media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 11 Desember 2013

Home > > Progres Minus, Ratusan Proyek Fisik Terancam Tak Bisa Serap Anggaran

Progres Minus, Ratusan Proyek Fisik Terancam Tak Bisa Serap Anggaran

LPSE Kabupaten Ngawi

NGAWI™ Sepekan jelang tutup tahun anggaran, realisasi penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Ngawi ternyata masih belum mencapai 100 persen. Sesuai data bidang akuntansi dan asset DPPKA Kabupaten Ngawi baru mencapai 96,11 persen dari kekuatan APBD Rp 1,399 triliun baru realisasi Rp 1,345 triliun dengan kekurangan Rp 54,456 milliar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi, Siswanto tidak mengelak jika serapan APBD 2013 belum maksimal sesuai jadwalnya. “Itu sudah sangat ideal, malah diatas ideal karena dalam beberapa pelelangan, penawarannya di bawah 90 persen, sedangkan sisa 10 persennya bisa ditutup pada bulan di akhir tahun ini,” katanya, Rabu (11/12).

Menurutnya, kurang maksimalnya penyerapan APBD karena dipicu kinerja SKPD yang lamban, dan paling parah yaitu Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan.

“Hampir semua fisik mengalami kelambatan dan PU bisa dikatakan banyak tidak terserap,” terangnya. Urai Siswanto, hingga kini masih banyak proyek bangunan fisik yang belum bisa menyerap anggaran sesuai budget anggaranya.

Dia mencontohkan pembangunan gelanggang olahraga (GOR) yang menempati eks terminal lama Ngawi yang bisa dimungkinkan terjadinya kelambatan pengerjaan. Hal tersebut dipicu pada kurangnya tenaga pekerja yang dikerahkan untuk merampungkan sisa pekerjaan pada GOR itu hingga batas akhir Desember 2013.

Kemudian secara terpisah Kepala Dinas PU Bina Marga Cipta Karya dan Kebersihan Kabupaten Ngawi Bambang Hariyono saat dikonfirmasi terkait proyek GOR mengatakan pembangunan GOR tahap pengatapan senilai Rp 5,7 bersumber dari DAU APBD tahun 2013.

Sementara mega proyek yang dimenangkan oleh PT Archicon Eka Rekadaya tersebut saat ini progresnya baru mencapai 70 persen dengan masa pengerjaan 85 hari terhitung 1 Oktober 2013 dan harus selesai 22 Desember 2013.

Alasannya hal tersebut dikarenakan kekurangan pekerja dalam pengerjaan proyek. “Kami kira dengan waktu yang kurang lebih tinggal satu bulan ini bisa diselesaikan,” pungkasnya. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda