media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Senin, 06 Januari 2014

Home > > Hujan Lebat, Belasan Desa Di Ngawi Terendam Banjir Kembali

Hujan Lebat, Belasan Desa Di Ngawi Terendam Banjir Kembali

Daerah rawan bencana Kabupaten/kota

NGAWI™ Hujan yang mengguyur cukup deras kurang lebih 4 jam lamanya membuat belasan desa di dua kecamatan yakni Kwadungan dan Pangkur, langsung terendam setinggi lutut dewasa dewasa akibat luapan Kali Madiun. Datangnya air bah yang meluber secara mendadak tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB pada Minggu malam (05/01).

“Datangnya air dari Kali Madiun semalam itu memang mendadak selain daerah sini cukup deras hujanya kemungkinan di dua daerah selatan sana khusunya Magetan dan Ponorogo juga deras makanya langsung meluap kalinya,” terang Siswoyo salah satu warga Desa Tirak, Kecamatan Kwadungan.

Untuk kondisi banjir sendiri di Kecamatan Kwadungan terpantau ada 8 Desa yang terkena luapan Kali Madiun meliputi Desa Simo, Desa Purwosari, Desa Dinden, Desa Kendung, Desa Tirak, Desa Sumengko dan Desa Warukalong.

Sedangkan di Kecamatan Pangkur pada waktu yang bersamaan langsung menggenangi 4 Desa diantaranya Desa Plesed, Desa Waruk Tengah, Desa Ngompro dan Desa Gandri.

“Sebetulnya kita sudah antisipasi terjadinya banjir sejak awal, karena banjir kali ini datangnya begitu cepat para warga akhirnya sempat kalang kabut,” terang Setiono,Camat Kwadungan.

Selain merendam rumah warga banjir juga memutus jalur alternative antara Ngawi-Kwadungan-Madiun, dimana akses jalan tersebut ketinggian air setinggi lutut orang dewasa bahkan di titik tertentu ada yang satu meter lebih genangan airnya.

Untuk dampak banjir kali ini jumlah kerugian sampai berita diturunkan belum diketahui berapa jumlah rumah warga yang terendam banjir dan berapa kerugian materi. Dari pengamatan dilokasi banjir, meski air sudah memasuki rumah, namun belum ada satupun warga yang mengungsi di posko bencana banjir.

Hal ini banyak dimungkinkan karena warga menilai banjir sudah menjadi langganan setiap tahun di wilayahnya saat musim penghujan tiba. Mendasar kondisi rawan banjir tersebut pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi mulai meningkatkan kewaspadaan dalam 24 jam.

Seperti keterangan dari Kepala BPBD Kabupaten Ngawi, Eko Heru Tjahjono, dalam menghadapi banjir tahunan kiriman dari Kali Madiun dan Bengawan Solo pihaknya sudah posisi siaga diberbagai tempat yang masuk wilayahnya.(pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda