media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 20 Oktober 2025

Dampak Jalur Sepeda Yos Sudarso, Dewan Ngawi Tekan Dishub Segera Benahi Parkir

Dampak Jalur Sepeda Yos Sudarso, Dewan Ngawi Tekan Dishub Segera Benahi Parkir

SN-Media™ Ngawi – Keberadaan Jalur khusus sepeda yang berdampak polemik parkir di sepanjang Jalan Yos Sudarso, terus menuai perhatian publik. Setelah sebelumnya menjadi perbincangan hangat di kalangan warga dan pengguna jalan, kini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi turut menyoroti serius persoalan tersebut agar segera diselesaikan.

Ketua Komisi 4 DPRD Ngawi, Feligia Agit Hendiadi, menegaskan bahwa permasalahan parkir di ruas jalan utama kota itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Menurutnya, kondisi lapangan menunjukkan adanya ketidakteraturan yang disebabkan oleh perubahan tata ruang jalan. 

Agit menjelaskan, sebelumnya kantong parkir berada di sisi barat Jalan Yos Sudarso, namun setelah adanya jalur sepeda, muncul kebingungan di lapangan terkait titik parkir yang layak dan aman. 

“Perlu ada langkah cepat dari dinas terkait, khususnya Dishub, untuk melakukan sosialisasi dan penataan ulang kantong parkir. Masyarakat perlu diberi pemahaman agar tidak terjadi tumpang tindih pemanfaatan ruang jalan,” ujar Agit, saat dikonfirmasi by phone, Senin (20/10/2025). 

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa Komisi 4 DPRD Ngawi telah melakukan koordinasi dengan Dishub guna mencarikan solusi terbaik, mengenai titik-titik parkir, agar pengguna jalan, pejalan kaki, dan pengendara sepeda dapat saling menghormati hak ruang masing-masing tanpa menimbulkan gesekan di lapangan. 

Menurutnya, keberadaan fasilitas pedestrian dan jalur sepeda memang menjadi bentuk nyata pelayanan Pemkab Ngawi terhadap masyarakat untuk mendukung transportasi sehat dan tertib. Namun, di sisi lain, pemerintah juga wajib mengantisipasi dampak sosial dan lalu lintas yang timbul akibat perubahan fungsi jalan tersebut. 

Ditambahkannya, pihaknya berharap Dishub segera memperluas sosialisasi dan melakukan pengaturan ulang kantong-kantong parkir agar tidak mengganggu kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Penataan yang baik, lanjutnya, akan menciptakan situasi lalu lintas yang lebih lancar, aman, serta mendukung wajah kota yang tertib dan ramah bagi semua pengguna jalan. 

Dengan langkah cepat dan komunikasi efektif antara pemerintah, DPRD, serta masyarakat, diharapkan polemik parkir di Jalan Yos Sudarso dapat segera terurai. Ke depan, kawasan tersebut diharapkan menjadi contoh penataan jalan perkotaan yang harmonis antara fungsi lalu lintas, pedestrian, dan fasilitas publik. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: dAm
Editor : Asy
Foto/iLst : SNm
*** : ----
Copyright : SNM


Minggu, 19 Oktober 2025

Menikmati Suasana Desa Tempo Dulu di Peken Kreatif Seloondo Jogorogo Ngawi

Menikmati Suasana Desa Tempo Dulu di Peken Kreatif Seloondo Jogorogo Ngawi

SN-Media™ Ngawi – Suasana tempo dulu kini bisa dinikmati di tengah hutan pinus Bumi Perkemahan Seloondo, Desa Ngrayudan, Kecamatan Jogorogo. Kawasan wisata alam ini menghadirkan nuansa khas pedesaan lewat Peken Kreatif, pasar jadul yang digelar setiap satu lapan atau 35 hari sekali, tepatnya tiap Minggu Wage dalam penanggalan Jawa.

Istilah peken sendiri berasal dari bahasa Jawa krama, yang berarti pasar. Pun di masyarakat Jawa tempo dulu, peken (pasar) bukan sekadar tempat bertransaksi, melainkan juga ruang sosial tempat warga saling berinteraksi dan mempererat hubungan. 

Melalui nama Peken Kreatif, penyelenggara ingin menghadirkan kembali semangat pasar rakyat tradisional yang penuh kehangatan dan nilai gotong royong khas pedesaan. Puluhan lapak tertata rapi di sepanjang area hutan pinus, menampilkan aneka jajanan dan panganan tradisional yang kini mulai langka. Tepo pecel, getuk, tape singkong, umbi-umbian, hingga jamu tradisional tersaji sederhana namun menggugah selera. Harganya pun sangat terjangkau, mulai Rp2.000 per porsi, membuat pengunjung leluasa berburu kuliner. 

Sistem transaksi di Peken Kreatif juga mengusung konsep lawas. Pengunjung diwajibkan menukarkan uang rupiah dengan koin bambu sebelum berbelanja di area pasar. Selain itu, seluruh pedagang menggunakan kantong ramah lingkungan sebagai bentuk komitmen menjaga kelestarian hutan pinus. Perpaduan konsep masa lalu dan semangat pelestarian alam ini membuat kegiatan belanja terasa unik dan sarat nilai budaya. 

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Ngawi, Wiwien Purwaningsih, menuturkan Peken Kreatif Seloondo memiliki keunikan tersendiri dibanding pasar jadul lainnya. 

“Peken Kreatif ini punya daya tarik berbeda. Kalau pasar jadul di Tawun berada di bawah hutan bambu, yang di Seloondo justru di tengah hutan pinus. Jadi atmosfernya lebih khas,” ujarnya, saat dilokasi, Minggu (19/10/2025). 

Wiwien berharap, ke depan Peken Kreatif memiliki kekhasan tersendiri dalam hal kuliner. Penamaan menu, racikan resep, dan cara penyajiannya diharapkan bisa menjadi pembeda dari pasar jadul lain yang kini mulai menjamur di berbagai wilayah Kabupaten Ngawi. 

Setiap kali dibuka, Peken Kreatif mampu menarik ribuan pengunjung, tidak hanya dari Ngawi, tetapi juga dari Magetan, Madiun, dan daerah sekitar. Selain berbelanja dan mencicipi kuliner tradisional, para wisatawan juga memanfaatkan momen ini untuk berwisata alam dengan biaya terjangkau, menikmati sejuknya udara pegunungan Jogorogo di bawah rindangnya pepohonan pinus yang menjulang tinggi. 

Sebagai bagian dari upaya mengembangkan potensi wisata berbasis kearifan lokal, Peken Kreatif Seloondo kini menjadi salah satu destinasi unggulan yang menegaskan identitas Ngawi sebagai daerah dengan kekayaan budaya dan pesona alam yang terus hidup. Pemerintah daerah bersama masyarakat berharap keberadaan pasar jadul ini dapat memperkuat citra Ngawi sebagai kabupaten wisata yang hangat, kreatif, dan membumi.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: MM
Editor : Asy
Foto/iLst : Dok MM
*** : ----
Copyright : SNM


Sabtu, 18 Oktober 2025

Ketidaksinkronan Jalur Sepeda dan Parkir Yos Sudarso Ngawi Jadi Sorotan

Ketidaksinkronan Jalur Sepeda dan Parkir Yos Sudarso Ngawi Jadi Sorotan

SN-Media™ Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus berupaya menata kawasan perkotaan agar lebih tertib dan nyaman bagi pengguna jalan. Salah satu langkahnya dengan membangun jalur khusus sepeda di bahu jalan sisi barat Jalan Yos Sudarso. Namun, keberadaan jalur ini justru menimbulkan persoalan baru, terutama terkait keteraturan parkir kendaraan di kawasan tersebut.

Program jalur sepeda ini sejatinya digagas untuk menciptakan transportasi yang aman, tertib, serta berkeselamatan. Garis penanda dan simbol sepeda yang membentang di sisi barat jalan sekaligus memperindah tata kota dan menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap keselamatan pesepeda. 

Dalam peruntukan awal, bahu jalan barat semula difungsikan sebagai area parkir umum, setelah trotoar di kedua sisi rampung dibangun. namun kini banyak pengguna kendaraan kesulitan mencari lokasi parkir yang memadai di kawasan tersebut, mengingat di area yang biasanya untuk parkir kini ada tanda jalur sepeda. 

Pun, situasi ini kerap menimbulkan kebingungan warga pada jam sibuk, terutama di sekitar pusat perdagangan, sekolah dan perkantoran, maupun fasilitas kesehatan, untuk memarkir kendaraan. Kondisi tersebut mencerminkan masih belum sinkronnya antara kebijakan perparkiran dengan pengelolaan jalur sepeda di bawah satu koordinasi Dishub Ngawi. 

Menanggapi hal tersebut, Grice Yuli Susbandoro, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi, mengakui bahwa pihaknya tengah mengkaji ulang kebijakan parkir di sepanjang Jalan Yos Sudarso. 

Ia menegaskan, evaluasi dilakukan agar kebijakan parkir sejalan dengan kebutuhan masyarakat serta kondisi lapangan yang sebenarnya. Lebih lanjut, Grice Yuli menambahkan, parkir di trotoar maupun bahu jalan tidak diperbolehkan karena mengganggu arus lalu lintas dan keselamatan pejalan kaki. 

“Ke depan, Dishub akan mengarahkan sistem parkir ke sisi timur jalan dengan pola serong atau menyesuaikan kapasitas yang ada,” kata dia. 

Setelah proses sosialisasi kepada masyarakat, Dishub berencana melaksanakan penertiban bertahap agar kebijakan berjalan efektif. Penataan yang lebih disiplin diharapkan mampu menghadirkan lingkungan jalan yang tertib, aman, dan kondusif bagi masyarakat pengguna jalur Yos Sudarso. 

Sementara itu, Fajar Anasrul Laksmianto, Kepala Bidang Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi, menjelaskan bahwa pembangunan jalur sepeda di Jalan Yos Sudarso merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam menyediakan ruang aman bagi pesepeda dan pengguna moda transportasi sederhana. 

“Jalur sepeda kami buat di bahu jalan barat dengan garis hijau agar mudah dikenali masyarakat. Ini bentuk perlindungan bagi pesepeda,” ujarnya. 

Fajar menuturkan, selain berfungsi meningkatkan keselamatan, jalur ini juga mempercantik tata kota dan menumbuhkan kesadaran berlalu lintas yang beretika. Ia berharap, masyarakat turut menjaga ketertiban serta menghormati hak pengguna jalan lainnya, agar wajah perkotaan Ngawi semakin tertata, indah, dan nyaman bagi semua kalangan.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News 

Pewarta: dAm
Editor : Asy
Foto/iLst : SNm
*** : ----
Copyright : SNM


Jumat, 17 Oktober 2025

Peletakan Batu Pertama Kopdes Merah Putih, Danrem 081/DSJ Dorong Kemandirian Desa Sukolilo

Peletakan Batu Pertama Kopdes Merah Putih, Danrem 081/DSJ Dorong Kemandirian Desa Sukolilo

SN-Media™ Madiun – Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa terus digalakkan di Kabupaten Madiun. Salah satunya melalui program nasional Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, yang kini mulai dibangun di Desa Sukolilo, Kecamatan Jiwan. Program ini disebut menjadi salah satu terobosan penting dalam mewujudkan pemerataan ekonomi di wilayah pedesaan.

Kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Kopdes Merah Putih dilakukan pada Jumat (17/10/2025), dan dihadiri langsung oleh Danrem 081/DSJ, Kolonel Arm Untoro Hariyanto. Menurutnya, program ini merupakan salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang fokus membangun perekonomian dari bawah melalui pemberdayaan masyarakat desa. 

“Kopdes Merah Putih menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekonomi masyarakat pedesaan. Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan,” ujar Kolonel Untoro. 

Ia menjelaskan, kehadiran Kopdes Merah Putih tidak hanya menjadi sarana ekonomi, tetapi juga wadah kebersamaan dan gotong royong antarwarga. Dengan sistem koperasi modern, masyarakat desa diharapkan mampu mengelola potensi lokal secara mandiri serta memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.

Pernyataan tersebut disampaikan Danrem usai acara peletakan batu pertama yang berlangsung di halaman proyek pembangunan Kopdes Merah Putih Sukolilo. Ia menambahkan, TNI siap mendukung penuh pelaksanaan program ini melalui pendampingan dan kerja sama lintas sektor, termasuk dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

“Beberapa waktu lalu di Mabes TNI Cilangkap, Wakil Panglima TNI telah menandatangani kerja sama dengan PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) untuk membangun sekitar 80.000 gerai Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia,” jelasnya. 

Danrem menilai kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen TNI dalam mendukung kebijakan strategis pemerintah untuk memperkuat ekonomi desa dan pemerataan pembangunan nasional. Ia pun berharap kehadiran Kopdes Merah Putih di Desa Sukolilo mampu membawa dampak positif. 

“Kami optimistis koperasi ini akan membuka peluang usaha baru, memperkuat ekonomi warga, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” pungkasnya.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: ARW
Editor : Asy
Foto/iLst : Dok
*** : ----
Copyright : SNM


Kamis, 16 Oktober 2025

DPRD Ngawi Paripurnakan Pengganti Antar Waktu Pimpinan dan Perubahan AKD

DPRD Ngawi Paripurnakan Pengganti Antar Waktu Pimpinan dan Perubahan AKD

SN-Media™ Ngawi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi menggelar sidang paripurna dengan agenda usulan Penggantian Antar Waktu (PAW) pimpinan serta perubahan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) masa jabatan 2024–2029, yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD setempat, Yuwono Kartiko, dan berlangsung di ruang Paripurna Sekretariat, Kamis (16/10/2025).

Dalam rapat itu dibahas dua usulan penggantian dari dua fraksi berbeda, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar. Dari Fraksi PKB, usulan PAW diajukan untuk posisi Wakil Ketua DPRD yang sebelumnya dijabat Khoirul Anam Mu’in atau Gus Anam, setelah yang bersangkutan mengundurkan diri dari jabatannya. Sebagai pengganti, PKB mengusulkan Anas Hamidi atau Gus Anas untuk mengisi posisi tersebut hingga akhir masa jabatan 2024–2029. 

Ketua DPRD Ngawi, Yuwono Kartiko yang akrab disapa King, menjelaskan bahwa usulan tersebut akan diteruskan kepada Gubernur Jawa Timur melalui Bupati Ngawi untuk memperoleh pengesahan pemberhentian sekaligus pengangkatan resmi. 

“Proses ini dilakukan sesuai mekanisme peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagaimana prosedur penetapan PAW anggota maupun pimpinan dewan,” terangnya. 

Sementara itu, dari Fraksi Golkar juga dilakukan penggantian pada struktur alat kelengkapan dewan. Jabatan Ketua Komisi II yang sebelumnya dipegang Winarto kini digantikan oleh Amin Sunarto. Penggantian ini dilakukan karena Winarto tengah menghadapi proses hukum atas dugaan keterlibatan dalam kasus korupsi. Setelah penggantian tersebut, baik Winarto maupun Gus Anam akan bertugas sebagai anggota biasa di Komisi III DPRD Ngawi. 

Menurut Yuwono, perubahan alat kelengkapan dewan merupakan hal wajar dalam dinamika kelembagaan. Penggantian ini menjadi bentuk penyesuaian internal agar fungsi dan kinerja DPRD tetap berjalan optimal. 

“Perubahan ini tidak akan mengganggu jalannya roda organisasi maupun pelaksanaan tugas legislatif, baik dalam fungsi pengawasan, pembentukan peraturan daerah, maupun penyerapan aspirasi masyarakat,” ujarnya. 

Lebih lanjut, dijelaskannya bahwa meskipun masa jabatan keduanya belum mencapai 2,5 tahun sebagaimana ketentuan umum, penggantian tetap dimungkinkan berdasarkan tata tertib DPRD. Posisi ketua komisi dapat diganti setelah menjabat 1,5 tahun, sedangkan jabatan pimpinan bisa diubah sewaktu-waktu sesuai keputusan fraksi. 

“Seperti halnya saudara Winarto yang juga anggota Badan Kehormatan, saya meminta Fraksi Golkar segera menyiapkan penggantinya, selama tidak berasal dari anggota Badan Musyawarah,” tambah King. 

Sidang paripurna tersebut turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Imam Nasrulloh bersama 33 anggota dewan lainnya. Jumlah kehadiran itu dinyatakan memenuhi kuorum dan sah untuk pengambilan keputusan sesuai tata tertib DPRD Kabupaten Ngawi.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: A.M. Mustofa
Editor : Asy
Foto/iLst : Dok Mus
*** : ----
Copyright : SNM


Rabu, 15 Oktober 2025

Jalur Khusus Sepeda di Ngawi, Wujud Transportasi Aman dan Nyaman Perkotaan

Jalur Khusus Sepeda di Ngawi, Wujud Transportasi Aman dan Nyaman Perkotaan

SN-Media™ Ngawi - kawasan wilayah perkotaan kini memiliki jalur khusus sepeda yang memanfaatkan bahu jalan di sisi barat Jalan Yos Sudarso. Jalur ini ditandai dengan garis lengkap dengan simbol gambar sepeda, menjadi penanda khusus bagi pengguna jalan. Kehadirannya menunjukkan komitmen Pemkab Ngawi dalam menciptakan transportasi yang aman, tertib, dan ramah lingkungan.

Pembuatan jalur sepeda di ruas Yos Sudarso bertujuan memberikan ruang aman bagi pesepeda agar tidak bersinggungan langsung dengan kendaraan bermotor. Dengan jalur yang jelas, diharapkan keselamatan pengguna sepeda semakin terjamin. 

Selain berfungsi sebagai jalur transportasi ramah lingkungan, keberadaan garis hijau di bahu jalan barat ini juga memperindah tata ruang perkotaan. Warna cerah dan simbol sepeda menjadi pengingat bagi pengendara motor maupun mobil untuk menghormati hak pesepeda. 

Fasilitas ini sekaligus menandai langkah nyata Pemkab dalam mewujudkan wajah kota yang lebih tertata dan berwawasan keselamatan. 

Kabid Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Ngawi, Fajar Anasrul Laksmianto, menjelaskan bahwa jalur khusus ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ruang aman bagi pengguna moda transportasi sederhana. 

“Jalur sepeda di Jalan Yos Sudarso kami buat di bahu jalan barat dengan garis hijau agar mudah dikenali masyarakat. Ini bentuk perlindungan bagi pesepeda,” ujarnya. 

 Fajar menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar masyarakat memanfaatkan jalur tersebut sesuai fungsinya. 

“Harapan kami, jalur sepeda ini benar-benar digunakan dengan tertib dan ke depan bisa diperluas ke kawasan lain,” pungkasnya.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: tIm
Editor : Asy
Foto/iLst : SNm
*** : ----
Copyright : SNM


Selasa, 14 Oktober 2025

PUPR Ngawi Kembangkan Sumur Dalam untuk Penguatan Sistem Irigasi Pertanian Kabupaten

PUPR Ngawi Kembangkan Sumur Dalam untuk Penguatan Sistem Irigasi Pertanian Kabupaten

SN-Media™ Ngawi - Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus memperkuat ketahanan air pertanian dengan membangun jaringan irigasi berbasis sumur dalam. Program ini menjadi bagian dari Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada daerah irigasi di bawah 1.000 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan, Selasa (14/10/2025).

Pembangunan difokuskan pada pembuatan sumur jaringan irigasi air tanah, meliputi proses pengeboran serta pembangunan rumah pompa sumur dalam. Langkah ini bertujuan menambah pasokan air pertanian, sekaligus menjamin ketersediaan air baku di wilayah yang rentan kekeringan saat musim kemarau. 

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Ngawi, Dwi Miyatno Wahyudayanto, menjelaskan bahwa penentuan lokasi dilakukan secara bertahap. Usulan diawali dari aspirasi masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), kemudian diverifikasi bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). 

Proses verifikasi mencakup peninjauan titik lokasi, kondisi akses jalan, ketersediaan jaringan listrik, serta status kepemilikan lahan. Dwi menambahkan, sebelum pengeboran dilakukan, pihaknya juga melaksanakan studi potensi geolistrik. 

Studi ini menggunakan metode geofisika yang mengalirkan arus listrik untuk memetakan kondisi bawah tanah guna memastikan lokasi memiliki potensi air tanah memadai. Hasil survei menjadi dasar dalam menentukan titik sumur yang efektif dan efisien bagi kebutuhan pertanian. 

“Pada tahun 2025 ini terdapat tujuh titik pembangunan sumur dalam yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Proyek ini diharapkan membantu ketercukupan air irigasi, sekaligus berperan sebagai sumber air baku,” terang Dwi. 

Ia menegaskan bahwa pengambilan air dari sumur dalam tidak akan mengganggu ketersediaan air permukaan. Pasalnya, air yang diambil berasal dari lapisan akuifer dalam yang terpisah dari aliran permukaan, sehingga tidak menimbulkan kekeringan atau penurunan kualitas air di area sekitar. 

Lebih lanjut, Dwi menuturkan bahwa seluruh kegiatan dilakukan dengan menggandeng pemerintah desa serta Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA). Sinergi tersebut penting agar sistem pengelolaan irigasi dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung bagi petani di wilayah Kabupaten Ngawi.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: Kun
Editor : Asy
Foto/iLst : SNm
*** : ----
Copyright : SNM


Senin, 13 Oktober 2025

Latihan Terpadu di Tulungagung, TNI dan Pemkab Uji Kesiapan Hadapi Bencana Alam

Latihan Terpadu di Tulungagung, TNI dan Pemkab Uji Kesiapan Hadapi Bencana Alam

SN-Media™ Tulungagung – Korem 081/Dhirotsaha Jaya melaksanakan latihan lapangan Kodim 0807/Tulungagung di Desa Tanggulwelahan, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, mulai 13 hingga 17 Oktober 2025, mengangkat tema “Kodim melaksanakan operasi penanggulangan bencana alam terintegrasi bersama pemerintah daerah dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat.”

Komandan Korem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto, selaku komandan latihan, menyampaikan bahwa tema tersebut menggambarkan kesiapan TNI AD dalam menghadapi tantangan tugas di lapangan, terutama menghadapi potensi bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia. 

Ia menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor agar langkah penanganan dapat dilakukan secara cepat, efektif, dan terkoordinasi. Menurutnya, TNI AD dituntut untuk tidak hanya siap di bidang pertahanan, tetapi juga tanggap terhadap situasi darurat kemanusiaan yang membutuhkan kehadiran aparat negara. 

“Melalui latihan ini, kita wujudkan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, Polri, dan berbagai lembaga penanggulangan bencana dalam merespons setiap kemungkinan yang muncul,” ujar Kolonel Untoro dalam sambutannya di Lapangan Desa Tanggulwelahan, Senin (13/10/2025). 

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan memperkuat kesiapsiagaan satuan kewilayahan dalam memberikan bantuan operasional ketika terjadi bencana. Latihan juga menjadi wadah untuk meningkatkan keterpaduan dan koordinasi antara instansi agar mampu bertindak cepat serta tepat dalam situasi kritis. 

Ia berpesan kepada seluruh peserta agar mengikuti setiap tahap latihan dengan disiplin dan semangat tinggi, menjaga kekompakan, serta mengutamakan keselamatan personel maupun perlengkapan. Kesungguhan dan kehati-hatian menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut. 

Latihan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari personel Kodim 0807/Tulungagung, Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Polres, BPBD, Tagana, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Palang Merah Indonesia (PMI), Satpol PP, hingga masyarakat setempat yang turut aktif mendukung jalannya simulasi penanggulangan bencana secara terpadu.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News 

 Pewarta: Arw
Editor : Asy
Foto/iLst : Dok
*** : ----
Copyright : SNM


Minggu, 12 Oktober 2025

Di Ngawi, Beberapa Proyek Konstruksi Terapkan Sistem Pengadaan Melalui E-Katalog Versi 6

Di Ngawi, Beberapa Proyek Konstruksi Terapkan Sistem Pengadaan Melalui E-Katalog Versi 6

SN-Media™ Ngawi – Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Ngawi kini mulai menerapkan sistem pengadaan konstruksi melalui e-Katalog versi 6. Salah satunya adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ngawi yang tahun ini memanfaatkan sistem tersebut untuk pelaksanaan berbagai kegiatan pemeliharaan infrastruktur.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Ngawi, M. Fauzi Amir Rachman, menjelaskan bahwa seluruh kegiatan pemeliharaan rutin tahun 2025 diarahkan menggunakan e-Katalog versi 6 yang merupakan platform terbaru dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). 

Fauzi menyebutkan, untuk tahun anggaran 2025 terdapat tiga jenis kegiatan yang menggunakan proses pengadaan melalui e-Katalog konstruksi. Yakni pemeliharaan rutin saluran senilai Rp500 juta, pemeliharaan rutin trotoar sebesar Rp300 juta, serta pemeliharaan rutin sayap jembatan dengan nilai mencapai Rp700 juta. Ketiganya dianggarkan dalam program peningkatan kualitas infrastruktur daerah agar pelayanan publik tetap optimal. 

Lebih lanjut, Fauzi menambahkan bahwa saat ini proyek pemeliharaan rutin saluran sudah dalam tahap pelaksanaan dan berkontrak, sementara untuk pemeliharaan trotoar dan sayap jembatan masih dalam proses di e-Katalog dan belum memiliki pemenang. Adapun lokasi kegiatan pemeliharaan rutin saluran meliputi ruas jalan Tepas–Kayut di Kecamatan Gerih dan ruas jalan Sambirejo–Girikerto di Kecamatan Ngrambe. Sementara untuk pemeliharaan trotoar akan difokuskan di kawasan Jalan Supriyadi, tepatnya di lingkungan perkantoran seperti Kantor Polsek Ngawi, Kantor Kecamatan Ngawi, serta Kantor Desa Karangasri. 

Sedangkan perbaikan jembatan difokuskan pada sayap Jembatan Winong di Kecamatan Sine. Fauzi berharap, kegiatan pemeliharaan tersebut dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. 

“Dengan perawatan saluran, kami ingin saat musim penghujan air tidak lagi melimpas ke jalan. Trotoar yang terawat akan menambah estetika dan keamanan bagi pejalan kaki, sedangkan perbaikan sayap jembatan diharapkan mampu memperkuat struktur jembatan Winong sebagai penghubung vital antara Kabupaten Ngawi dan Sragen,” terangnya. 

Hingga berita ini diturunkan, proses pengadaan untuk kegiatan trotoar dan sayap jembatan masih berjalan melalui sistem e-Katalog. Dinas PUPR Ngawi optimistis seluruh kegiatan tersebut akan segera rampung sesuai jadwal dan membawa dampak positif bagi peningkatan infrastruktur daerah.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News 

Pewarta: dAm
Editor : Asy
Foto/iLst : Ilustrasi
*** : ----
Copyright : SNM