media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Jumat, 01 Agustus 2014

Home > > Usai Lebaran, Sembako Di Ngawi Melangit Hingga 100%

Usai Lebaran, Sembako Di Ngawi Melangit Hingga 100%

Harga sembako ngawi

NGAWI™ Kondisi berbalik dari sebelum lebaran, yang mana harga sembako sempat turun, kini mulai merangkak naik. Dari pantauan dibeberapa pasar tradisional wilayah Ngawi, cabai keriting maupun merah naik hampir 100%. Hal ini disebabkan lantaran stok yang dikirim pihak distributor berkurang.


“Kalau kemarin kita bisa kirim berbagai jenis cabai setidaknya tiga kwintal, karena cuaca tidak mendukung langsung berkurang drastis,” terang Sugiyo, salah satu distributor asal Magetan, Jum’at (01/08).

Kenaikan harga tertinggi pada cabei merah keriting semula berkutat pada kisaran Rp 12 ribu per kilogram kini menembus harga Rp 25 ribu per kilogram. Selain itu, lonjakan harga juga terjadi pada bawang putih antara Rp 28 ribu per kilogram hingga Rp 35 ribu per kilogram.

Sebelumnya harga bawang putih hanya di kisaran Rp 20 ribu per kilogram. Sementara bawang merah antara Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu per kilogram, dari harga sebelumnya sebesar Rp 18 ribu per kilogram.

Kegelisahan konsumen sendiri ditambah dengan naiknya harga minyak goreng curah yang tadinya hanya Rp 8 ribu per liter, naik menjadi Rp 9 ribu per liter. Kenaikan harga tersebut juga tidak berlaku pada telur ayam buras justru turun dari harga sebelumnya, dari Rp 18 ribu per kilogram menjadi Rp 16 ribu per kilogram.

Para pedagang yang ditemui, pihaknya terpaksa menaikkan harga disesuaikan dari harga satuan yang diberlakukan pemasok.

“Yang jelas kita mengikuti harga dari pemasok bukan lainya, secara jelas kenaikan harga lantaran masyarakat sehabis syawal banyak yang punya hajat baik resepsi atau lainya,”ujar Ngaderi, pedagang beras pasar Beran.

Menurut pedagang lainya, kenaikan harga sembako terjadi setiap jelang lebaran dan sesudahnya dan sudah menjadi trend di setiap tahunya. Banyaknya permintaan dari masyarakat menjadi salah satu alasan pedagang menaikkan harga, sementara pasokan yang mereka peroleh berkurang.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro



Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda