media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Jumat, 30 Agustus 2013

Home > > Janda Lumpuh Gantung Diri, Keluarga Minta Polisi Usut Lebih Lanjut

Janda Lumpuh Gantung Diri, Keluarga Minta Polisi Usut Lebih Lanjut

Pengusaha tebu asal NgawiNGAWI™ Siyam(67), janda pengusaha tebu asal Desa Selopuro-Pitu, Ngawi, tewas gantung diri. Korban diketahui lama menderita kelumpuhan. Bunuh diri inipun membuat salahsatu keluarga korban meminta pihak berwajib melakukan pengusutan lebih lanjut, karena dianggapnya janggal, korban yang lumpuh bisa lakukan aksi tersebut. (30/08).


Peristiwa tragis tersebut kali pertama diketahui Ririn (23) menantu korban sekitar pukul 04.00 WIB saat dirinya hendak ke kamar mandi.

Tanpa disengaja melihat mertuanya dalam kondisi terbujur kaku dengan posisi gantung diri memakai kain selendang yang dikaitkan dengan kayu dibagian pintu kamarnya.

Ririn berteriak histeris minta tolong Wahyu (25) suaminya yang masih tidur dikamar. Mendengar tangisan tersebut selang beberapa menit para tetangga terdekat langsung mendatangi rumahnya.

Mengetahui hal tersebut, keluarga korban dan para tetangganya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Usai mendapatkan laporan tersebut Kapolsek Pitu, AKP Misrin beserta anggotanya dan tim medis

mendatangi TKP guna memeriksa serta mengidentifikasi jenasah korban. Namun tewasnya Siyam menyisakan kejanggalan terutama pada kondisi korban sendiri yang selama ini mengalami kelumpuhan akibat sakit pengapuran pada kaki dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan kondisi tersebut korban sulit melakukan aktivitas sebagaimana biasanya, bahkan untuk berdiri saja selama ini korban memakai tongkat. Dengan alasan sedemikian itu untuk melakukan aksi bunuh diri kemungkinan besar korban akan mengalami kesulitan.

Akibatnya ada salah satu keluarga korban melaporkan kejadian tragis yang menimpa Siyam kepada petugas kepolisian untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.

Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso, membenarkan tewasnya Siyam selama ini memang ada sedikit kejanggalan hal tersebut atas laporan salah satu keluarga korban.

“Awalnya yang menangani pihak Polsek Pitu, kemudian kita datang ke TKP untuk melakukan kroscek sesuai kejanggalan yang disampaikan dari keluarga korban,”
terangnya.

Kejanggalan yang dimaksud urainya, bahwa korban diketahui mengalami sakit pengapuran sehingga untuk berjalan harus dibantu dengan tongkat. Sedangkan pada tubuh korban sesuai hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

“Untuk jelasnya kita masih menunggu hasil outopsi dari dokter, dan selama ini kita belum mengarah ke pembunuhan,” kata AKP Budi Santoso. Namun demikian pihaknya memeriksa saksi-saksi anggota keluarga yang tinggal serumah termasuk
Ririn dan Wahyu. (pr)


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda