media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 26 Maret 2014

Home > > Diduga Sakit Jiwa Dan Kaki Patah, Lelaki Paruh Baya Ini Hanya Minum Air Hujan

Diduga Sakit Jiwa Dan Kaki Patah, Lelaki Paruh Baya Ini Hanya Minum Air Hujan

iduga Sakit Jiwa Dan Kaki Patah, Lelaki Paruh Baya Ini Hanya Minum Air Hujan

GENENG™ Bisa jadi, lelaki paruh baya ini mengalami gangguan jiwa. Kali pertama ditemukan warga Desa Tambakromo-Geneng, Kab. Ngawi dengan kondisi kakinya patah. Warsito warga setempat menuturkan, pria yang tak diketahui identitasnya tersebut berteduh dibawah pohon. Karena kasihan akhirnya warga berinisiatif membuatkan tenda seadanya.

“Tidak tahu, tiba-tiba saat hujan berteduh dibawah pohon dan itu sudah sekitar dua minggu lalu, karena kasihan akhirnya warga sini membuatkan tenda untuknya,” terangnya, 26/03).

Dia menuturkan, sejak dua minggu yang lalu pria tersebut tidak pernah pindah dari tenda yang dibuat oleh warga setempat.

“Kaki sebelah kanan itu patah makanya dia tidak bisa kemana-mana, kalau makan kadang ya dikasih warga sini secara bergantian. Mungkin dia pasien jiwa atau dimemang dibuang keluarganya,” katanya.

Ditambahkan, pihaknya sudah melaporkan kepada kepala desa setempat agar dilanjutkan kepada dinas sosial.

“Sudah kami laporkan, tapi ndak tahu sudah dilanjutkan pada dinas sosial atau belum, kasihan kalau dibiarkan digubuk ini terus, semoga pemerintah setempat tahu dan lekas membawanya,” imbuhnya.

Hal yang sama juga dikatakan Lia Agustina yang juga merupakan warga setempat, bahwa dia sering melihat kalau tidak diberi makan dan minum warga setempat pria paruh baya ini mengisi botol-botol kotor dengan air hujan untuk dia minum.

“Itu air hujan yang dibotol air hujan yang dia minum saat lapar, tidak bisa ditanyai. Kalau ditanya jawabnya hanya “Iya” dan “Terima Kasih” itu saja,” terangnya.

Menyangkut terdamparnya pria paruh baya tersebut Gembong Pranowo seorang praktisi hukum asal Ngawi mengatakan nasib yang dialami salah satu tuna wisma tanpa identitas tersebut sebagai potret kebobrokan sistem sosial masyarakat.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda