SINAR NGAWI™ Ngawi-Prestasi yang ditorehkan oleh 4 dalang remaja dalam festival dalang remaja se jawa bertempat di Kabupaten Blora Jawa Tengah pada 22-23 Nopember 2017 lalu, patut diberi apresiasi tersendiri. Sukadi, Kabid Disparpora Ngawi menyatakan dengan prestasi ini menunjukkan generasi muda masih tetap eksis dan menyayangi kesenian tradisional meski dalam era digitalisasi.
“Ini bukti nyata, khususnya bagi Kabupaten Ngawi, terlihat bibit-bibit generasi penerus seni pewayangan masih terus bermunculan meski era sekarang kemajuan teknologi makin pesat,” terang dia.
Tambahnya, Pihaknya (Bidang Kebudayaan-Red), akan terus melakukan pembinaan berbagai kesenian tradisional baik yang berskala nasional maupun dari wujud kearifan lokal kepada generasi muda.
“Khususnya dalang-dalang muda, kami akan terus mencari generasi penerus, sehingga kesenian wayang kulit ini tidak punah,” terangnya lagi.
Terpisah, Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Ngawi Rudianto, juga menegaskan hal yang sama terkait dengan prestasi dalang-dalang cilik maupun remaja.
Menurutnya, sudah sewajarnya pemerintah Kabupaten Ngawi dengan dinas terkaitnya terus mencari bibit-bibit baru.
“Prestasi-demi prestasi kerap diraih oleh dalang cilik maupun reja yang berasal dari Ngawi, dan ini menunjukan bahwa kesenian wayang kulit tak lekang digilas zaman,” urai Rudianto.
Sementara, dalam festival dalang se-Jawa yang diselenggarakan di Kabupaten Blora beberapa hari lalu, 5 dalang remaja asal Ngawi yang dikirimkan, 4 diantaranya mampu meraih penyaji terbaik.
Diantaranya adalah, Yoga Ari Respati, Radityo purbocarito, Bayu Anggo Darsono, dan Agung Pringgodekdo.
“Inilah bukti dan hasil pembinaan secara terus menerus dalang-dalang kita selalu siap tampil dimana saja dan selalu memboyong kejuaraan,” pungkas Rudianto.
Pewarta: Kun
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda