media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Selasa, 14 Juni 2016

Home > > Stabilkan Harga, Tim Sergap Mabes AD Lakukan Serapan Gabah Petani

Stabilkan Harga, Tim Sergap Mabes AD Lakukan Serapan Gabah Petani

Tim Sergap TNI  turun lapangan pantau dan serap gabah petani

SINAR NGAWI™ Ngawi-Tim pengawas Serap Gabah Petani (Sergap) Mabes AD, lakukan kunjungan kerja diwilayah Ngawi. Bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) IV Madiun, Brigjen TNI Agus Heru Prasetyo selaku Ketua Tim (Katim) Sergap Mabes TNI AD Wilayah Jawa Timur melakukan pemantauan sekaligus melakukan penyerapan gabah petani dengan harapan menstabilkan harga.

“Pemantauan langsung ini difungsikan demi mewujudkan ketahanan pangan nasional. Apalagi di Jawa Timur untuk target gabah sekitar 1,50 juta ton, itu harus terpenuhi," ujar dia (13/06).

Dalam kunjungan diareal persawahan Desa Jambangan, Kecamatan Paron, Ngawi tersebut selain, Rahmad Syahjoni Putra Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun, juga nampak hadir Dandim 0805/Ngawi Letkol Inf M.Triyandono, Kasi Intel Korem 081/Madiun Letkol Inf Harianto.

Masih menurutnya, selama ini padi adalah komoditas pertanian tanaman pangan posisinya strategis yang mempunyai nilai ekonomis paling tinggi dan merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat.

Melalui kegiatan Sergap, diharapkan dapat mengembangkan produksi pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan nasional dan sekaligus mengantisipasi pengamanan harga dan pembelian gabah petani yang cenderung anjlok di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) saat panen raya.

Ditempat yang sama, Rahmad Syahjoni Putra Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun, mengungkapkan bahwa operasi Sergap ini dengan melakukan pembelian gabah langsung ke petani untuk memenuhi kebutuhan gabah diwilayahnya yang masih kurang 60 persen.
Sedangkan sisanya 40 persen harus segera terpenuhi dari daerah Ngawi yang mana awal Juni ini tengah memasuki musim panen kedua.

“Artinya operasi kali ini bersama tim dari Mabes TNI penyerapan gabah dari petani paling tidak harus mampu 40 ribu ton gabah dan kalau digiling menjadi 35 ribu ton beras. Untuk pembelian langsung ke petani sesuai HPP yakni Rp 3,7 ribu per kilogram agar harga dilapangan tetap stabil jangan dimainkan pera tengkulak,” pungkas Rahmad Syahjoni Putra.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda