SN-Media™ Ngawi – Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 berlangsung pada Rabu, 23 Juli 2025. Dengan mengangkat tema “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”, peringatan ini menjadi momentum strategis untuk menguatkan sinergi lintas sektor dalam menjamin hak-hak anak serta mendorong lahirnya generasi tangguh, sehat, dan berdaya saing di masa depan.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Ngawi mengambil peran sentral dalam upaya mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA). Sebagai motor penggerak kebijakan ramah anak di Bumi Ngawi Ramah, DP3AKB tak sekadar mengimplementasikan program formal, namun juga menggandeng berbagai unsur masyarakat di tingkat bawah untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak.Kepala DP3AKB Ngawi, dr. Nugrahaningrum, menjelaskan bahwa berbagai inovasi terus digulirkan guna memperkuat sistem perlindungan anak. “Salah satunya melalui pembentukan Forum Anak di tingkat kecamatan. Forum ini menjadi ruang partisipatif bagi anak-anak untuk menyuarakan ide, aspirasi, dan turut serta dalam proses pembangunan,” terangnya.
Selain itu, DP3AKB juga aktif menggelar edukasi hukum dan sosial kepada masyarakat, utamanya terkait isu perlindungan anak, kekerasan dalam rumah tangga, serta pencegahan pernikahan usia anak. Edukasi ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat dalam menciptakan lingkungan sosial yang ramah anak dan bebas kekerasan. Di tingkat pelaksana, para pendamping perlindungan anak yang tersebar di desa dan kecamatan dibekali pelatihan teknis secara berkala. Mereka disiapkan untuk menjadi garda terdepan dalam memberikan respons cepat saat terjadi pelanggaran hak anak atau kekerasan.
“Pelatihan ini menjadi bekal penting agar pendamping mampu bertindak cepat dan tepat, sekaligus memperkuat jejaring perlindungan anak di tingkat lokal,” imbuhnya.
Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, DP3AKB juga memperkenalkan layanan digital bernama LAPOR PAK, sebuah aplikasi berbasis daring yang memungkinkan masyarakat melaporkan dugaan kekerasan terhadap perempuan dan anak secara mudah dan cepat.
Inovasi ini menandai komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan pelayanan publik yang responsif, transparan, dan terintegrasi. Tak berhenti pada aspek perlindungan, DP3AKB turut memfokuskan perhatian pada pemenuhan gizi anak. Program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan rembug stunting digelar lintas sektor, melibatkan tenaga kesehatan, kader desa, hingga perangkat daerah, guna memastikan anak-anak Ngawi tumbuh sehat, kuat, dan bebas dari stunting.
“Melalui langkah-langkah strategis dan kolaboratif ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi terus memperkuat pijakan menuju Kabupaten Layak Anak yang tidak sekadar seremonial, tetapi benar-benar memberi dampak nyata bagi seluruh anak sebagai generasi masa depan bangsa,” pungkasnya.
Simak Berita Menarik Lainnya di: Chanel Whatsapp Juga di: Google News
Pewarta: Kun
Editor : Asy
Foto : Ilustrasi-SNm
*** : ----
Copyright : SNM
0 comments:
Posting Komentar
Terima-kasih atas partisipasi anda