iklan

Iklan Hari Jadi Ngawi 666
media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Minggu, 12 November 2023

Home > > Pentas Kolosal Juru Martani, Bentuk Apresiasi Bagi Petani Ngawi Yang Berjuang Demi Ketahanan Pangan

Pentas Kolosal Juru Martani, Bentuk Apresiasi Bagi Petani Ngawi Yang Berjuang Demi Ketahanan Pangan

Pentas Kolosal Juru Martani, Bentuk Apresiasi Bagi Petani Ngawi Yang Berjuang Demi Ketahanan Pangan

SN-Media™ Ngawi-Pemkab Ngawi menggelar pertunjukan kolosal perjuangan Juru Martani (Mertani) yang di gelar di Benteng Pendem Van den Bosch, dengan melibatkan 80 penari ditambah pengrawit dan crew sebanyak 125 yang dikemas apik dalam bentuk sendratari oleh Wahyu Santoso Prabowo, yaitu sutradara sekaligus penulis naskah, Sabtu malam (11/11/2023).

Meski sempat diguyur hujan, namun animo masyarakat Ngawi sangat tinggi menyaksikan pertujukan spektakuler yang diawali dengan penampilan dalang cilik Bernadio Aditya Prayogo yang memperagakan adegan perang Bharatayuddha. 

Pertunjukan dengan menuangkan kreativitas sanggit, yakni sebuah konsep cerita ilustrasi yang mengangkat suatu kegiatan di masyarakat, utamanya sektor ketahanan pangan dengan memaknai bahwa Juru Martani adalah sebuah tindakan dalam mengangkat kesejahteraan dengan menerapkan pola Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB), sesuai dengan Visi-Misi Bupati Dan Wakil Bupati Ngawi. 

Sementara, adegan prajurit kompeni yang disisipi gerakan gemulai noni-noni Belanda garapan kareografer kondang Dewi Galuh Sintosari sangat pas dengan dentuman musik yang penuh karakter hasil aransemen Gondrong Gunarto, sempat membuat penonton diam terkesima. 

Adegan berlajut dengan munculnya sosok Wiro Tani yang diperankan oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, sebagai seorang kepercayaan Pangeran Diponegoro (diperankan oleh Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko), mempunyai tugas dan tanggung jawab mengentas kelaparan akibat ulah para kompeni Belanda yang rakus menguras hasil pertanian dengan cara yang salah sehingga tanah menjadi tandus dan hama tanaman makin merajalela.

Pentas kolosal Juru Martini, juga dimeriahkan oleh bintang tamu Cak Yudho Bakiak serta Cak Lodong serta didukung oleh seniman dan sanggar seni yang ada di kabupaten Ngawi. 

Di akhir pertunjukan, Bupaty Ony Anwar Harsono juga menyampaikan apresiasi terhadap petani-petani Ngawi yang terus berjuang mengisi kemerdekaan melalui ketahanan pangan, terbukti kabupaten Ngawi mampu menjadi produktivitas padi tertinggi nasional serta surplus padi tertinggi secara nasional. 

“Ini relevan sekali dalam memperingati hari pahlawan, yang mana para petani terus berjuang dalam menciptakan ketahanan pangan di Indonesia,” pungkas Ony. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News 

Pewarta: dm.KS tim
Editor : Asy
Foto : Dok Dam
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda