SINAR NGAWI™ Ngawi-Bupati Ngawi Budi Sulistyono memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di monumen Soerjo masuk Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar. Selaku komandan upacara Kapten Inf Suyadi, Danramil 0805/13 Kedungggalar, yang selain dihadiri dari unsur Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), juga turut serta dalam upacara ini para pelajar dari SMP hingga SMA.
“Pancasila dan UUD 1945 merupakan kekuatan dan dasar negara yang mutlak. Sehingga apapun dalihnya dengan gerakan komunis tidak dibenarkan hidup dan berkembang di negeri ini dengan demikian makna akan sejarah tersebut harus diketahui oleh generasi penerus,” tegas Kanang, sapaan akrab Bupati Ngawi.Jelas kanang lagi, menyangkut perayaan Hari Kesaktian Pancasila digelar dengan mengambil lokasi di Monumen Soerjo, memang baru pertama kali digelar ditempat bersejarah tersebut.
Usai upacara, digelar adegan theatrikal yang dikemas dalam suguhan drama kolosal dengan tema Tragedi Gubernur Soerjo, yang melibatkan 250 pemain yang disutradarai oleh Tjahjono Widijianto.
Pagelaran ini sendiri menceritakan sekaligus melatarbelakangi sebuah tragedi berdarah 68 tahun lalu tepatnya di tengah hutan Desa Pelang Lor, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi.
Dimana saat itu Gubernur Jawa Timur pertama kali RM Tumenggung Soerjo sengaja dibunuh oleh komplotan pengikut gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 10 September 1948 bersama kedua ajudanya Komisaris Besar Polisi Muhamad Duryat dan Komisaris Polisi Suroko.
Pewarta: kun/pr
Editor: Kuncoro
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda