media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Minggu, 20 Juli 2014

Home > > Jelang Mudik Lebaran, Jalur Ngawi-Solo Sudah Dipadati Kendaraan Luar Kota

Jelang Mudik Lebaran, Jalur Ngawi-Solo Sudah Dipadati Kendaraan Luar Kota

Jalur alternatif ngawi solo mudik 2014

NGAWI™ Pada pekan arus mudik lebaran Idul Fitri 1435-H, laju kendaraan menuju beberapa kota di Jawa Timur dari arah barat mulai terjadi penumpukan di Jalur Ngawi-Solo. Kasatlantas Polres Ngawi AKP Lamudji menegaskan, frekuensi tiap menit sudah dekati 35 sampai 50 kendaraan yang melintas dengan kecepatan sekitar 20 km/jam, (20/07).


“Memang saat ini arus kendaraan yang melintas wilayah Ngawi sejak kemarin sudah terjadi peningkatan akibat pengalihan arus dari jalur pantura ke jalur selatan, sehingga menjadi konsentrasi kita, apalagi Ngawi ini langsung berbatasan dengan Jawa Tengah,” terangnya.

Ia mengatakan, kepadatan arus di jalur selatan dibanding tahun sebelumnya diprediksi volumenya bakal terjadi dua kali lipat. Hal ini tidak lepas dari putusnya Jembatan Comal Di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.

Guna mengantisipasi kemacetan jalur tertentu dan keselamatan pengguna jalan arus mudik lebaran 1435 H nanti jajaranya sudah mendirikan sekitar 8 pos pengamanan baik pos pelayanan dan pos pantau.

“Apalagi jalur selatan ini medan yang dilewati kendaraan banyak jalan yang bergelombang maupun tikungan tajam,” ungkap AKP Lamudji.

Untuk menekan angka kecelakaan jajaran Satlantas Polres Ngawi sudah memasang ratusan tanda peringatan keselamatan begitu juga jalur alternative sudah dipersiapkan bilamana terjadi kemacetan.

Sedangkan titik rawan sudah dipetakan yang akan menjadi prioritas pantauan sesuai blackspot yang selama ini sering terjadi kecelakaan akibat kelalaian pengguna jalan sendiri. AKP Lamudji menjelaskan, diwilayah Ngawi yang dikenal sebagai jalur tengkorak ada sekitar 4 titik yang perlu diwaspadai.

Dari arah barat seperti Kucur-Mantingan dan Yala-Kedunggalar sedang jalur arah Caruban yang paling rawan disekitar Padas dan untuk arah Madiun tepatnya di titik Geneng.
Sementara puncak kepadatan arus mudik AKP Lamudji membenarkan bakal terjadi pada H-3. Untuk kendaraan berat seperti truk pada H-4 sampai H+4 dilarang melintas kecuali truk yang mengangkut sembako dan BBM.

“Truk berat pada waktunya nanti jelas kita larang untuk melintas, karena apa langkah yang kita ambil tentunya untuk memperlancar arus mudik,” pungkasnya.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro



Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda