Beijing-Sinar Ngawi Media-Ditayangklan serentak pada 10 Februari 2023, Through the Storm merupakan film dokumenter berdurasi 60 menit produksi CGTN adalaha merangkum pertempuran selama tiga tahun dalam pemberantasan Covid-19.
Through the Storm mengangkat sejumlah kisah dari saksi mata langsung ketika masa penyebaran awal Covid-19 di Wuhan, program vaksinasi massal, karantina wilayah di Shanghai, serta kebijakan pembukaan batas wilayah dan pemulihan.Diketahui, Tiongkok berhadapan dengan versi awal dari varian virus korona baru pada awal 2020. Varian tersebut jauh lebih menular dan berbahaya dari varian Omicron yang kini beredar. Ketika itu, Tiongkok hanya memiliki 63.000 tempat tidur IGD untuk penduduk sebanyak 1,4 miliar jiwa.
Dokter yang paling mumpuni di Tiongkok bahkan kewalahan menangani musuh yang belum dikenal ini. Kondisi genting yang dihadapi Wuhan berpotensi melanda seluruh wilayah Tiongkok. Namun, berkat kebijakan Covid yang ketat di Tiongkok, bencana nasional terhindari.
Penambahan tempat tidur IGD hampir mencapai 120.000 unit sejak awal penyebaran Covid-19. Hasilnya, Tiongkok kini memiliki jumlah tempat tidur ICU per 100.000 jiwa yang lebih banyak ketimbang negara-negara maju, seperti Inggris, Jepang, Spanyol, dan Perancis.
Lebih lagi, tenaga kesehatan di Tiongkok telah berpengalaman dan menguasai keahlian dalam menangani varian Omicron, serta menjalankan protokol pengobatan dan teknik diagnostik terkini. Dalam tempo dua tahun,
Tiongkok berhasil memvaksinasi lebih dari 91% penduduknya, dan secara khusus menyasar warga lansia. Selama pandemi, Tiongkok tetap menjadi kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi dunia.
Dalam lima tahun terakhir, terlepas dari instabilitas global, pandemi, dan perlambatan ekonomi domestik, Tiongkok masih mampu mencatat pertumbuhan PDB tahunan rata-rata sebesar 5%.
Salah satu sektor yang sangat diuntungkan dari kebijakan anti-Covid adalah industri perfilman. Penjualan tiket bioskop pada masa liburan Imlek selama tujuh hari mencapai rekor tertinggi kedua dalam sejarah, yakni senilai US$ 1 miliar.
Pada periode serupa, lebih dari 300 juta penumpang memakai jaringan transportasi di Tiongkok sehingga menghasilkan pendapatan senilai US$ 56 miliar bagi industri pariwisata, atau mengalami kenaikan tahunan sebesar 30%.
IMF turut meningkatkan proyeksi pertumbuhan PDB Tiongkok pada 2023, dari 4,4% menjadi 5,2%. Morgan Stanley bahkan bersikap lebih optimis, meningkatkan proyeksi pertumbuhan tersebut menjadi 5,7% dalam catatan risetnya yang dirilis pada Januari lalu, atau naik sebesar 0,3 poin persentase dari proyeksi sebelumnya.
Meski dunia tengah menjalani pemulihan secara bertahap dari pandemi, virus korona baru masih muncul. Demi menjamin masa depan umat manusia, kerja sama global yang lebih baik, efektif, dan luas berperan penting.
PRNewswire
Editor : Kuncoro
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda