media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Selasa, 09 April 2013

Home > > Banjir Perlahan Surut, Pengungsi Memilih Pulang

Banjir Perlahan Surut, Pengungsi Memilih Pulang

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Banjir yang sempat menenggelamkan 42 desa dari 12 kecamatan di wilayah Ngawi pada hari kedua saat ini terpantau mulai surut,(9/4). Meski masih menyisakan kubangan, warga yang mengungsi memilih pulang. Sementara bantuan kemanusiaan untuk korban banjir sendiri mulai datang ke lokasi berupa sembako hingga makanan siap saji.

Diberitakan bahwa luapan Sungai Madiun masih menyisakan genangan dengan ketinggian air antara 30 cm sampai 50 cm seperti Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Ngawi Kota dan Geneng.

Seperti di Kecamatan Kwadungan pada hari yang sama sedikitnya ada 76 paket kardus sembako dari BPBD Ngawi juga ditambah 179 paket terdiri selimut, mie instant, dan susu kaleng dari politisi Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ebas.

Sesuai keterangan Setiyono Camat Kwadungan saat mewakili penerimaan bantuan kemanusiaan korban banjir mulai kemarin dari pemerintah daerah maupun dari lembaga lainya bantuan kemanusiaan sudah digelontorkan ke wilayahnya.

“Alhamdulilah upaya bantuan bagi korban banjir sudah terdistribusikan,” terang Setiyono.

Selain itu pihaknya menjelaskan akibat dampak banjir yang terjadi dalam dua hari terakhir di wilayah Kecamatan Kwadungan tercatat ada 2.145 rumah tergenang air menyebar di 10 desa dari 14 desa yang ada.

Setiyono menambahkan, untuk sementara luas lahan pertanian yang mengalami kerusakan akibat banjir sesuai data PPL dari Dinas Pertanian Ngawi tercatat 1.351 hektar.

Data dari BPBD Ngawi telah menerjunkan 7 perahu karet yang akan disiagakan secara terus menerus di lokasi 4 wilayah kecamatan.

Untuk 2 kecamatan diwilayah Ngawi barat seperti Karanganyar dan Mantingan merupakan kawasan yang sulit dijangkau oleh personelnya.

“Wilayah Karanganyar dan Mantingan ini terkadang memang sulit saat kita melakukan upaya evakuasi korban banjir karena lihat sendiri medanya ada di pinggiran hutan,” beber Heru. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda