media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 09 April 2014

Home > > Tekan Angka Golput, Petugas PPS Kenakan Pakaian Adat Jawa

Tekan Angka Golput, Petugas PPS Kenakan Pakaian Adat Jawa

Tekan Angka Golput, Petugas PPS Kenakan Pakaian Adat Jawa

GENENG™ Guna menarik minat warga untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Legislatif 2014, sejumlah Panitia Pemungutan Suara (PPS)di TPS 10 Dusun/Desa Tambakromo, Kec. Geneng, Ngawi, mengenakan pakaian adat Jawa. Ketua KPPS TPS 10, Rini Piastutik mengatakan bahwa hal ini juga sebagai langkah untuk mempertahankan budaya Jawa, (9/4).

“Kita membuat sesuatu hal yang menarik buat pemilih sehingga dengan pakaian khas Jawa ini sangat diharapkan mampu menarik simpati masyarakat sesuai hak pilihnya untuk dating ke TPS,” terangnya.

Selain itu, Rini mengungkapkan karena menggunakan pakaian Jawa itu terbukti mampu menarik pemilih di wilayah dusunya. Dari sebanyak 241 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS itu yang hadir mencapai sekitar 85 persen pemilih.

Sementara pada proses pemungutan suara sempat diwarnai hambatan khususnya di TPS 01 Desa Kasreman, Kecamatan Padas. Sesuai sumber dilapangan, setelah surat suara DPRD Kabupaten hendak diberikan kepada pemilih ternyata warna dalam surat suara tidak sesuai dengan background warna partai jumlahnya hampir 20 persen surat suara. Kejadian warna beda tersebut terjadi pada 4 partai meliputi PKB, PAN, NasDem dan Demokrat.

“Terlihat jelas beda warna seperti Partai NasDem yang seharusnya berlatar warna biru tetapi malah berwarna pink,” kata Mukzin salah satu warga setempat.

Namun Surat Ashari Ketua KPUD Ngawi ketika dikonfirmasi via telepon menjelaskan kejadian terjadi pada surat suara sebetulnya hanya terlihat buram. Untuk mengantisipasi terhambatnya proses pemungutan suara pihak KPUD Ngawi langsung mengganti dari surat suara yang dicadangkan sebanyak 2 persen setiap TPS dari jumlah DPT ditambah stok yang ada di KPUD Ngawi.

Kemudian di TPS 14 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Ngawi 168 narapidana (napi) melakukan pemungutan suara. Sesuai jumlahnya di Lapas tersebut yang memiliki hak suara ada 231 napi dan tahanan diantaranya ada 10 napi perempuan.

Mas Indra Kasi Pembinaan dan Humas Lapas Kelas II-B Ngawi menjelaskan sebelum proses pemungutan suara pihak KPUD Ngawi sudah seringkali memberikan sosialisasi tata cara pencoblosan pada pemilu kali ini. “Agar mereka tahu bagaimana menyalurkan suaranya, KPUD Ngawi dibantu pihak Lapas sudah berulangkali melakukan sosialisasi kepada tahanan dan napi,” jelasnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda