media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 24 April 2024

Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem, Pemdes Watualang Ngawi Salurkan BLT DD 2024 Tahap I

Tekan Angka Kemiskinan Ektrem, Pemdes Watualang Ngawi Salurkan BLT DD 2024  Tahap I

SN-Media™ Ngawi-Desa Watualang, kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, dengan memanfaatkan Dana Desa (DD) Tahun 2024, kembali melanjutkan pembangunan infrastruktur guna memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan dasar, pun demikian juga melakukan percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem maupun stunting.

Mendasar keterangan kades setempat Anton Ponijan, bahwa melalui program BLT DD, yang pada triwulan I, telah rampung disalurkan bagi 40 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang didampingi langsung oleh petugas dari Bank Jatim.

“Besaran tiap penerima manfaat adalah Rp 300 ribu yang diacairkan 3 bulan sekaligus (Januari-Maret), sehingga totalnya Rp 900 ribu tiap KPM, yang disalurkan pada 26 Maret 2024 lalu,” jelas Kades Anton. 

Dia menegaskan, selain telah melalui tahapan Musdesus dalam menyepakati dan menetapkan KPM, untuk penerima BLT DD ditentukan berdasarkan kriteria yang diatur dalam Permendesa PDTT (Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi) No 13 Tahun 2023 tentang Petunjuk Operasional Atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2024. 

Sementara, Desa watualang, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, mendasar Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2024, merupakan desa dengan status maju. Juga terkonfirmasi, untuk Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), telah menunjukkan berbagai dimensi ekonomi makin meningkat. 

Sebagai tambahan informasi, bahwa Dana Desa Tahun 2024 meliputi 2 komponen yakni Dana Desa yang ditentukan penggunaannya serta Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaannya. Untuk DD yang tidak ditentukan penggunaannya, dapat untuk membiayai kegiatan prioritas desa sesuai dengan RKPDes maupun APBDes. 

Sedangkan dalam komponen Dana Desa yang ditentukan penggunaannya, lebih kepada kegiaatan yang berkaitan dengan Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT Desa), ketahanan pangan dan hewani, kemudian dalam rangka penurunan stunting sesuai kewenangan desa. 

Mekanisme pencairan tahap ke I, adalah 40% dari pagu DD yang tidak ditentukan penggunaannya. Namun khusus untuk desa yang menyandang status mandiri pada pengukuran IDM, maka besaran salur tahap I adalah 60%. Sedangkan untuk Dana Desa yang ditentukan penggunaannya, semuanya sama, baik desa mandiri atau yang lainnya, yaitu tahap awal sebesar 60 persen. 

“Jadi tujuan dari BLT DD, adalah merlakukan percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem maupun mengurangi dampak inflasi sesaui kewenangan pemeritatahan desa, sekaligus meningkatkan kualitas hidup yang berkelanjutan di tingkat desa,” pungkasnya. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News  

Pewarta : Asri
Editor : Asy
Foto : Dok Des
Copyright : SNM


Selasa, 23 April 2024

Simbolis, Dandim Bersama Wabup Syah Salurkan Bantuan Alsintan Dari Kementan

Simbolis, Dandim Trenggalek Bersama Wabup Syah Salurkan Bantuan Alsintan Dari Kementan

SN-Media™ Trenggalek-Komandan Kodim 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudo Aji Susanto, bersama dengan Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara dan seluruh jajaran Forkopimda menghadiri acara penyerahan bantuan alat mesin pertanian dan pompa air kepada kelompok tani di lapangan hijau Makodim 0806/Trenggalek, Selasa (23/4/2024).

Bantuan yang diserahkan oleh Kementerian Pertanian kepada kelompok tani ini mencakup 1 unit traktor dan 47 unit pompa air. Dengan semangat simbolis, Wakil Bupati Trenggalek dan Komandan Kodim 0806/Trenggalek secara resmi menyerahkan bantuan tersebut kepada para petani yang hadir. 

Tindakan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan militer dalam mendukung sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Dalam sambutannya, Wabup Syah menegaskan, bahwa bantuan ini diberikan dengan tujuan utama untuk membantu petani dalam meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Trenggalek. Pompa air dan Alsintan menjadi peralatan vital dalam mempermudah proses pertanian, dan dengan bantuan ini, diharapkan petani dapat bekerja lebih efisien. 

Di tempat yang sama, Komandan Kodim 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudo Aji Susanto, menambahkan, meskipun bantuan ini diberikan secara gratis kepada petani, namun penting bagi kelompok tani untuk menjaga dan memelihara Alsintan tersebut sebagai aset bersama. 

Hal ini mencerminkan semangat kolaborasi dan kebersamaan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani di Trenggalek. Diharapkan, dengan adanya bantuan ini, semangat dan kepercayaan diri para petani Trenggalek akan semakin bertumbuh.

Komunitas pertanian yang kokoh dan mandiri akan menjadi kunci utama bagi Kabupaten Trenggalek untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Melalui kerjasama antara pemerintah daerah, militer, dan masyarakat petani, Kabupaten Trenggalek menapaki langkah yang lebih kokoh menuju masa depan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News  

Pewarta : ARW
Editor : Asy-ARW
Foto : Dok ARW
Copyright : SNM


Senin, 22 April 2024

Perempuan Perkasa Dalam Era Badai Digital

Perempuan  Perkasa Dalam Era Badai  Digital

SN-Media™ Ngawi-Jagad Digital dan Peran Dominan Perempuan/Ibu.  “Kangmas , dan keluarga kecil kita tak boleh jatuh, teruslah bangkit!.”  “Kangmas tak akan jatuh, selain ke hatimu” (Dialog R.A Soetartinah dan Ki Hadjar Dewantara, 1913)

Pengantar 

Kutipan dialog romantis tetapi menggambarkan ketangguhan seorang perempuan petarung di atas terjadi pada saat Ki Hadjar Dewantara atau Suwardi Suryaningrat, Bapak Pendidikan Nasional, yang ketika itu masih dalam masa pengantin baru ditangkap dan dipenjara oleh penjajah kolonial Belanda. Dengan tabah dan ikhlas R.A. Soetartinah menyemangati dan mendampingi Ki Hadjar untuk senaniasa tegar berjalan dalam garis perjuangan bangsa, bahkan Soetartinah rela mendampingi Ki Hadjar diasingkan ke Belanda oleh penjajah. 

Di kisah sejarah yang lain, kita semua juga telah mengetahui bagaimana getirnya perjuangan R.A. Kartini melawan ketakadilan dan “pingitan zaman” dengan menuntut emansipasi hak pendidikan kaum perempuan melalui surat-suratnya yang kemudian dikumpulkan menjadi buku yang melegendaris: Habis Gelap Terbitlah Terang. 

Di waktu yang berbeda kita juga dapat membaca kisah menggetarkan tentang sosok ibu Inggit Gunarsih yang dengan penuh pengorbanan mendampingi, mengawal, membetengi dan membantu moril material perjuangan suaminya, Ir. Soekarno di masa-masa awal perjuangannya. Ibu Inggit rela berjalan sepanjang 20 km dari rumahnya ke penjara tempat Bung Karno ditahan hanya untuk mengirimkan makanan dan buku-buku. Inggit juga rela dan tabah menemani Soekarno saat dibuang ke Ende, Nusa Tenggara Timur.

Dialog R. A Soetartinah dan Ki Hadjar Dewantara, serta kisah-kisah R.A. Kartinini dan Inggit Gunarsih di atas merupakan contoh nyata sebuah idiom yang mengatakan “di balik kesuksesan seseorang suami dan keluarga selalu ada perempuan pendamping, istri atau ibu yang tangguh!”. Dengan kata lain, keberhasilan dan kesuksesan suami, anak dan keluarga, tidak dapat luput dari peranan seorang ibu atau istri. Suami dan keluarga yang sukses dan berhasil melewati masa-masa sulit perjuangan keluarganya pastilah karena ada seorang perempuan atau istri/ibu yang mendampinginya dalam perjuangannya itu. 

Saat ini, kaum perempuan, istri, dan ibu menghadapi kondisi dan tantangan zaman yang berbeda. Mereka saat ini bersama-sama harus menghadapi wabah mengerikan yang tidak saja mengancam jiwa tetapi juga mengobrak-abrik tata kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi dunia. Apakah di masa-masa genting seperti ini, kita sebagai perempuan masih dapat tampil dan berperan sebagai “jangkar” keluarga menghadapi musibah global ini? 

Belajar pada Corona sebagai Musuh Bersama 

Beberapa waktu lampau duna gonjang-ganjing diterpa bandang wabah yang namanya sungguh seksi, Corona alias Corona Virus Disease 2019 atau acap kali disebut sebagai Covid-19. Pemimpin-pemimpin dunia sekaliber Donald Trump, Xi Jinping, Sergio Mattarella, hingga Hassan Rouhani terbetot perhatian dan energinya untuk membendung amukan virus seksi ini. 

Seluruh jagat kalang kabut diserang pagebluk atau pandemi yang tidak dapat dilawan dengan senjata yang paling canggih sekalipun. Corona sejak tahun 2019 menjadi topik persoalan bersama seluruh negara di muka jagat ini. Virus yang ditengarai pertama kali muncul dan ditemukan di Wuhan ini kini tidak lagi sebagai pandemi kesehatan semata namun sudah menjadi pandemi keamanan global, yakni keamanan kesehatan yang berdampak terhadap ketahanan dan kemanan sosial, ketahanan dan keamanan ekonomi, bahkan berdampak pula pada ketahanan dan keamanan politik dan budaya. 

Pendek kata, virus Corona berhasil mengobrak-abrik semua tatanan dan pertahanan keamanan ekonomi sosial budaya hampir di seluruh negara. Terjangan badai Corona ini mestinya menumbuhkan sebuah kesadaran dan pemahaman baru, bahwa dunia masa sekarang ini, dan juga bahkan masa depan yang kelak akan kita hadapi dan jalani adalah sebuah dunia yang berubah dengan sangat radikal, fundamental, dan diseruptif. Saat ini dunia kita ibaratnya mengalami tsunami perubahan, yang mau tidak mau kita semua harus melakoninya dan beradaptasi, yang kita kenal dengan istilah new normal. 

Tsunami perubahan akibat badai Corona ini membawa dunia dan manusia menghadapi perubahan yang serba tidak terduga, serba tidak pasti dan sangat kompleks. Kita semua memasuki dunia VUCA (VUCA World), yaitu: Volatility (ketidakterdugaan), Uncertainty (ketidakpastian), Complekxity (kerumitan), Ambiguite (ketidakjelasan makna peristiwa) yang memberikan tantagan, tuntutan dan kebutuhan baru bagi kelangsungan kehidupan manusia. 

Adanya gelombang perubahan dunia akibat pandemi di atas, mengakibatkan suka tidak suka, mau tidak mau, menuntut peran perempuan lebih domian sebagai istri dan ibu dalam keluarga. Anak-anak yang biasanya sekian jam berada di sekolah di tangan guru-guru dalam lingkungan pendidikan formal, mau tidak mau harus berada di rumah, harus “kembali kepangkuan ibu” yang harus sepanjang hari berperan sebagai “guru formal” bagi putra-putrinya. 

Di masa pandemi ini, perempuan dituntut dan wajib menjadi “Ibu bangsa” untuk langsung menyiapkan generasi unggul, generasi yang kelak penuh tanggungjawab, inovatif, kreatif, bedaya saing, nasionalis dan memiliki wawasan kebangsaan. Ibaratnya saat ini, kawah candradimuka penggemblengan anak-anak tidak lagi di lembaga formal atau sekolah-sekolah namun kawah candradimuka itu kini kembali ada di tangan perempuan/ ibu di rumah. 

Jagad Digital dan Peran Dominan Perempuan/Ibu

Pasca corona kini telah mempertegas dan mempercepat kehadiran digital dalam kehidupan sosial dan kebudayaan. Kita suka atau tidak suka, terpaksa atau ihlas gembira, harus memasuki kosmologi digital karena kosmologi alamiah-konvensional mendadak koyak moyak dilabrak pandemi corona. Aktivitas sehari-hari dan kegiatan profesional (pekerjaan) harus berlangsung di ruang dometik privat yaitu rumah yang mengalami proses “publikisasii” karena bersinergi dengan ruang vitual-digital yang dianggap aman dari bahaya corona. 

Sedangkan ruang publik konvensional banyak ditingggalkan karena dianggap tidak aman dan rentan dengan serbuan corona. Panemi Corona telah memaksa kaum perempuan atau ibu untuk harus lebih berperan ekstra daripada sebelumnya. Hal ini terjadi karena semua aktivitas kehidupan seperti aktivitas ekonomi, bisnis, sosial, finansial, administrasi, pendidikan, bahkan keagaman beralih dipusatkan di rumah bersinergi dengan ruang virtual yang merupakan jagat digital. Pertemuan ilmiah, sekolah, kegiatan akademis, konferensi, seminar, dan bisnis sekan-akan boyongan dari dunia alamiah konvensional yang luring menuju dunia daring yang berlangsung melalui platform digital dan aplikasi zoom. Terkait dengan semua fenomena di atas, kaum perempuan/ibu dituntut memiliki energi dan power berlipat karena merupakan konsekuensi logis kebijakan #diRumahAja. 

Pandemi mengubah hampir semua aspek kehidupan yang semula berpusat di luar menjadi beralih di rumah. Rumah seakan-akan jadi kelas sekolah, masjid, ruang bisnis bahkan juga menjadi klinik kecil untuk merawat anggota keluarga. Rumah menjadi pusat semua aktivitas, di sini peran ibu menjadi dominan dan sangat penting. 

Besarnya peran perempuan di dalam keluarga menjadi kunci dalam pembentukan ketahanan keluarga. Penelitian yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang dilakukan bulan Juni 2020, tentang peran ibu dan perempuan dalam masa pandemi dengan survey yang dilakukan pada 20.680 keluarga, menunjukkan data sebagai berikut: “Siapa yang melakukan pekerjaan rumah, jawabannya 49,1% suami-istri, tetapi 34% istri dominan dan 15 hampir 16% istri saja. Siapa yang megasuh anak, 71,5% suami istri, tapi 21,7% istri lebih dominan, serta 5,8% yang menjawab istri saja yang mengasuh anak, namun suami dominan praktis tidak ada. 

Siapa yang mengatur/membeli kebutuhan rumah tangga, 53, 8% suami istri tapi 22,8% istri lebih dominan, dan hanya 11% suami yang dominan. Siapa yang sering mengingatkan hidup sehat dan mengingatkan cuci tangan, 82% memang suami istri, tetapi 12,4% istri dominan, dan suami yang dominan hanya 2,7%. 

Siapa yang sering mengingatkan berdoa dan beribadah, juga 86% suami istri, tetapi istri juga lebih dominan” (Wardoyo,2020). 

Peran perempuan atau ibu ketika semua aktivitas berpusat di rumah adalah bagaimana mengondisikan rumah agar senantiasa nyaman, tenang, damai namun juga dinamis dan aktif. Dengan kelembutan dan kasih sayang perempuan atau ibu, di masa pandemi yang menakutkan ini seorang suami dan anak-anak akan lebih tenang dan tetap bersemangat. 

Di masa pandemi ini, perempuan dituntut dan wajib untuk langsung dari rumahnya sendiri menyiapkan generasi unggul, generasi yang kelak penuh tanggungjawab, inovatif, kreatif, berdaya saing, nasionalis dan memiliki wawasan kebangsaan dari rumah. Untuk dapat mewujudkan perannya itu, perempuan atau ibu di masa pandemi ini harus memiliki kecerdasan yang komplek, yang meliputi: (1) cerdas kodrati, (2) cerdas tradisi, (3) cerdas sosial budaya, (4) cerdas lingkungan dan (5) cerdas teknologi.

Cerdas kodrati artinya seorang perempuan harus memiliki kesadaran akan kodratnya sebagai ibu yang memiliki naluriah untuk melindungi, mengayomi dan menyayangi. Cerdas tradisi artinya harus mampu memilah tradisi yang positif yang memperkuat posisi dan kedudukan perempuan. 

Cerdas sosial budaya, artinya seorang perempuan atau ibu memiliki kepekaan sosial dan budaya serta mampu memanfaatkan kearifan lokal di lingkungannya untuk membangun ketahanan keluarganya. Cerdas lingkungan artinya seorang ibu atau perempuan harus memiliki kepekaan lingkungan dan empati kemanusiaan pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya dan dapat berpikir kreatif untuk menjadi agen perubahan yang inovatif. 

Cerdas teknologi berati bahwa seorang perempuan atau ibu pada masa ini dituntut memiliki pengetahuan, kemampuan dan pengalaman untuk memanfaatkan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki kecerdesan teknologi digital seorang ibu akan dapat memberikan contoh, arahan maupun bimbingan pada anak-anaknya yang setiap hari harus berhadapan dengan perangkat digital dalam aktivitasnya. 

Penutup 

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, ibu atau perempuan saat ini memiliki peran kunci yang sangat menentukan untuk membangun ketahanan keluarga di tengah amukan badai pandemi. Layaknya seperti R.A Soetartinah, R.A Kartini atau Inggit Ganarsih, perempuan atau ibu masa kini juga harus dapat hadir sebagai jangkar atau beteng keluarga menghadapi tantangan zaman yang baru, yaitu dampalk pasca wabah corona beserta segala dampak kesehatan, sosial, ekonomi dan budaya. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News 

Daftar Pustaka 

Hardiman, F. Budi (2015). Seni Memahami. Yogyakarta: Kanisius. Hermawan, Syaiful. (2020). Ki Hadjar Dewantara, Putra Kraton Pahlawan Bangsa. Jakarta: Klik Media. Permanadeli, Risa. (2005) Dadi Wong Wadon. Representasi Sosial Jawa di Era Modern. Yogyakarta: Pustaka Ifada. Tsuchiya, Kenji (2009). Demokrasi dan Kepemimpinan Taman Siswa. Jakarta: Gramedia. Wardoyo, Hasto. (2020). Survey BKKBN Juni 2020. No Rilis 89/B4/BKKBN/VII/2020.  

Penulis: Dr. Tjahjono Widijanto, M.Pd, adalah yang saat ini (2024) masih aktif sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri I Ngrambe (Smasangra) Ngawi Jawa Timur.


Penulis merupakan Penyair Nasional dan Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini lahir di Ngawi, 18 April 1969. Menulis puisi, esai, dan sesekali cerpen di berbagai media nasional. Buku-bukunya: Eksotika Sastra: Kumpulan Esai Telaah Sastra (2017); Metafora Waktu: Kumpula Esai Budaya (2017) Dari Zaman Kapujanggan Hingga Kapitalisme: Segugusan Esai dan Telaah Sastra (2011), Penakwil Sunyi di Jalan-jalan Api (2018), Wangsit Langit (2015), Janturan (Juni, 2011), Cakil (2014), , Menulis Sastra Siapa Takut? (2014),, Dari Zaman Citra ke Metafiksi, Bunga Rampai Telaah Sastra DKJ (Kepustakaan Populer Gramedian dan Dewan Kesenian Jakarta, 2010),, Compassion & Solidarity A Bilingual Anthology of Indonesian Writing (UWRF 2009), dll.


Penulis juga memenangkan berbagai sayembara menulis antara lain: Pemenang II Sayembara Kritik Sastra Nasional Dewan Kesenian Jakarta (2004),, Pemenang Unggulan Telaah Sastra Nasional Dewan Kesenian Jakarta (2010), Pemenang II Sayembara Pusat Perbukuan Nasional (2008 dan 2009), Pemenang II Sayembara Esai Sastra Korea (2009), dll.


Copyright : SNM


Minggu, 21 April 2024

Hari Kartini, Berikut Pesan Ketua Persit Koorcab Rem 081 PD V/Brawijaya

Hari Kartini, Berikut Pesan Ketua Persit Koorcab Rem 081 PD V/Brawijaya

SN-Media™ Madiun-Melalui peringatan Hari Kartini kali ini, Ketua Persit Koorcab Rem 081 PD V/Brawijaya Ny. Triana Sugiyono ingin anggotanya dapat menjadi Kartini-Kartini saat ini yang mampu menginspirasi dan membanggakan.

"Jadilah Kartini-Kartini yang menginspirasi dan berdampak di tengah-tengah masyarakat," kata Ketua Persit dalam keterangannya, Minggu (21/4/2024). 

Ketua Persit menilai, banyak hal yang dapat dilakukan oleh anggotanya melalui tugas-tugas Kepersitan yang dapat memberikan dampak positif dan menginspirasi bagi masyarakat. Lanjut, ia pun berharap, peringatan Hari Kartini juga dapat dijadikan spirit bagi anggotanya untuk menjadi sosok istri dan ibu rumah tangga yang tangguh bagi keluarganya. 

“Hari Kartini momentum yang sangat baik. Mari kita bawa semangat Kartini ini untuk membangun keluarga yang berkualitas menuju Indonesia Maju,” ujarnya. 

Sebagai salah satu Pahlawan Nasional, Kartini merupakan pejuang emansipasi wanita di Indonesia yang lahir pada tahun 1879. Kartini dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan hak-hak wanita, terutama dalam bidang pendidikan. 

Sejak usia muda, Kartini telah menentang tradisi dan norma yang membatasi peran wanita dalam masyarakat. Lewat perjuangannya, Kartini ingin agar wanita memiliki akses yang sama dengan pria dalam hal pendidikan dan kesempatan yang lebih luas untuk berkembang. 

“Di sinilah, peran Persit di dalam keluarga sangatlah penting. Bagaimana harus bisa mendukung tugas suami sebagai prajurit dan mendidik anak-anak agar dapat sukses ke depannya,” pungkasnya. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News 

Pewarta : ARW
Editor : Asy-ARW
Foto : Dok ARW
Copyright : SNM


Sabtu, 20 April 2024

Kemenparekraf Gelar WICF 2024, Perkuat Kolaborasi Dengan Co-Branding Untuk Wonderful Indonesia

Kemenparekraf Gelar WICF 2024, Wujud Kolaborasi Dengan Co-Branding Untuk Wonderful Indonesia

SN-Media™ Jakarta-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Republik Indonesia melalui Deputi Bidang Pemasaran menyelenggarakan Wonderful Indonesia Co-Branding Forum (WICF) 2024, bertempat di Hotel Ashley Jakarta.

Hadir dalam acara ini antara lain Deputi Bidang Pemasaran, Ni Made Ayu Marthini, Direktur Komunikasi Pemasaran, Yohanes De Brito Titus Haridjati, beserta seluruh jajaran Kemenparekraf RI dan juga sebagian besar perwakilan mitra co-branding Wonderful Indonesia berjumlah 129 yang terdiri atas berbagai variasi latar belakang industri bisnis. 

"Tentunya kami berharap selain kerjasama yang berkesinambungan, green economy juga akan termanifestasikan melalui kolaborasi kami dengan para mitra co-branding Wonderful Indonesia, sehingga selaras dengan kebijakan kami", ujar Deputi Bidang Pemasaran, Ni Made Ayu Marthini. 

Tujuan utama dari forum ini antara lain, meningkatkan keterlibatan mitra serta membangun hubungan yang lebih erat dengan mitra co-branding untuk menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam menghadirkan pengalaman pariwisata dan ekonomi kreatif yang unik dan inovatif kepada wisatawan. 

Juga dalam rangka memperkuat program pemasaran dan promosi yang akan memberikan dampak positif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif, serta mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan. 

Dan tak kalah penting yakni, mengidentifikasi peluang kolaborasi baru melalui ruang untuk berdiskusi dan berbagi ide agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi semua pihak terlibat. 

Sementara, kegiatan yang secara konsisten diadakan setiap tahun sejak 2017 ini bertujuan untuk menyelaraskan rencana kerja dan program baik dari Kemenparekraf maupun seluruh mitra co-branding dalam ranah pemasaran dengan mengusung brand Wonderful Indonesia. 

“Harapannya di tahun ini, semakin banyak program kolaborasi yang lahir dari kerja sama antara Kemenparekraf dengan para mitra co-branding akan lebih berkesinambungan. Pada akhirnya, aktivitas yang dilakukan benar-benar meningkatkan daya saing pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dalam skala global,” papar Ni Made Ayu Marthini. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google 

News PRNewswire
Editor : Asy/PRNewswire
Foto : Dok Biro Komunikasi Kemenparekraf
Copyright : SNM


Jumat, 19 April 2024

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Pangdam Brawijaya Pimpin Panen Raya Padi Di Ngawi

Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Pangdam Brawijaya Pimpin Panen Raya Padi Di Ngawi

SN-Media™ Ngawi-Optimalisasi Hasil Pertanian serta memperkuat ketahanan pangan di Jawa Timur, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay memimpin panen raya padi di areal persawahan masuk Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, dengan luasan lahan mencapai 150 hektar, Jumat (19/4/2024).

Pangdam mengatakan, pendampingan terhadap petani yang telah dilakukan merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama yang telah dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. 

“Beberapa waktu yang lalu ketika Rapim, Mentan sudah melaksanakan MoU dengan Kasad, sebelumnya juga dengan Panglima TNI dalam rangka mengoptimalisasi ketahanan tangan yang saat ini sudah berjalan. Untuk itu kami akan membackup penuh pemerintahan daerah dan petani,” kata Pangdam kepada awak media di lokasi panen raya. 

Dengan kondisi Jawa Timur yang memiliki sawah cukup luas, sebutnya, saat ini Kodam V/Brawijaya juga tengah berupaya keras untuk mengoptimalkan hasil pangan dengan memfokuskan pada sawah tadah hujan, agar yang awalnya baru satu kali panen dapat menjadi 2 atau 3 kali panen. Sedangkan untuk sawah irigasi akan diupayakan dapat menjadi 4 kali panen dalam setahun. 

Pangdam pun berharap, melalui optimalisasi yang dilakukan, Jawa Timur akan mampu menutupi kekurangan kebutuhan beras di berbagai daerah lainnya. “Memang Jawa Timur sudah surplus, tetapi kita baru surplus untuk wilayah Jawa Timur dan sekitar. Kita berharap, Jawa Timur bisa menyandang dan menutupi, membackup seluruh kebutuhan beras di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya. 

Di tempat yang sama, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf H. Sugiyono mengatakan, pendampingan yang dilakukan juga untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para petani. "Melalui pendampingan yang kita lakukan terhadap para petani diharapkan hasilnya juga akan semakin baik, sehingga kesejahteraan petani juga akan semakin meningkat," kata Danrem ditemui secara terpisah. 

Guna lebih mengoptimalkan hasil pertanian dari para petani, kata Danrem, satuannya juga tengah berupaya mencukupi kebutuhan air untuk pertanian dengan membangun sumur bor dan pipanisasi yang dapat dimanfaatkan untuk mengairi lahan persawahan. 

Dapat diulas, Serda Alfriadi, Babinsa yang kesehariannya bertugas di Koramil 0805/11 Widodaren, dengan menggunakan motor dinasnya, ia menuju desa binaanya di Desa Sekarputih, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi untuk mendampingi petani padi di sana. 

Desa yang berjarak 25 kilometer dari pusat kota itu dikenal dengan hamparan padinya yang luas dan termasuk salah satu daerah penghasil padi terbesar di Ngawi. Pendampingan yang dilakukan Serda Alfriadi terhadap para petani pun menyeluruh supaya hasil pertanian dapat lebih optimal. 

“Kami setiap hari di lapangan mendampingi petani, mulai dari penyiapan lahan pertanian, penyiapan bibit, dan juga penyaluran pupuk agar bisa merata,” kata Serda Alfriadi beberapa waktu lalu. 

Sementara mengenai sinergitas Babinsa dengan petugas Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL) Kecamatan Widodaren mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Babinsa yang melakukan pendampingan terhadap para petani. 

“Sejauh ini memang peran Babinsa di lapangan sangat-sangat membantu kami. Pertanian itu cakupannya luas, dengan adanya Babinsa kami merasa terbantu dan nyaman,” kata Ardian, petugas PPL setempat. 

Terlebih dengan keterbatasan petugas PPL yang ada, ditegaskannya, sinergitas yang dilakukan dengan Babinsa di lapangan sangat membantu sekali. “Petugas PPL saat ini sungguh sangat kurang sekali, bahkan seorang petugas PPL bisa mempunyai tanggung jawab hingga 3 atau 4 desa,” terangnya. 

Ardian berharap, sinergitas antara babinsa dan PPL ke depannya dapat terus ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kedaulatan pangan bangsa Indonesia. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News 

Pewarta : ARW
Editor : Asy-ARW
Foto : Dok Arw
Copyright : SNM


Kamis, 18 April 2024

Apel Siaga Alsintan, Kodam Brawijaya Komitmen Dongkrak Ketahanan Pangan di Jatim

Apel Siaga Alsintan, Kodam Brawijaya Komitmen Dongkrak Ketahanan Pangan di Jatim

SN-Media™ Surabaya-Kodam V/Brawijaya berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan. Hal itu ditegaskan melalui Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dari Kementrian Pertanian RI, sekaligus rakor peningkatan luas tanam, serta program pompanisasi yang digelar di Makodam V/Brawijaya. Kamis (18/04/2024).

Selain dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, apel sekaligus rakor tersebut juga turut dihadiri oleh Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, dan Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Ahmad Yusep Gunawan beserta stakeholder terkait lainnya. 

Menteri Pertanian menjelaskan, beberapa usulan terkait upaya meningkatkan ketahanan pangan yang disampaikan oleh Pangdam dan pihak Pemprov Jatim telah diterima oleh dirinya. "Diharapkan Pemprov Jatim bersinergi dengan TNI, Polri dan Kejaksaan dalam melakukan pengawasan pangan, serta ikut serta dalam ketahanan pangan," kata Menteri Andi Amran Sulaiman. 

Terpisah, Mayjen TNI Rafael Granada Baay menegaskan jika dirinya bakal mengerahkan seluruh personilnya dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan. Upaya itu, kata Pangdam, nantinya akan berlaku hingga jajaran Koramil yang ada di wilayah teritorial Kodam. 

"Semuanya akan kita kerahkan, hingga Babinsa sekalipun. Selama ini semua sudah berjalan, termasuk soal pendampingan yang dilakukan oleh Babinsa kepada petani," ungkap Pangdam. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News  

Kodam V/Brawijaya
Editor : Asy
Foto : Dok Kodam V/Brawijaya
Copyright : SNM


Pavingisasi Jalan, Pemdes Sambirejo Optimis Akan Membawa Dampak Positif Bagi Warga Desa

Pavingisasi Jalan, Pemdes Sambirejo Optimis Akan Membawa Dampak Positif Bagi Warga Desa

SN-Media™ Ngawi-Desa Sambirejo, merupakan salah satu dari 7 desa yang ada di Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi yang terbagi menjadi 5 Dusun, yakni Kajen, Teluk, Kedungmiri, Sambirejo serta Dusun Dadung, dengan jumlah penduduk hampir 5 ribu jiwa.

Pemdes Sambirejo melalui Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), merealisasikan pembangunan pavingisasi jalan masuk Dusun Kedungmiri melalui Dana Desa (DD) tahun 2024. 

Sumarno, Kades setempat, saat dikonfirmasi mengatakan, pihak Pemdes melalui musyawarah desa telah menerapkan program prioritas, yang mana dalam menunjang berbagai aspek kegiatan masyarakat, maka pavingisasi jalan diharapkan mampu meningkatkan dan memperlancara mobilisasi. 

“Jalan yang layak adalah sangat menunjang berbagai aspek, baik dari sektor ekonomi, sosial maupun yang lainnya,: jelas Kades Sumarno, Kamis (18/04/2024). 

Disampaikan juga oleh Kades Sambirejo, bahwa dalam menggali potensi yang mempunyai nilai ekonomi, dari sisi kesehatan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan, mulai digalakan penerapan pengelolaan sampah dengan konsep Reuse, Reduce dan Recycle (3R) di tingkat masyarakat. 

“Dengan adanya bank sampah, maka kebersihan lingkungan akan terjaga dan yang terpenting ada nilai ekoniminya berupa penghasilan dari program bank sampah tersebut,” jelasnya. 

Selain itu, dalam mengoptimalkan penggunaan DD tahun 2024, Pemdes Sambirejo juga melakukan program yang tak kalah pentingnya, yakni ikut menurunkan angka kemiskinan maupun stunting sesuai kewenangan desa. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News  

Pewarta : Asri
Editor : Asy
Foto : Dok ***
Copyright : SNM


Rabu, 17 April 2024

Kodim Lamongan Gelar Halal Bi Halal Guna Memperkuat Tali Silaturahmi Antar Personel

Kodim Lamongan Gelar Halal Bi Halal Guna Memperkuat Tali Silaturahmi Antar Personel

SN-Media™ Lamongan-Momen Idul Fitri masih menyelimuti Makodim 0812/Lamongan. Itu terlihat ketika Dandim 0812/Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan menggelar halal bi halal bersama keluarga besar personel Kodim.

Ketika halal bi halal itu berlangsung, nuansa kekeluargaan seakan menambah sekaligus memperkuat tali silaturahmi antar personel Kodim. 

“Halal bi halal ini diharapkan bisa memperkuat kekompakan yang sudah terjalin selama ini,” kata Dandim. Rabu (17/04/2024). 

Letkol Wira berharap, adanya kekeluargaan yang sudah terjalin di Makodim Lamongan, bisa dijadikan motivasi bagi semua personel untuk selalu bersemangat dalam menghadapi tugas dan tanggung jawab yang akan datang. 

“Dengan kekompakan, semua tugas yang ada tentu bisa terselesaikan dengan baik,” pungkasnya. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News 

Kodim 0812/Lamongan
Editor : Asy
Foto : Dok Kodim 0812/Lamongan
Copyright : SNM