media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Jumat, 18 Januari 2013

Home > > Rawan Terjadinya Aktivitas Prostitusi Terselubung

Rawan Terjadinya Aktivitas Prostitusi Terselubung

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Pemberlakuan jam buka bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Alun-alun Merdeka Ngawi, telah ditetapkan oleh pihak terkait Pemkab setempat, yang mana buka lapaknya mulai pukul 15.00 WIB hingga 04.00 WIB dini hari. Tak pelak hal ini mengundang kontroversi terkait rawan aktivitas prostitusi terselubung.

Apalagi sebelumnya sesuai pantuan media langsung ke lokasi pada waktu malam terlihat berkeliaran para perempuan dengan memakai pakaian super ketat asyik kongkow ditempat tersebut.

Dengan pemandangan yang semacam itu membuat penasaran sebenarnya siapa para perempuan yang seakan bebas berekspresi hingga larut malam ini. Sesuai nara sumber dilokasi yang enggan disebut namanya mengatakan, perempuan tersebut berprofesi sebagai penyanyi atau purel di kafe karaoke yang ada di dalam kota Ngawi.

“Mereka ini sekumpulan purel yang mungkin saja cari mangsa di kawasan alun-alun sini, padahal seperti diketahui tidak etis kalau pakaianya demikian terlebih didekatnya ada masjid,” ungkap nara sumber, Jum’at (18/1).

Ulasnya, memang ada kemungkinan para purel tersebut nyambi sebagai penjaja cinta alias PSK. Namun demikian untuk membuktikan para perempuan ini mempunyai profesi ganda perlu pembuktian dan tidak mudah menilai sesuai penampilanya.

“Kalau mereka dikatakan mereka PSK saya kira antara layak dan tidak, karena ada sebagian dari mereka ini benar-benar purel dan tidak nyambi,” terangnya lagi. Kemudian adanya isu bakal terjadiny kerawanan prostitusi di tempat PKL bila jam bukanya hingga larut malam langsung ditanggapi anggota DPRD Ngawi.

Anton Budi Himawan, legislator dari PAN tersebut menilai aturan waktu operasi PKL sebetulnya tidak terlalu masalah dan merupakan bagian dari strategi pihak-pihak terkait. “Kalau toh bukanya sampai dini hari saya kira tidak masalah tetapi yang terpenting mereka mampu menjaga kebersihan tempat mereka berjualan, jangan sampai sampai pagi harinya terlihat kotor,” kata Anton.

Dan menyangkut efek dari jam buka PKL hingga larut malam sesuai ketentuan, sebagai wakil rakyat dirinya berharap kepada Satpol PP harus bekerja sebagaimana mestinya. “Soal bicara efek saya kira bisa diminimalisir misalkan Satpol PP kalau malam seringlah ke lapangan jadi hal-hal negative bisa ditekan dan kepada PU tolong dipasangkan lampu yang cukup terang dikawasan tersebut,” bebernya. (pr/k-SN)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda