media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Kamis, 10 November 2016

Home > > Tumbuh Benjolan Di Pusar, Balita Dua Tahun Berat Badannya Hanya 9 Kilogram

Tumbuh Benjolan Di Pusar, Balita Dua Tahun Berat Badannya Hanya 9 Kilogram

Balita asal Ngawi ini tumbuh benjolan di Pusar

SINAR NGAWI™ Padas-Rizky Johan Fahriansyah, balita laki-laki yang menderita benjolan di perut sebesar kepalan tangan orang dewasa keadaannya makin mengenaskan. Si bungsu dua tahun, dari dua sudara anak pasutri Patmi dan Riyanto warga Gedangan, Desa Kwadungan Lor, Kecamatan Padas, Ngawi,, semenjak menderita penyakit yang dalam bahasa medis disebut Hernia Umbilikalis, berat badannya hanya 9kg saja.

“Kalau badanya ya memang kurus kayak ini kalau sekarang saya sendiri tidak tahu juga berat badanya berapa. Karena memang agak lama tidak saya timbangkan (Posyandu-red) dan kondisinya tidak ada perubahan seperti ini terus,” terang ibunya Patmi.

Tambahnya, meskipun punya jaminan pengobatan gratis melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) namun penanganan medis dilakukan langsung oleh dokter spesialis bedah anak, tetap saja ada biaya tambahan dan hampir setahun terakhir, Patmi pun tidak mampu berbuat banyak untuk pengobatan lanjutan terhadap Johan.

Terpisah, menurut Dr Ajie Rakhmadi selaku dokter spesialis bedah anak saat dikonfirmasis via selular menjelaskan, benjolan yang terdapat di perut si bocah balita itu kategorinya jenis Hernia Umbilikalis atau tonjolan abnormal yang bisa dilihat atau dirasakan di umbilikus (pusar).

Terkait Hernia Umbilikalis dari catatan medis menyebutkan, sebuah tonjolan atau kantong berisi lemak yang terdorong keluar, tonjolan ini dalam istilah awam disebut juga dengan istilah bodong.

Masih menurtnya, hernia ini biasanya dialami oleh bayi terutama yang memiliki berat badan lahir rendah dan bayi premature.

“Dalam beberapa kasus, Hernia Umbilikalis biasanya akan sembuh sendirinya namun apabila tidak ada perubahan selama tiga tahun memang dimungkinkan mungkin harus dilakukan operasi,” terang Dr Ajie Rakhmadi.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda