media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Selasa, 10 September 2013

Home > > Mega Proyek Alun – Alun Ngawi Minim Informasi Publik

Mega Proyek Alun – Alun Ngawi Minim Informasi Publik

Pengumuman Pemenang Lelang LPSE Kabupaten/KotaNGAWI™ Proyek Penataan Kios Alun-alun Merdeka Jl. Slamet Barat, yang dipatok HPS Rp 1.231.393.000 ini bak siluman saja. Bagaimana tidak! Papan informasi kegiatan yang seharusnya menjadi hak publik, hingga berita ini diturunkan belum juga ada. Sementara keberadaan direksi Kit yang pada dasarnya dibiayai negara juga masih enggan didirikan, Selasa (10/9).

“Papan nama proyek itu sangat penting untuk dipasang agar masyarakat tahu adanya pengerjaan proyek sekaligus nilainya,” beber Kandim (43), warga Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi Kota.

Urainya lagi, dia menyayangkan pengerjaan proyek ini campur aduk misalkan antara fisik dan pengerjaan taman menjadi satu. Kemudian Moch Sadli Kabid Perubahan Pemukiman (Permukim) Dinas PU BMCK Kabupaten Ngawi langsung angkat bicara.

Saat ditemui dikantornya, Sadli mengaku sudah berulangkali menyuruh terhadap pihak kontraktor CV Wedya Surya untuk segera dipasang direksi kit karena pekerjaan sendiri sudah mulai berjalan.

“Sudah kok saya memerintahkan untuk segera dipasang yang namanya papan nama itu tetapi sampai sekarang kelihatanya juga belum nampak,” tegasnya.

Sementara terkait proyek penataan alun-alun barat tersebut, dia menerangkan masa pengerjaan fisiknya jatuh tempo dari tanggal 28 Agustus sampai 15 Desember 2013 dengan menelan anggaran Rp 1.198.018.000 atau Rp 1,1 miliar lebih yang bersumber dari DAU APBD Kabupaten Ngawi 2013.

Dan untuk saat ini yang diproyeksikan melakukan pelebaran jalan serong barat alun-alun dan tercatat lebar 8 meter dengan panjang jalan 185 meter selain itu membangun sarana PKL yang berkonsep knock down serta fasilitas parkir.

Sementara mengenai penebangan beberapa pohon yang ada dikawasan pekerjaan proyek tersebut, dijelaskan bahwa nantinya akan ditanami pohon lagi biar seragam dengan kawasan jalan serong timur.

“Kenapa kita harus menebang pohon yang ada di sisi kanan kiri jalan itu karena untuk menyamakan lebar jalan dari serong timur, dan nantinya akan diganti dengan pohon yang besarnya sama,” pungkas Moch Sadli. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda