SN-Media™ Ngawi-BPBD Ngawi menghimbau masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem, mengingat melalui BMKG stasiun meteorologi kelas I Juanda, terkonfirmasi bahwa hampir semua wilayah Jawa Timur, dari 39 Kabupaten/Kota, terdapat 33 di antaranya rawan terdampak bencana hidrometeorogi.
Prila Yudha Putra, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Ngawi, dalam keterangannya di depan awak media mengatakan, Potensi bencana hidrometeorologi kemungkinan bisa berupa hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting serta hujan es.Kalak BPBD Ngawi juga menambahkan, luapan Air Bengawan Madiun dan Bengawan Solo, akibat curah Hujan yang tinggi dan durasi lama di wilayah Hulu ( Ponorogo, Madiun dan Magetan, wilayah Jatim), dan wilayah Hulu Jateng, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, sangat berpotensi menambah debit air Bengawan Solo dan Bengawan Madiun secara signifikan seperti terjadi pada Sabtu 9 Maret 2024 lalu.
Mendasar data yang ada, untuk wilayah Kecamatan Kwadungan yang terdampak yaitu Desa Karangsono, Dsn Ganting, Desa Simo, Desa Sumengko, Desa Tirak, Desa Purwosari, dan Desa Dinden, serta Desa Kendung. Selain itu wilayah Kecamatan Pangkur meliputi Desa Pleset dan Desa Waruktengah.
Sedangkan untuk Kecamatan Ngawi yaitu Desa Manguharjo, Desa Pandem, Desa Ngawi, Kelurahan Ketanggi, Kelurahan Karangtengah, dan Kelurahan Margomulyo, serta perumahan Rahayu.
Wilayah Kecamatan Mantingan, desa terdampak adalah Desa Mantingan, Desa Sambirejo, Desa Pengkol, Desa Ngrancang serta Desa Sriwedari.
Sedangkan Kecamatan Pitu yaitu Desa Kalang, dan Kecamatan Geneng terdampak 4 desa terdampak, yaitu Desa Kasreman, Desa Kresikan, dan Desa Dongol, serta Desa Klampisan.
Upaya antisipasi pihak BPBD Kabupaten Ngawi menurunkan Team assesment, meliputi Regu 1 di wilayah Kecamatan Kwadungan, Regu 2 di Kecamatan Pangkur, Regu 3 di Kecamatan Ngawi.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Google News
Pewarta : DAM
Editor : Asy
Foto : Dok ***
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda