NGAWI™ Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ngawi melakukan pengasapan (fogging) di lokasi yang diduga sebagai lokasi penyebaran penyakit chikungunya. Meski pihaknya belum mendata secara riil namun kasus chikungunya mulai merebak awal 2015 terbukti lebih dari 10 desa terkena dampak di lima kecamatan seperti Pitu, Karangjati, Geneng, Paron dan Gerih. Rata-rata tiap titik ditemukan lebih dari 20 penderita.
“Hari ini yang kita fogging mendasar usulan baru ada tiga dusun di Desa Teguhan, Kecamatan Paron. Sesuai kabarnya ditempat tersebut memang ada puluhan penderita chikungunya bahkan sampai ada yang harus di opname,” terangnya, (21/01).“Pengasapan hanya sebagai salah satu langkah. Membersihkan lingkungan masing-masing itu yang utama supaya tidak menjadi sarang nyamuk,” katanya, (21/01).
Ujarnya lagi, untuk pencegahannya, kondisi tubuh harus benar-benar sehat namun risikonya tidak sampai kematian seperti deman berdarah yang disebabkan nyamuk aedes agepty. Karena deman berdarah jika disertai pendarahan di dalam dan tanda-tanda syok bisa berisiko pada kematian.
Sedangkan dr Mochtar Kepala Puskesmas Teguhan membenarkan diwilayahnya terkena dampak chikungunya akan tetapi sesuai datanya hanya lima orang yang terkena. Tetapi pihaknya tidak membantah kemungkinan penderita bisa bertambah akibat pendataan yang dilakukan belum clear.
Pewarta: Purwanto
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda