media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 25 Januari 2012

Home > > WARGA NGAWI TERANCAM KRISIS MORAL

WARGA NGAWI TERANCAM KRISIS MORAL

| NGAWI SINAR NGAWI | portal pemberitaan Ngawi|Berita Kabar Warta info terbaru seputar tentangMaraknya café karaoke di wilayah kabupaten membuat risih bagi sejumlah anggota dewan, seperti diungkap Agus Wiyono , anggota komisi 1 DPRD Ngawi. Legislator PAN ini tegaskan bahwa maraknya pembangunan café karaoke di kabupaten Ngawi adalah tidak sesuai dengan penempatannya pasalnya di bangun di sekitar pemukiman penduduk,

tidak hanya 1 bahkan ada 2 pembangunan café terdapat di wilayah kota Ngawi. Agus menegaskan aspek sosial yang dinilai tidak pas dengan pembangunan café karaoke di wiliayah kota, dengan factor suara yang bising bisa saja mengganggu masyarakat di sekitarnya dan dugaan penggunaan serta peredaran minuman keras yang bisa saja meningkatkan tindakan kriminalitas yang dirawankan. Apalagi terlihat makin maraknya perempuan pendamping (purel) dengan pakaian minim berkeliaran ditempat tersebut.

Mendasar hal tersebut dalam waktu dekat ini komisi 1 DPRD Ngawi bakal panggil kepala Pelayanan Masyarakat (Yanmas) Ngawi guna mengklarifikasi perijinan pembangunan café karaoke tersebut dan bila mereka para pengusaha tidak mengantongi perijinan yang ada komisi 1 akan merekomendasikan kepada satuan polisi pamong praja (Satpol PP) pemkab Ngawi untuk di tindak lanjuti serta di tertibkan tegasnya bila satpol PP tidak dapat menindak akan diteruskan ke petugas berwajib.

Sementara keprihatinan bakal terjadinya krisis moral juga disikapi dari berbagai elemen masyarakat. Ali Basyuni, salah satu tokoh masyarakat Ngawi ini menilai bukan perkara mudah untuk memberikan perizinan café dan karaoke terlebih lagi Ngawi merupakan kota yang bernuansakan agamis. “Seharusnya pemberian izin harus dipertimbangkan dengan dampak secara luas bagi warga kotanya, bukan hanya dilihat dari penyerapan anggaran yang masuk ke daerah,” ungkapnya.

Selain itu Ali Basyuni menganggap kehadiran café karaoke secara tidak langsung awal dari merosotnya nilai-nilai moral. Tokoh masyarakat ini meyakini dengan kehadiran purel membahayakan generasi muda Ngawi selain itu kalau alasan pihak pemkab Ngawi hanya untuk meningkatkan PAD apa sudah tidak ada dari pos lain yang perlu di optimalkan. “Mereka (generasi muda-red) dengan mudahnya memperoleh kebiasaan yang negativ, contoh saja sekarang ini secara jujur efeknya apa kalau sudah berjingkrak-jingkrak dengan purel toh bermuara tindakan tidak terpuji makanya hanya sebuah harapan kepada Bupati Ngawi untuk menimbang ulang secara arif dan bijak atas hadirnya café karaoke yang makin merajalela ini,” beber Ali Basyuni.

Kemudian Yusuf Rosyadi kepala Yanmas mengelak kalau dikatakan sembrono terkait pemberian izin tersebut. “Yang paling utama memberikan izin prinsip ya Bupati, dan itupun sudah disepakati pihak pihak lain yang terlibat disusul Yanmas hanya secara teknis mengeluarkan surat izin yang masa berlakunya hanya tiga tahun dan setelah itu untuk memperbarui lagi harus melalui pertimbangan lagi,” ungkap Yusuf Rosyadi. (pr)

Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda