iklan

Iklan Hari Jadi Ngawi 666
media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.
Custom Search

Rabu, 10 Januari 2024

Home > > Mengenal Pariyem Yang Sudah 40 Tahun Berdagang Gerabah Di Pasar Besar Ngawi

Mengenal Pariyem Yang Sudah 40 Tahun Berdagang Gerabah Di Pasar Besar Ngawi

Mengenal Pariyem Yang Sudah 40 Tahun Berdagang Gerabah Di Pasar Besar Ngawi

SN-Media™ Ngawi-Di tengah maraknya perlengkapan rumah tangga yang berbahan plastik, ternyata keberadaan gerabah yang dibuat dari tanah liat melalui proses pembakaran yang umumnya berupa perabotan dapur, ternyata masih diminati masyarakat.

Pariyem (60), warga Desa Grudo Ngawi, yang terus konsisten menekuni jualan gerabah, mengatakan bahwa usaha yang dirintis sejak 40 tahun lalu (1983), memang mengalami naik turun, dan tetap ditelateni hingga kini. 

Dagangan gerabahnya ada banyak pilihan, mulai dari dari layah, kuali, kendi, ngaron, pun tidak hanya itu, Pariyem juga menambah varian barang keperluan dapur yang berbahan kayu, seperti entong, irus, layah kayu, uleg-uleg kayu, telenan dan lain-lain. 

Kios dagangannya yang berada di Pasar Besar Ngawi (PBN), juga tersedia barang keperluan dapur berbahan batu, seperti lumpang, layah batu dan uleg-uleg batu. Dan juga tersedia anyaman bambu seperti tumbu, rinjing, kukusan serta anyaman pandan seperti tikar. 

Barang dagangan Pariyem merupakan hasil kulakan dari beberapa daerah, seperti bahan batu dari Jogja, bahan anyaman bambu dari Plaosan Magetan, bahan kayu dari Jepara. Untuk memenuhi semua kebutuhan kulakan barang tersebut, pihaknya mendapat bantuan permodalan dari bank. 

Selain memasarkan dagangannya di Pasar Besar Ngawi, dirinya selalu rutin mengikuti event, seperti di Pasar Jadul yang digelar setiap Minggu Legi di area wisata pemandian Tawun, serta melayani pesan antar. 

Sejumlah pembeli, menyampaikan barang keperluan dapur tersebut, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, namun ada juga yang digunakan untuk kepentingan hajatan. Seperti halnya perlengkapan upacara bubak manten, dimana perpaketnya dijual Rp 400 ribu , dan jika musim hajatan bisa terjual hingga 3 paket perharinya. 

Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News 

Pewarta : DAM
Editor : Asy
Foto : Dok Dam
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda