media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 21 Mei 2025

Home > > Ngawi Percepat Pertanian Ramah Lingkungan, Targetkan 25 Ribu Hektar di 2025

Ngawi Percepat Pertanian Ramah Lingkungan, Targetkan 25 Ribu Hektar di 2025

Ngawi Percepat Pertanian Ramah Lingkungan, Targetkan 25 Ribu Hektar di 2025

SN-Media™ Ngawi – Kabupaten Ngawi terus menunjukkan potensinya sebagai salah satu daerah penghasil padi terbesar di Jawa Timur. Meski luas lahan pertanian padinya hanya menempati posisi kelima di provinsi, produktivitas padi Ngawi justru berada di peringkat kedua.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi, Supardi. Ia menjelaskan bahwa capaian ini tidak datang begitu saja. Butuh proses panjang, mulai dari pendampingan ke petani, peningkatan teknologi pertanian, hingga dorongan program dari pemerintah daerah. Semua itu dilakukan untuk memastikan hasil panen terus meningkat meskipun luas lahannya terbatas.  

Supardi menjelaskan, salah satu langkah strategis yang kini tengah digenjot Pemkab Ngawi adalah melalui program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) dan penguatan kemandirian petani. Program ini menggabungkan penggunaan pupuk kimia dan organik, di mana pupuk organik dibuat langsung oleh para petani dengan pendanaan sebesar 20 persen dari Dana Desa (DD).  

“Tujuan dari PRLB ini tidak hanya untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga menjaga kesuburan tanah serta menciptakan produk beras yang lebih sehat dan aman dikonsumsi. Program ini mulai dijalankan sejak tahun 2021 dan terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun,” terang dia.  

Pun tercatat, lahan PRLB mencapai 718 hektar pada tahun 2022, naik menjadi 1.780 hektar di 2023, lalu meningkat drastis menjadi 8.900 hektar bahkan hingga 18.381 hektar di tahun 2024. Di tahun 2025 ini, Pemkab Ngawi menargetkan luasan mencapai 25.000 hektar. Per Mei 2025, sudah sekitar 20.000 hektar atau 40 persen dari total lahan padi di Ngawi yang telah beralih ke sistem PRLB. Bupati Ngawi sendiri berharap seluruh lahan padi di wilayah ini bisa sepenuhnya mengadopsi pendekatan ramah lingkungan tersebut.  

“Guna mempercepat perluasan program PRLB, DKPP Ngawi juga menjalin koordinasi erat dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan OPD lainnya,” sambungnya.  

Kemudian, selain bertujuan menghasilkan beras yang lebih sehat dan aman dikonsumsi, langkah ini juga mendorong terbentuknya ekosistem pertanian berkelanjutan. Supardi menyebutkan bahwa sebagian petani bahkan sudah berhasil memproduksi beras organik, meskipun belum tersertifikasi karena biaya administrasi yang cukup tinggi. DKPP Ngawi juga memberikan berbagai bentuk dukungan kepada kelompok tani, seperti bantuan alat produksi pupuk organik berupa drum, aerator, dan kebutuhan lainnya. 

Harapannya, ke depan setiap desa bisa memiliki lumbung mall, tempat kelompok tani bisa membuat pupuk organik sendiri dan menjualnya kepada petani lain secara mandiri. “Kalau setiap desa memiliki fasilitas sendiri untuk memproduksi pupuk organik, petani bisa lebih mandiri. Bukan hanya dalam hal produksi, tetapi juga dari sisi ekonomi. Kita ingin petani Ngawi kuat dari sawah hingga pasar,” tutup Supardi dengan optimisme.***  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp   

Pewarta: DaM
Editor : Asy
Foto : SNm
*** : ADV Kominfo Ngawi
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda