media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Kamis, 07 Agustus 2014

Home > > Solar Bersubsidi Dibatasi, Petani Ngawi Rela Antri Panjang

Solar Bersubsidi Dibatasi, Petani Ngawi Rela Antri Panjang

berita terkait solar bersubsidi

NGAWI™ Kebijakan pemerintah terkait pembatasan solar bersubsidi yang diterapkan sejak kemarin, Senin (04/08), membuat para petani wilayah ngawi rela antri hingga berjam-jam lamanya guna mendapatkan solar. Hal ini disebabkan karena para petani masih membutuhkan pasokan solar yang cukup tinggi untuk mengairi lahan mereka pada musim tanam kali ini.

“Kalau dihitung mungkin lebih satu jam saya antri untuk mendapatkan satu jerigen solar, memang sebelumnya tidak seperti ini,” terang Hariyanto, warga Kecamatan Paron, Kamis (07/08).

Kegelisahan serupa juga dialami sejumlah awak bus. Bahkan, diungkapkan jika adanya pembatasan pembelian solar bersubsidi itu bisa mengancam tidak beroperasinya armada angkutan bus.

Sopir bus Sumber Kencono, Agus mengatakan, pembatasan pembelian solar bersubsidi itu sangat merugikan bagi pengusaha armada bus. Sebab, lanjut dia, kedatangan bus sendiri sudah dijadwal. Apalagi bagi sopir bus yang jalan pada malam hari, maka terancam tidak bisa beroperasi.

“Awak bus datangnya tidak pasti, ada yang siang, dan sore hari bahkan malam. Kalau yang datang malam hari pasti terancam tidak bisa jalan. Pembatasan pembelian solar subsidi ini sangat merugikan sekali,” terangnya.

Dia menjelaskan, pembelian bahan bakar bagi angkutan umum, khususnya bus dengan kendaraan pribadi berbeda. Menurutnya, untuk kendaraan pribadi bisa membeli solar sewaktu-waktu, sedangkan angkutan umum sudah ada jam-jam tertentu.

“Kalau pribadi bisa membeli solar kapan saja, tapi kalau awak bus sudah ada jam-jam tertentu,” ungkapnya. Perhari dia membutuhkan 150 liter solar untuk beroperasi.
Setiap beroperasi ia harus membeli bahan bakar sekitar pukul 17.00 WIB-18.00 WIB.

Sehingga berharap agar pembatasan pembelian solar ini bisa terkecuali bagi angkutan umum. Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disdagsar) Pemerintah Kabupaten Ngawi, Soeradji mengatakan, hingga penerapan pembatasan pembelian solar bersubsidi ini belum ada dampak yang muncul.

“Belum terlihat dampaknya, tapi dimungkinkan ada,” singkatnya. Namun pantauan media dilapangan beberapa SPBU di Kabupaten Ngawi sudah menerapkan pembatasan pembelian solar bersubsidi. Entah benar atau tidak sempat terlihat salah satu SPBU di wilayah Ngawi sempat memasang plang kalau toh stok solar habis.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro



Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda