media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Selasa, 27 Maret 2018

Home > > Dinkes Ngawi Nyatakan Capaian Deteksi Dini Tuberkulosis Baru 34 Persen

Dinkes Ngawi Nyatakan Capaian Deteksi Dini Tuberkulosis Baru 34 Persen

HTBS sedunia 2018

SINAR NGAWI™ Ngawi-Agenda tahunan Dinas Kesehatan Ngawi dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS), terpusatkan di Puskesmas Teguhan Kecamatan Paron, dengan menggelar pengobatan grati. Bupati Ngawi Budi Sulistyono menegaskan, bagi layanan medis baik Puskesmas maupun lainya agar lebih membuka ruang konsultasi kesehatan khususnya penyakit TB.

"Adanya penyakit tuberkulosis kita akui sesuai rekam medisnya memang salah satu penyakit mematikan. Kita perlukan daya dukung dari semua stakeholder untuk melakukan pemberantasan dan kita apresiasi positif langkah pencegahan yang dilakukan Dinkes Ngawi selama ini," terang dia.

Tambahnya, dari tingkat bahayanya penyakit TB pihaknya sudah memberikan warning untuk Dinkes Ngawi agar lebih aktif lagi melakukan deteksi dini.

Akan tetapi Kanang demikian sapaan akrabya Bupati Ngawi capaian deteksi dini penyakit TB dan langkah eliminasinya dibutuhkan daya dukung semua pihak.

Ditempat yang sama, Jaswadi Kasi P3M Dinkes Ngawi juga mengegaskan terkait dengan puncak HTBS, Jaswadi Kasi P3M Dinkes Ngawi mengatakan terpilihnya lokasi kegiatan di Puskesmas Teguhan sangat beralasan.

Dari hasil evaluasi dan monitoring diketahui penderita TB di Kabupaten Ngawi terbanyak ada di wilayah Puskesmas Teguhan. Yakni 50 penderita TB di Kecamatan Paron 75 persen pasienya berada di naungan Puskesmas Teguhan dimana angka penderita itu total dari 850 penderita TB yang tersebar di 24 wilayah Puskesmas se-Ngawi.

"Dari hasil evaluasi yang kita lakukan selama ini memang di wilayah Puskesmas Teguhan penderitanya terbanyak. Alasan itulah yang menjadikan kita untuk memilih lokasi," terang Jaswadi.

Namun di Ngawi capaian deteksi dini penyakit TB relatif kecil baru mencapai 34 persen dibanding target 70 persen yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.

Faktor lambatnya deteksi dini penyakit TB memang sulit butuh diagnosa lama dari pasien.
Meski demikian pihaknya optimis dengan gerakan aksi darah yang dimotori Gubernur Jatim dan Bupati Ngawi bisa memberikan satu solusi menambah target deteksi dini terhadap penyakit TB untuk kedepanya.
Pewarta: Kun/pr
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda