media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Selasa, 05 November 2013

Home > > Industri Kecil Lebih “Grêgêt” Munculkan Ikon Khas Ngawi

Industri Kecil Lebih “Grêgêt” Munculkan Ikon Khas Ngawi

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono meresmikan ruang pamer produk unggulan di Dinas Koperasi dan UMKM setempat. Dalam waktu yang sama, orang nomor satu di kota keripik ini juga menyerahkan secara hibah alat industri kecil terhadap pengrajin yang tersebar di 29 desa dan 13 kecamatan.

“Pesimis para pengrajin ini biasanya kalau memproduk sesuatu takut terhadap pasar jangan-jangan tidak akan menyerapnya maka perlu dilakukan kreatifitas dan perlu diingat bagi mereka kalau memproduk sesuatu sesuai skillnya jangan hanya berhenti pada pameran saja melainkan berkelanjutan terus,” ungkap Ir Budi Sulistyono, Rabu kemarin (30/1).

Paparnya, kalau mengingat potensi pasar sangat kompetitif bagi pengembangan sentra indusrti kecil yang masih bersifat rumahan. Pihaknya mencotohkan perkembangan batik khas Ngawi menunjukan angka peningkatan terkait permintaan pasar terlebih saat ini sudah tersebar di show room berbagai wilayah.

Harapnya, produk unggulan khas Ngawi tersebut secara komperhenship muncul ke permukaan pasar secara nasional mendasar market yang ada. “Dilihat dari perkembanganganya batik khas Ngawi ini sangat luar biasa apalagi bahan baku terutama bahan pewarna itu asli dari alam tidak ada campuran pewarna sintetis lainya,” terangnya lagi.

Bahkan batik khas Ngawi menampilkan beberapa corak sesuai motifnya seperti Bambu Trini I dan II, Teh Jamus, Trinil Bledak, Parang Trinil, Beteng Pendem I dan II, Bambu Jati, Padi Mendung dan masih banyak lagi motif lainya yang menampilkan ikon Ngawi selama ini.

Sementara Harsoyo, kepala bidang produksi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ngawi menjelaskan peningkatan produk unggulan yang dihasilkan dari pengrajin selama setahun terakhir sudah menembus angka diatas 5 persen.

Sehingga dengan data tersebut pihaknya akan terus melakukan terobosan guna lebih memacu lagi kreatifitas pengrajin sendiri dengan memberikan program bersifat stimulan seperti penyerahan bantuan alat produksi.

“Yang menjadi perhatian kita adalah tindak lanjut dari pengrajin itu sendiri setelah menerima bantuan alat yang kita, maka dalam perjalananya kita akan terus memantau perkembanganya,” tegas Harsoyo.

Dari alat produksi yang telah diserahkan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ngawi kepada pengrajin terbagi atas beberapa macam seperti puluhan unit oven bagi pengrajin kue, cup selear, continous band selear, drum sekaligus loyang dan palstik bagi pengrajin sari kelapa, mesin jahit, mesin press sablon serta rakel bagi penyablon kaos dan diesel penggerak untuk mengolah jamu seperti yang diserahkan kepada Jumairi dari Ponpes Asyfa Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe. (pr/K-sn-ADV)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda