media online pemberitaan kabupaten ngawi
Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 05 Juni 2025

Home > > Cuaca Tak Menentu, BPBD Ngawi Minta Warga Waspadai Kemarau Basah

Cuaca Tak Menentu, BPBD Ngawi Minta Warga Waspadai Kemarau Basah

Cuaca Tak Menentu, BPBD Ngawi Minta Warga Waspadai Kemarau Basah

SN-Media™ Ngawi - Musim kemarau 2025 diperkirakan akan memiliki karakter berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Secara umum, mendasar prediksi BMKG, akan mengalami kemarau basah, yakni musim kemarau yang masih diiringi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Partoyo, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Ngawi sejatinya telah memasuki musim kemarau pada bulan April atau Mei 2025. Ini sejalan dengan prakiraan musim di sebagian besar Jawa Timur. Namun, yang menjadi perhatian adalah sifat musim kemarau tahun ini yang tidak sepenuhnya kering. 

"Musim kemarau yang kita hadapi saat ini berbeda, karena meskipun memasuki periode kering, masih akan turun hujan di beberapa titik wilayah," jelas Partoyo, saat dihubungi via aplikasi chat (05/06/2025). 

Dia menambahkan bahwa fenomena ini disebut sebagai kemarau basah, yang bisa berdampak langsung pada sektor pertanian, perairan, dan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir lokal. Dapat diinformasikan, mendasar data BMKG, sekitar 70% zona musim di Jawa Timur, termasuk Ngawi, diperkirakan akan mengalami hujan dengan kategori normal. 

Sementara itu, sekitar 19% wilayah lainnya justru diprediksi menerima hujan di atas normal, menandakan adanya potensi kemarau yang tetap lembap. Curah hujan selama musim kemarau juga diperkirakan tidak sedikit. Di beberapa daerah, diprediksi mencapai lebih dari 500 mm. Sebaran tertinggi curah hujan berada pada kisaran 300–400 mm yang mencakup hampir setengah wilayah Jawa Timur. Ini menjadi indikasi kuat bahwa kemarau basah bisa memunculkan tantangan baru. Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi lebih awal, yaitu pada Juli hingga Agustus 2025. 

"Walau hujan masih turun, risiko kekeringan tetap ada, terutama di kawasan perbukitan dan jauh dari sumber air. Dan kami mengimbau agar masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca dari pihak berwenang," jelasnya. 

Selain itu, kemungkinan munculnya gangguan pertanian, longsor kecil akibat tanah jenuh air, serta ancaman banjir lokal juga perlu diantisipasi, terutama di wilayah rendah. BPBD Ngawi akan terus memantau dan siap memberikan respons cepat jika terjadi gangguan akibat cuaca ekstrem di tengah musim kemarau.  

Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp  

Pewarta: TiM
Editor : Asy
Foto : Ilustrasi
*** : ----
Copyright : SNM


Berita Terkait



0 comments:

Posting Komentar

Terima-kasih atas partisipasi anda