media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Jumat, 05 Juli 2013

Home > > Genap Berusia 53, Kejari Ngawi Bantu Anak Yatim Piatu

Genap Berusia 53, Kejari Ngawi Bantu Anak Yatim Piatu

| SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi| Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |NGAWI™ Memperingati Hari Bhakti Adhiyaksa ke-53 dan HUT Dharma Karini yang ke-13, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Ngawi melakukan kegiatan yang dikemas dalam bentuk ajangsana dengan memberikan bantuan kepada 31 anak yatim piatu yang diasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba’ul Hisan di Desa Prandon, Kecamatan Ngawi Kota, Jum’at (5/7).

Bantuan sosial tersebut diserahkan langsung oleh Sanaji SH Kepala Kejari Kabupaten Ngawi berupa puluhan paket sembako dan uang tunai. Penyerahan bantuan sosial sendiri dilakukan secara simbolis yang diterima Sudirman Ketua Yayasan Mamba’ul Hisan.

“Kegiatan ajangsana berupa pemberian sembako ini untuk memperingati HUT Adhiyaksa dan perlu diketahui kegiatan semacam ini dilakukan oleh semua Kejaksaan seluruhnya secara umum di Indonesia,” terang Sanaji.SH kepada sejumlah media.

Dikesempatan yang sama para ibu yang tergabung organisasi Dharma Karini juga memberikan bantuan serupa yakni beberapa paket sembako serta uang tunai kepada anak yatim piatu. Dan sebelumnya Sanaji.SH dalam pesanya kepada anak yatim piatu untuk tetap semangat dengan menggali potensi yang ada untuk menapaki masa depan.

Selain itu kepala korps baju coklat tersebut mengharapkan para pengasuh Ponpes Mamba’ul Hisan agar senantiasa menggembleng anak yatim piatu dengan rasa tanggung jawab yang tinggi karena pada dasarnya mereka bagian dari cikal bakal dari generasi bangsa.

Sementara Sudirman Ketua Yayasan Mamba’ul Hisan mengatakan pihaknya memberikan apresiasi tersendiri terhadap Kejari yang telah peduli terhadap anak-anak yatim piatu. “Yang jelas kita sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada Kejari Ngawi yang telah memberikan puluhan paket bantuan berupa sembako dan uang ini,” kata Sudirman.

Tambahnya, Ponpes Mamba’ul Hisan selangkah usianya yang sudah memasuki tahun kedelapan ini perlu kepedulian oleh semua pihak. Hematnya, karena sebagian besar santri di ponpes dibawah yayasanya tersebut anak yatim piatu maka dibutuhkan sentuhan tersendiri. Urai Sudirman agar kelak para santri ini mampu mandiri membuka lapangan pekerjaan sesuai bakatnya.

“Harus dibutuhkan rasa kasih sayang yang tinggi untuk mendidik mereka terlebih ada beberapa anak yang dari kecil sama sekali tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya,” bebernya. Selain itu Kata Sudirman, di Ponpes Mamba’ul Hisan secara rutin tiap 1 muharam mengadakan kegiatan sosial berupa penyerahan santunan kepada anak yatim piatu, fakir miskin dan para penyandang cacat.

“Bahkan kita pernah menggelar kegiatan sosial berupa kawin massal bagi warga sekitar sini, dan mereka rata-rata tidak mempunyai biaya untuk nikah sehingga bertahun-tahun mereka hanya kumpul saja tanpa ada ikatan sehingga kita tergerak hati untuk melakukan hal semacam itu,” pungkas Sudirman. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda