media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Selasa, 24 Juli 2012

Home > > Razia Bocor, Jalanan Sepi Dari Gepeng Dan Anjal

Razia Bocor, Jalanan Sepi Dari Gepeng Dan Anjal

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |KOTA ™ Tidak mau di cap setengah-tengah dalam melakukan penertiban gepeng dan anak jalanan awal bulan ramadhan ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ngawi langsung tancap gas dengan menyisir berbagai lokasi yang di anggap sebagai tempat mangkalnya mereka, Selasa (24/7). Sayangnya, diduga kuat Razia ini sempat bocor duluan.

Tapi sayangnya, saat dilakukan operasi penertiban hanya mendapati beberapa gepeng dan anjal yang tidak sempat lari lantaran informasi penertiban sendiri sudah bocor sebelumnya. “Kemungkinan karena mereka sudah terorganisir dan mendapatkan info mau ada penertiban hari ini maka mereka pilih menghindar terlebih dahulu,” ujar Peggy Yudo,Kasi Ops Satpol PP Kabupaten Ngawi.

Dari hasil operasi dengan melibatkan puluhan petugas trantib tersebut hanya mendapati 8 orang gepeng yang menyebar di kawasan traffic light perempatan Kartonyono, Siliwangi dan sepanjang Jalan Ir Soekarno atau ring road. Dari hasil pendataan sementara mayoritas para pengais rejeki jalanan ini dari luar wilayah Ngawi seperti dari Madiun, Sragen dan Solo.

“Pokonya kita akan melakukan operasi secara rutin selama satu bulan ini,” tegas Peggy Yudo kembali. Setelah berhasil dijaring Satpol PP para gepeng dan anjal langsung mendapatkan pengarahan untuk tidak melakukan kegiatan yang sekiranya mengganggu masyarakat dan pengguna jalan lainya.

Kemudian akibat kena operasi penertiban seperti yang dialami Suparmini, 27 th, gepeng asal Desa Gambiran, Kecamatan Maospati-Magetan mengaku baru satu jam mangkal di perempatan terminal lama langsung terkena garukan. “Memang sial mas nasib hari ini belum mendapatkan apa-apa keburu ketangkap,” keluhnya.

Tambahnya, dengan membawa kedua anaknya yang masih balita, Suparmini nekat menjadi pengemis lantaran nafkah yang diberikan suaminya tidak mencukupi kebutuhan sehari-harinya. “Gimana lagi suami saya juga pekerja serabutan jadi untuk biaya makan perharinya kadang tidak cukup, apalagi sebentar kan lebaran terpaksa nekat juga mengemis seperti ini saya,” pungkas Suparmini. (pr)


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda