NGAWI™ Setelah menempuh perjalanan darat hampir 2 jam dari Rumah Sakit Brayat Winulyo Solo, Jenasah pelawak yang dibesarkan oleh grup komedian legendaris, Srimulat, tiba dirumah duka Dusun Sidowayah, Desa Jenggrik, Kedunggalar-Ngawi, Jawa Timur, sekitar pukul 18.30 WIB. Kedatangan jenasah Mamiek Prakoso disambut isak tangis keluarga besarnya, (03/08).
Bahkan, Surani istri Mamiek Prakoso terlihat lemah lunglai harus dipapah keluar rumah untuk melihat jasad suaminya hendak dimandikan. Selain itu kerabat dan tetangga dekat almarhum tidak mampu menahan air matanya ketika melihat orang yang dikenal sebagai sosok sosial tinggi tersebut pergi untuk selamanya.
Menurut rencana jenasah Mamiek Prakoso akan disemayamkan terlebih dahulu dirumah duka dalam waktu semalam kemudian baru siang berikutnya sekitar pukul 11.00 WIB akan dimakamkan.
Menurut Suratno salah satu kerabat almarhum mengatakan sejauh ini lokasi pemakaman masih belum jelas. “Untuk tempat pemakaman almarhum saya sendiri belum begitu jelas soalnya ada dua tempat yakni di Solo dan di desa sini (Desa Jenggrik-red),” ungkapnya.
Ditanya lebih lanjut, dia mengatakan sosok Mamik Prakoso dikenal sangat dekat dengan lingkungan sekitarnya. Apalagi menyangkut jiwa sosialnya sangat tinggi terhadap warga yang tergolong tidak mampu disekitar rumah tinggalnya.
“Semua masyarakat desa sini sangat begitu kehilangan terhadap sosok almarhum Mas Mamik, beliau begitu tahu apa yang harus diberikan terhadap warga sekitarnya, satu contoh saja jalan ini baik karena bantuan pribadinya beliau,” terang Suratno.
Sedangkan duka mendalam sangat dirasakan Didi Kempot, saat dirumah duka dirinya menjelaskan sangat menghargai jiwa kebapakan yang dimiliki kakak kandungnya ini.
“Otomatis saya sebagai adiknya sangat terkejut atas kepergian kakak saya ini, bahkan Mas Mamik dimata keluarga sebagai sosok pengganti almarhum ayah saya (Ranto Edi Gudel-red),” tegasnya.
Sebelum meninggal dikatakan Didi Kempot, sekitar pukul 10.00 WIB Mamiek Prakoso diruang perawatan Rumah Sakit Brayat Winulyo Solo sempat bernyanyi namun mengenai lirik serta lagu tidak begitu jelas.
“Tadi siang kalau tidak salah dia sempat nyanyi tapi yang saya dengar lagu tentang Allah SWT, dan tentang sakitnya kakak saya memang menderita liver,” bebernya. Untuk pesan terakhir yang terucap dari almarhum jelasnya, Didi Kempot untuk mengajak salah satu putranya pergi berenang.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda