SN™ NGAWI-Beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Ngawi tercatat buruk, baik kinerja fisik maupun penyerapan anggaran. Bahkan diantaranya baru terealisasi di bawah 10%, yakni Dinas Pendidikan serta Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga. Sementara SKPD yang berkinerja baik dengan serapan mencapai 51,36% adalah Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB dari total anggaran 8 miliar.
“Sebetulnya hingga saat ini (27/10/2015-Red), serapan anggaran kita sudah mencapai 17 persen lebih,” terang Anwar Rifai Kepala Dispariyapura setempat saat dikonfirmasi via telepon.Masih menurutnya, progress kinerja fisik dan serapan anggaran dikedinasan yang dinahkodainya lebih dikarenakan ada ploting dana besar dalam satu pos kegiatan seperti program pengembangan destinasi kawasan wisata yang senilai 50 miliar lebih.
“Kegiatan ini sudah jalan, dari beberapa diantaranya yang melalui krontraktual telah mencairkan termin dan kalau ini clear maka untuyk semua progress dalam kegiatan ini saja sudah mencapai 37 persen,” terangnya lagi.
Tambahnya, ada satu kegiatan lagi yang menyedot prosentasi besar yakni pengadaan tanah eks Kepatihan yang rencananya akan dijadikan cagar budaya yang hingga kini belum ada har\ga kesepakatan antara pihak Pemkab dengan ahli waris bangunan dan tanah tersebut.
“SK appraisal memang menunggu penetapan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Sedangkan SK appraisal yang dimaksudkan itu mendasar hasil kerja tim idependent yang dibentuk oleh pemerintah daerah bekerjasama dengan lembaga appraisal dari jasa penilai publik Sih Wiryadi Solo,” kata Anwar Rifai,
Selebihnya, dia mengurai lebih lanjut bahwa kalau saja ini deal kesepakatan harga maka laju progress kinerja baik fisik maupun serapan anggran bisa mencapai 70 persen lebih dan mengungguli SKPD lainnya.
Pewarta: kun
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda