SN™ NGAWI-Pelaksanaan studi banding ke Desa Campursari Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Jawa tengah diikuti 9 kelompok tani tembakau asal Kabupaten Ngawi dari 4 kecamatan meliputi kecamatan Karangjati, Pangkur, Bringin dan Paron. Dalam pelatihan ini, para petani tembakau diberi bekal dalam penerapan pengendalian hama terpadu (PHT) juga sistem pengendalian organisme pengganggu tananaman (OPT).
“Tujuan studi banding ini guna menambah pengetahuan dan wawasan petani tembakau kita sehingga ini dapat merubah perilaku budidaya baik dari tahapan penanaman hingga panen,” terang Irwan Esti Cahyono, Kabid Perencanaan dan Pengendalian Dishutbun Ngawi.Masih menurut Irwan, bahwa untuk Desa Capursari Kecamatan Bulu memiliki luasan areal 1800 Ha. Untuk sistem penanaman sendiri setelah panen tembakau, para petani beralih melakukan penanaman sayur-sayuran atau palawija.
“Untuk jenis tanaman tembakau memakai jenis tembakau Kemloko 1 dan Kemloko 2, dan untuk musim tanam biasanya masuk bulan Maret hingga April,” terangnya.
Beberapa hal yang menjadi perhatian petani tembakau Ngawi yaitu kegiatan petik panen dengan posisi daun seragam serta tingkat kemasakan daun itu sendiri. Sehingga hal ini menjadi tambahan wawasan petani guna memperoleh hasil yang maksimal.
“Petani kita jiga mendapat wawasan dan pengetahuan mulai dari menyortir daun tembakau, kemudian tata cara imbon atau pengeraman, kemudian cara merajang baik waktu dan ukurtan serta metode penjemuran yang tepat,” pungkas Irwan.
ADV
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda