media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Kamis, 03 Desember 2020

Home > > Tidak Mengandalkan Mass Tourism, Desa Wisata Harus Mampu Suguhkan Wisata Minat Khusus

Tidak Mengandalkan Mass Tourism, Desa Wisata Harus Mampu Suguhkan Wisata Minat Khusus

Desa wisata di kabupaten Ngawi Jatim

SINAR NGAWI™ Ngawi-Desa wisata lebih mengarah pada branding serta membangun koneksitas dengan pelaku wisata yang lain, karena desa wisata bukan masuk dalam mass tourism, tetapi lebih mengarah pada suguhan minat khusus.

Ki Demang, dari kampung budaya Polowijen Malang, saat menjadi narasumber workshop sehari tentang pengembangan desa wisata, di Kafe Omah Jengki Ngawi mengatakan bahwa desa wisata merupakan wisata dengan minat khusus, yang mana pengunjung akan mendapatkan pelayanan dan pengalaman tentang desa wisata lebih banyak,. 

“Jadi wisatawan akan mendapatkan nilai lebih yang edukatif, dan bukan hanya sekedar menjual pesona alamnya saja,” papar dia. 

Tambahnya, untuk pengunjung desa wisata ada sesuatu yang bisa dilakukan (something to do), sesuatu yang mesti dibeli (something to buy), bahkan kalau bisaada alasan untuk tinggal lebih lama (something to stay). 

“Yang terpenting untuk mengangkat satu nama desa wisata adalah branding, atau menjual sesatu yang khas dimiliki oleh desa wisata tersebut, seperti desa wisata kerajinan bambu, desa wisata kerajinan bonggol jati, desa wisata perkebunan ketela dan lainnya," katanya lagi.

Selain branding desa wisata, strategi pengembangan desa wisata lainnya adalah dengan membangun konektivitas atau membangun jaringan dengan sesama pelaku desa wisata, membangun jaringan dengan biro travel, hotel dan penginapan, serta membangun jaringan dengan instansi. 

“Dari kedua hal tersebut, branding dan konektivitas yang dimiliki oleh suatu desa wisata, diharapkan dapat meningkatkan perkembangan desa wisata di Ngawi,” pungkasnya.  

Pewarta: Tim
Editor : Kuncoro
Copyright : SN


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda