media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Jumat, 12 Oktober 2012

Home > > Tak Maksimal, Proyek SPAM "Ngeyel" Diada-adakan

Tak Maksimal, Proyek SPAM "Ngeyel" Diada-adakan

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Hamburkan anggaran, bisa jadi. Sebab, sedari tahun 2010 hingga kini, ternyata keberadaan Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sedianya buat peruntukan pelayanan air bersih masyarakat ternyata kurang maksimal bahkan ada yang tak berfungsi sama sekali. Anehnya, Proyek ini ditiap tahun anggaran selalu NGEYEL diada-adakan.

Contohnya, Proyek Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) kini menuai masalah baru, seperti yang terjadi di Desa Gandong, Kecamatan Bringin, dari informasi yang ada, proyek yang peruntukan untuk kebutuhan air minum masyarakat tersebut hasilnya tidak maksimal.

Dari 16 unit Hidrant Umum (HU) yang ada di wilayah ini hanya yang mengalir separuhnya saja. Akibatnya, masyarakat hingga saat ini belum dapat menikmati sepenuhnya proyek yang di anggarakan dari pos Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID). Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan Bina Marga (PU BMCK) Kabupaten Ngawi, Bambang Hariyono.CES, langsung membantah kalau pengerjaanya dilakukan dengan cara setengah- setengah.

Menurutnya, sewaktu proyek tersebut rampung pelaksanaanya 16 HU yang ada sudah terisi air semuanya. Akan tetapi dalam perjalananya aksi nakal yang dilakukan masyarakat terjadi, terbukti ada 53 titik pencurian yang dilakukan masyarakat dengan cara melakukan penjebolan terhadap saluran pipa yang ada. “Memang dari hasil temuan dilapangan ada beberapa warga yang menjebol pipa saluran HU yang dialirkan ke rumah-rumah,” bantah Bambang Hariyono.CES, kemarin (Kamis,11/10). Imbuhnya lagi, proyek SPAM sebetulnya di alokasikan sebagai sarana air bersih yang digunakan secara umum bukan di salurkan ke setiap rumah warga.

Selain itu, permasalahan yang terjadi di Desa Gandong, kata Bambang Hariyono.CES, sudah di selesaikan melalui hearing dengan DPRD Ngawi beberapa waktu kemarin. Untuk proyek SPAM sendiri di Ngawi terdapat di 12 desa dari 8 kecamatan dengan menelan biaya kisaram 9M.

Selain itu proyek SPAM sendiri sempat digoyang isu dalam mengalokasikan ke desa tanpa melalui lelang. Dalam hal ini, selaku Kepala PU BMCK Kabupaten Ngawi, Bambang Hariyono.CES, langsung membeberkan. Ungkapnya, sistim untuk proyek SPAM tidak melalui mekanisme lelang seperti proyek lainya. “Jelas tidak dilelang kalau proyek SPAM ini karena swakelola yang langsung dikerjakan melalui desa yang mendapatkan jatah karena bersumber dari DPID untuk desa,” urainya.

Lepas dilelang atau tidak proyek SPAM serta macetnya beberapa HU yang ada di Desa Gandong merupakan permasalahan yang harus segera di tuntaskan. Apalagi desa ini merupakan salah satu kawasan rawan air bersih. Apalagi proyek SPAM secara nasional bagian dari target menuju Millenium Development Goals (MDG’s) yang mengisyaratkan hingga 2015, Indonesia akan mewujudkan infrastruktur sarana air minum untuk mengurangi separuh dari penduduk Indonesia yang belum memiliki akses yang aman terhadap kebutuhan air minum selama ini. (pr-narasi-@kun)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda