SN-Media™ Ngawi – Jelang Hari Raya Idul Adha pada Juni mendatang, Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Ngawi mulai tancap gas dalam memastikan kesehatan hewan kurban. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi setelah sempat terjadi lonjakan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada akhir Desember 2024 hingga Januari 2025.
Plt Kabid Kesehatan Hewan, Tony Wibowo, menyampaikan bahwa pihaknya tidak ingin kecolongan lagi. Mereka kini tengah mempersiapkan serangkaian upaya agar hewan-hewan kurban yang dijual di lapak-lapak maupun pasar tradisional benar-benar sehat dan aman untuk dikurbankan."Pengalaman kemarin jadi pelajaran. Kita tidak ingin kasus PMK terulang. Karenanya, kita intensifkan pengawasan," ujar Tony saat dikonfirmasi awak media.
Imbas dari kasus PMK sebelumnya, diprediksi stok hewan kurban di tahun ini bakal menurun hingga 10 persen. Hal ini tentu jadi tantangan tersendiri, mengingat kebutuhan hewan kurban tiap tahunnya cukup tinggi. Sebagai catatan, pada Idul Adha 2024 lalu, tercatat ada 2.525 ekor sapi, 13.040 kambing, dan 290 domba yang disembelih di wilayah Ngawi.
Untuk menjaga kualitas hewan kurban tahun ini, Dinas Peternakan dan Perikanan akan menggelar sosialisasi dan edukasi kepada perwakilan dari tiap kecamatan. Tak hanya itu, petugas juga diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan langsung di pasar hewan Kartoharjo (Pasar Legi), maupun pasar-pasar desa.
“Pemeriksaan dilakukan secara berkala dan intensif demi memastikan hewan-hewan yang dijual bebas dari gejala PMK,” pungkasnya.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp
Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : Dok
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda