media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 17 Juli 2025

Home > > Dikbud Ngawi Ngawi Pastikan Sekolah Tetap Berjalan Meski Siswa Hanya Satu

Dikbud Ngawi Ngawi Pastikan Sekolah Tetap Berjalan Meski Siswa Hanya Satu

Dikbud Ngawi Ngawi Pastikan Sekolah Tetap Berjalan Meski Siswa Hanya Satu

SN-Media™ Ngawi - Pasca pelaksanaan SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) tahun ajaran 2025, potret pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Ngawi menyisakan fakta memprihatinkan. Tercatat, sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) dan sekolah menengah pertama negeri (SMPN) mengalami kekurangan peserta didik baru. Yang paling mencolok, ada enam SDN yang hanya menerima satu murid saja.

Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, Sumarsono, saat diwawancarai oleh awak media daerah. Ia menjelaskan bahwa enam SDN yang tersebar di beberapa kecamatan hanya memperoleh satu siswa baru. Selain itu, lima SMPN di wilayah Ngawi juga tercatat mengalami penurunan jumlah peserta didik secara signifikan. 

"Meskipun jumlah siswanya hanya satu, sekolah tetap harus memberikan layanan pendidikan seperti biasa, sesuai aturan yang berlaku," ujar Sumarsono. 

Ia menambahkan bahwa keputusan untuk tetap menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam menjamin hak pendidikan bagi setiap warga negara, tanpa memandang jumlah murid. Menurut Sumarsono, ada beberapa penyebab utama dari sepinya pendaftar di sejumlah sekolah, salah satunya adalah letak geografis. 

“Beberapa sekolah hanya melayani dua RT karena jika harus menempuh ke sekolah lain, jaraknya cukup jauh. Maka dari itu, sekolah tetap beroperasi,” jelasnya. 

Ia juga menyebutkan bahwa wacana penggabungan (merger) sekolah belum bisa dilakukan dalam waktu dekat, mengingat langkah serupa sudah banyak diterapkan di tahun-tahun sebelumnya. Kini pihak dinas akan memantau perkembangan kondisi sekolah tersebut untuk menentukan langkah lanjutan yang paling tepat. 

Di sisi lain, minimnya siswa baru juga disebabkan oleh perubahan pola demografis di wilayah desa. Banyak generasi muda yang memilih merantau dan menetap di kota lain untuk bekerja maupun membangun rumah tangga. Alhasil, jumlah anak usia sekolah yang tinggal di desa-desa tempat sekolah itu berada semakin berkurang. 

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan di Kabupaten Ngawi. Selain perlu strategi jangka pendek dalam pemenuhan layanan pendidikan, diperlukan pula solusi jangka panjang guna mengatasi persoalan demografis dan mobilitas penduduk yang mempengaruhi jumlah peserta didik di tingkat dasar.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News  

Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : SNm
*** : ----
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda