBHCHT. Adapun peruntukan anggaran terdiri dari bidang kesejahteraan masyarakat 50 persen, penegakan hukum 10 persen, dan bidang kesehatan 40 persen. 

Selain itu, kebijakan pagu mengacu surat Setda Provinsi Jawa Timur Nomor 900.1.14.3/37257/021.3/2025. Dalam surat tersebut, pagu DBHCHT Kabupaten Ngawi tahun 2026 tercatat sebesar Rp 22.510.443.000, turun dari alokasi tahun 2025 sebesar Rp 41.511.495.000. Dengan komposisi tetap 50-10-40, perangkat daerah diminta mengatur ulang skala prioritas program tanpa melanggar batasan penggunaan anggaran. 

Pun dalam hal ini, kolaborasi lintas perangkat daerah adalah keharusan agar penganggaran, pelaksanaan, dan pelaporan berjalan terkawal. Ia menyebut tata kelola yang rapi dan transparan menjadi syarat agar DBHCHT tetap memberi manfaat, meski anggaran mengalami penyusutan. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: dAm
Editor : Asy
Foto/iLst : SNm
ADV : Perekonomian-Sekdakab Ngawi
Copyright : SNM


Senin, 03 November 2025

Operasi Pasar Murah di Kendal, Pemkab Ngawi Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok

Operasi Pasar Murah di Kendal, Pemkab Ngawi Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok

SN-Media™ Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Tenaga Kerja (DPPTK) kembali menggelar Operasi Pasar Murah sebagai upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok sekaligus menekan laju inflasi daerah. Kegiatan kali ini dipusatkan di Lapangan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Senin (03/11/2025).

Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan bahwa pemerataan distribusi komoditas menjadi fokus utama pemerintah daerah dalam menjaga keterjangkauan belanja rumah tangga. Menurutnya, stabilitas harga dan kecukupan pasokan merupakan bagian penting dalam menjaga ritme ekonomi masyarakat. 

Wabup Antok, begitu sapaan akrabnya, kembali menegaskan bahwa pelaksanaan operasi pasar murah tidak hanya diarahkan untuk warga di kawasan perkotaan, tetapi diperluas ke tingkat kecamatan agar pemerataan akses bahan pokok lebih terjamin. 

“Skema ini dipilih untuk menjangkau kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang rentan terdampak fluktuasi harga pangan menjelang akhir tahun,” jelas Wabup Antok.

Pun kegiatan ini melibatkan berbagai pelaku usaha, mencakup BUMN, BUMD, hingga UMKM setempat yang menyediakan beragam kebutuhan pokok dengan harga terkontrol. Kolaborasi lintas lembaga tersebut turut menggandeng Bakorwil serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga terlaksana melalui sinergi kebijakan yang terarah. 

Sejumlah bahan pokok tersedia dalam kegiatan tersebut, di antaranya beras, telur ayam, minyak goreng, gula pasir, bawang merah, bawang putih, cabai, serta beragam kebutuhan dapur lainnya. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala DPPTK Ngawi, Kusumawati Nilam Sulandrianingrum, menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen menjalankan fungsi sebagai dinas pengendali inflasi daerah dengan memastikan ketersediaan pasokan sesuai bahkan ada yang di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). 

“Penyelenggaraan di tingkat kecamatan dinilai lebih tepat sasaran karena langsung menyentuh warga yang membutuhkan,” ujar Nilam. 

Ditambahkannya, dengan pola distribusi yang mendekat ke masyarakat desa, Pemkab Ngawi berharap pengendalian inflasi dapat dilakukan secara terukur dari lapisan bawah, sekaligus menjaga daya beli masyarakat tetap stabil. 

“Kami memastikan setiap kegiatan operasi pasar murah berjalan sesuai kebutuhan masyarakat, dan akan terus digelar secara berkala sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas harga,” pungkasnya. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News 

Pewarta: dAm
Editor : Asy
Foto/iLst : SNm
*** : ----
Copyright : SNM