media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Minggu, 15 Januari 2012

Home > > HUJAN TIAP HARI, WARGA KOTA WAS-WAS BANJIR

HUJAN TIAP HARI, WARGA KOTA WAS-WAS BANJIR

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangTiap musim penghujan datang pasti membuat momok menkhawatirkan sebagian warga kota Ngawi yang setiap tahun dipastikan menerima jatah banjir akibat luapan Bengawan Solo. Kecemasan warga apalagi dibarengi curah hujan akhir-akhir ini cukup tinggi mengguyur kawasan tersebut.

Seperti yang terjadi di kampung baru Kelurahan Ketanggi, kampung Besaran Desa Karangasri, Kluncing dan Kauman Kelurahan Margomulyo, beberapa wilayah ini diprediksi bakal terkena dampak banjir. Perasaan was-was bukanya tidak beralasan, seperti terlihat renovasi tembok penahan banjir dikawasan Kauman Kelurahan Margomulyo hanya dijadikan permainan belaka terbukti sampai sekarang renovasi tembok belum rampung alias molor.

Hampir 30 meter lebih tembok penangkis banjir pengerjaanya baru rampung pondasinya saja. “Seharusnya pihak pengelola harus tahu kapan dirampungkan pengerjaanya jangan terkesan secara sengaja di ulur-ulur waktunya,” ujar Sabar Suyudi, warga sekitar.

Keterlambatan proyek yang notabene milik Balai Besar Bengawan Solo bisa saja akibat kurangnya tenaga yang terlibat, dilokasi hanya puluhan pekerja yang melakukan aktivitasnya padahal mereka harus mengerjakan puluhan meter tembok yang sudah masuk musim penghujan. “Jelas tidak berimbang antara waktu dan pengerjaanya terus bagaimana kalau lebih cepat luapan banjirnya seandainya belum rampung,” urai Sabar Suyudi.

Hal senada juga diungkapkan Maskhur, sebenarnya pihak Balai Besar Bengawan Solo sudah tahu kalau tembok setinggi 3 meter yang tidak jauh dari rumahnya itu ambles.

“Bobolnya tembok sudah terjadi dua tahun lalu mana mungkin pengelola tidak lihat, apalagi baru satu tahun selesai pengerjaanya langsung ambles dan hilang ditelan derasnya air bengawan,” kata Maskhur. Seperti yang diungkapkanya, pada tahun 2007 kawasan Kauman dan Kluncing terkena banjir setinggi 4 meter.

Dengan peristiwa tersebut kontan saja warga setiap tahunya selalu mengalami kecemasan, dan yang terlihat ada sebagian warga secara sengaja sudah mengevakuasi barang-barang berharga miliknya.

Namun, sampai sekarang pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi belum bersikap dengan ancaman banjir yang bakal melanda lokasi tersebut. Hanya saja Hadi Suroso,Kepala Dinas PU Pengairan dan Pertambangan Ngawi sudah memberikan peringatan terhadap Balai Besar Bengawan Solo bila terjadi banjir nantinya. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda